Banyak
orang menganggap bahwa madu yang baik tidak beku saat disimpan di
kulkas, sebagai tanda tidak diberi tambahan gula (sukrosa maupun
fruktosa). Ternyata hal itu tidak selalu menjamin karena madu kualitas
jelek juga bisa tahan di lemari pendingin.
Banyak juga orang yang
meyakini bahwa madu asli tidak diminati semut. Bagaimana pun, mau berasa
manis, semut akan suka. Tak jarang orang mengaitkan madu asli dengan
daya ledak jika tutup botol dibuka. Padahal, adanya gas justru
menunjukkan madu tersebut memiliki kandungan air berlebih sehingga
terjadi fermentasi.
Intinya, madu murni dihasilkan dari lebah
tanpa proses pemanasan dan kimiawi apa pun, serta tidak ada tambahan apa
pun. Berikut adalah beberapa saran memilih madu yang baik, yang didapat
dari produsen madu yang kebunnya berada di pegunungan Chiang May,
Thailand, dan berbagai sumber.
1. Tuangkan 1 sendok makan madu ke dalam piring, lalu tambahkan air.
Ini merupakan cara paling mudah untuk menguji keaslian madu. Madu yang
bermutu jelek akan segera bercampur dengan air, sedangkan madu yang baik
akan bergeming. Ia hanya bakal membentuk tekstur atau corak seperti
rumah lebah.
2. Tanpa buih
Bukalah tutup botol, dan periksa
apakah madu mengandung banyak buih. Madu yang berkualitas baik tidak
mengandung buih. Timbulnya buih menandakan telah terjadi fermentasi
akibat kandungan air yang tinggi.
3. Rasanya tidak asam
Madu
yang memiliki rasa asam bertanda telah mengalami fermentasi. Bisa karena
kandungan airnya kelewat banyak. Selain itu, kemungkinan madu tidak
ditutup rapat saat penyimpanan sehingga menyerap air dari sekelilingnya.
Karena itu, madu harus ditutup secara rapat.
4. Kandungan sukrosa rendah
Madu yang berkualitas tinggi berdasarkan standar Standar Nasional Indonesia (SNI) tidak boleh lebih dari 10 persen.
Lihat Selengkapnya »»