@SurgaBerita
 - Mitos tentang Peradaban Atlantis pertama kali dicetuskan oleh seorang
 filsafat Yunani kuno bernama Plato (427 – 347 SM) dalam buku Critias 
dan Timaeus
Dalam
 buku Timaeus Plato menceritakan bahwa dihadapan selat Mainstay 
Haigelisi, ada sebuah pulau yang sangat besar, dari sana kalian dapat 
pergi ke pulau lainnya,
di depan pulau-pulau itu adalah seluruhnya daratan yang dikelilingi laut samudera, itu adalah kerajaan Atlantis. Ketika itu Atlantis baru akan melancarkan perang besar dengan Athena, namun di luar dugaan Atlantis tiba-tiba mengalami gempa bumi dan banjir, tidak sampai sehari semalam, tenggelam sama sekali di dasar laut, negara besar yang melampaui peradaban tinggi, lenyap dalam semalam.
di depan pulau-pulau itu adalah seluruhnya daratan yang dikelilingi laut samudera, itu adalah kerajaan Atlantis. Ketika itu Atlantis baru akan melancarkan perang besar dengan Athena, namun di luar dugaan Atlantis tiba-tiba mengalami gempa bumi dan banjir, tidak sampai sehari semalam, tenggelam sama sekali di dasar laut, negara besar yang melampaui peradaban tinggi, lenyap dalam semalam.
Dibagian
 lain pada buku Critias adalah adik sepupu dari Critias mengisahkan 
tentang Atlantis. Critias adalah murid dari ahli filsafat Socrates, tiga
 kali ia menekankan keberadaan Atlantis dalam dialog. Kisahnya berasal 
dari cerita lisan Joepe yaitu moyang lelaki Critias, sedangkan Joepe 
juga mendengarnya dari seorang penyair Yunani bernama Solon (639-559 
SM).
Solon adalah yang paling bijaksana di antara 7 mahabijak Yunani kuno, suatu kali ketika Solon berkeliling Mesir, dari tempat pemujaan makam leluhur mengetahui legenda Atlantis.
Solon adalah yang paling bijaksana di antara 7 mahabijak Yunani kuno, suatu kali ketika Solon berkeliling Mesir, dari tempat pemujaan makam leluhur mengetahui legenda Atlantis.
Garis
 besar kisah pada buku tersebut Ada sebuah daratan raksasa di atas 
Samudera Atlantik arah barat Laut Tengah yang sangat jauh, yang bangga 
dengan peradabannya yang menakjubkan. Ia menghasilkan emas dan perak 
yang tak terhitung banyaknya. Istana dikelilingi oleh tembok emas dan 
dipagari oleh dinding perak. Dinding tembok dalam istana bertahtakan 
emas, cemerlang dan megah. Di sana, tingkat perkembangan
peradabannya memukau orang. Memiliki pelabuhan dan kapal dengan perlengkapan yang sempurna, juga ada benda yang bisa membawa orang terbang. Kekuasaannya tidak hanya terbatas di Eropa, bahkan jauh sampai daratan Afrika. Setelah dilanda gempa dahsyat,
tenggelamlah ia ke dasar laut beserta peradabannya, juga hilang dalam ingatan orang-orang.
peradabannya memukau orang. Memiliki pelabuhan dan kapal dengan perlengkapan yang sempurna, juga ada benda yang bisa membawa orang terbang. Kekuasaannya tidak hanya terbatas di Eropa, bahkan jauh sampai daratan Afrika. Setelah dilanda gempa dahsyat,
tenggelamlah ia ke dasar laut beserta peradabannya, juga hilang dalam ingatan orang-orang.
Jika
 dibaca dari sepenggal kisah diatas maka kita akan berpikiran bahwa 
Atlantis merupakan sebuah peradaban yang sangat memukau. Dengan 
teknologi dan ilmu pengetahuan pada waktu itu sudah menjadikannya sebuah
 bangsa yang besar dan mempunyai kehidupan yang makmur.
Tapi kemudian saya mempunyai pertanyaan, apakah itu hanya sebuah cerita untuk pengantar tidur pada jamannya Plato atau memang Plato mempunyai bukti2 kuat dan otentik bahwa atlantis itu benar-benar pernah ada dalam kehidupan di bumi ini?
Terdapat
 beberapa catatan tentang usaha para ilmuwan dan orang-orang dalam 
pencarian untuk membuktikan bahwa Atlantis itu benar-benar pernah ada.
Menurut
 perhitungan versi Plato waktu tenggelamnya kerajaan Atlantis, kurang 
lebih 11.150 tahun yang silam. Plato pernah beberapa kali mengatakan, 
keadaan kerajaan Atlantis diceritakan turun-temurun. Sama sekali bukan 
rekaannya sendiri. Plato bahkan pergi ke Mesir minta petunjuk biksu dan 
rahib terkenal setempat waktu itu. Guru Plato yaitu Socrates ketika 
membicarakan tentang kerajaan Atlantis juga menekankan, karena hal itu 
adalah nyata, nilainya jauh lebih kuat dibanding kisah yang direkayasa.
Jika
 semua yang diutarakan Plato memang benar-benar nyata, maka sejak 12.000
 tahun silam, manusia sudah menciptakan peradaban. Namun di manakah 
kerajaan Atlantis itu? Sejak ribuan tahun silam orang-orang menaruh 
minat yang sangat besar terhadap hal ini. Hingga abad ke-20 sejak tahun 
1960-an, laut Bermuda yang terletak di bagian barat Samudera Atlantik, 
di kepulauan Bahama, dan laut di sekitar kepulauan Florida pernah 
berturut-turut diketemukan keajaiban yang menggemparkan dunia.
Suatu
 hari di tahun 1968, kepulauan Bimini di sekitar Samudera Atlantik di 
gugusan Pulau Bahama, laut tenang dan bening bagaikan kaca yang terang, 
tembus pandang hingga ke dasar laut. Beberapa penyelam dalam perjalanan 
kembali ke kepulauan Bimini, tiba-tiba ada yang menjerit kaget. Di dasar
 laut ada sebuah jalan besar! Beberapa penyelam secara bersamaan terjun 
ke bawah, ternyata memang ada sebuah jalan besar membentang tersusun 
dari batu raksasa. Itu adalah sebuah jalan besar yang dibangun dengan 
menggunakan batu persegi panjang dan poligon, besar kecilnya batu
dan ketebalan tidak sama, namun penyusunannya sangat rapi, konturnya cemerlang. Apakah ini merupakan jalan posnya kerajaan Atlantis?
dan ketebalan tidak sama, namun penyusunannya sangat rapi, konturnya cemerlang. Apakah ini merupakan jalan posnya kerajaan Atlantis?
Awal
 tahun ‘70-an disekitar kepulauan Yasuel Samudera Atlantik, sekelompok 
peneliti telah mengambil inti karang dengan mengebor pada kedalaman 800 
meter di dasar laut, atas ungkapan ilmiah, tempat itu memang benar-benar
 sebuah daratan pada 12.000 tahun silam. Kesimpulan yang ditarik atas 
dasar teknologi ilmu pengetahuan, begitu mirip seperti yang dilukiskan 
Plato! Namun, apakah di sini tempat tenggelamnya kerajaan Atlantis?
Tahun
 1974, sebuah kapal peninjau laut Uni Soviet telah membuat 8 lembar foto
 yang jika disarikan membentuk sebuah bangunan kuno mahakarya manusia. 
Apakah ini dibangun oleh orang Atlantis?
Tahun
 1979, ilmuwan Amerika dan Perancis dengan peranti instrumen yang sangat
 canggih menemukan piramida di dasar laut “segitiga maut” laut Bermuda.
Panjang piramida kurang lebih 300 meter, tinggi kurang lebih 200 meter, puncak piramida dengan permukaan samudera hanya berjarak 100 meter, lebih besar dibanding piramida Mesir. Bagian bawah piramida terdapat dua lubang raksasa, air laut dengan kecepatan yang menakjubkan mengalir di dasar lubang.
Piramida besar ini, apakah dibangun oleh orang-orang Atlantis? Pasukan kerajaan Atlan pernah menaklukkan Mesir, apakah orang Atlantis membawa peradaban piramida ke Mesir? Benua Amerika juga terdapat piramida, apakah berasal dari Mesir atau berasal dari kerajaan Atlantis?
Panjang piramida kurang lebih 300 meter, tinggi kurang lebih 200 meter, puncak piramida dengan permukaan samudera hanya berjarak 100 meter, lebih besar dibanding piramida Mesir. Bagian bawah piramida terdapat dua lubang raksasa, air laut dengan kecepatan yang menakjubkan mengalir di dasar lubang.
Piramida besar ini, apakah dibangun oleh orang-orang Atlantis? Pasukan kerajaan Atlan pernah menaklukkan Mesir, apakah orang Atlantis membawa peradaban piramida ke Mesir? Benua Amerika juga terdapat piramida, apakah berasal dari Mesir atau berasal dari kerajaan Atlantis?
Tahun
 1985, dua kelasi Norwegia menemukan sebuah kota kuno di bawah areal 
laut “segitiga maut”. Pada foto yang dibuat oleh mereka berdua, ada 
dataran, jalan
besar vertikal dan horizontal serta lorong, rumah beratap kubah, gelanggang aduan (binatang), kuil, bantaran sungai dll. Mereka berdua mengatakan mutlak percaya terhadap apa yang mereka temukan itu adalah Benua Atlantis seperti yang dilukiskan oleh Plato. Benarkah itu?
besar vertikal dan horizontal serta lorong, rumah beratap kubah, gelanggang aduan (binatang), kuil, bantaran sungai dll. Mereka berdua mengatakan mutlak percaya terhadap apa yang mereka temukan itu adalah Benua Atlantis seperti yang dilukiskan oleh Plato. Benarkah itu?
Yang
 lebih menghebohkan lagi adalah penelitian yang dilakukan oleh Aryso 
Santos, seorang ilmuwan asal Brazil. Santos menegaskan bahwa Atlantis 
itu adalah wilayah yang sekarang ini disebut Indonesia.
Dalam penelitiannya selama 30 tahun yang ditulis dalam sebuah buku “Atlantis, The Lost Continent Finally Found, The Definitifve Localization of Plato’s Lost Civilization” dia menampilkan 33 perbandingan, seperti luas wilayah, cuaca, kekayaan alam, gunung berapi, dan cara bertani, yang akhirnya menyimpulkan bahwa Atlantis itu adalah Indonesia. Sistem terasisasi sawah yang khas Indonesia, menurutnya, ialah bentuk yang diadopsi oleh Candi Borobudur, Piramida di Mesir, dan bangunan kuno Aztec di Meksiko.
Santos
 menetapkan bahwa pada masa lalu Atlantis itu merupakan benua yang 
membentang dari bagian selatan India, Sri Lanka, Sumatra, Jawa, 
Kalimantan, terus ke arah timur dengan Indonesia (yang sekarang) sebagai
 pusatnya. Di wilayah itu terdapat puluhan gunung berapi yang aktif dan 
dikelilingi oleh samudera yang menyatu bernama Orientale, terdiri dari 
Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.
Sedangkan
 menurut Plato Atlantis merupakan benua yang hilang akibat letusan 
gunung berapi yang secara bersamaan meletus. Pada masa itu sebagian 
besar bagian dunia masih diliput oleh lapisan-lapisan es (era 
Pleistocene). Dengan meletusnya berpuluh-puluh gunung berapi secara 
bersamaan yang sebagian besar terletak di wilayah Indonesia (dulu) itu, 
maka tenggelamlah sebagian benua dan diliput oleh air asal dari es yang 
mencair. Di antaranya letusan gunung Meru di India Selatan dan gunung 
Semeru/Sumeru/Mahameru di Jawa Timur. Lalu letusan gunung berapi di 
Sumatera yang membentuk Danau Toba dengan pulau Somasir, yang merupakan 
puncak gunung yang meletus pada saat itu. Letusan yang paling dahsyat di
 kemudian hari adalah gunung Krakatau (Krakatoa) yang memecah bagian 
Sumatera dan Jawa dan lain-lainnya serta membentuk selat dataran Sunda.
Santos
 berbeda dengan Plato mengenai lokasi Atlantis. Ilmuwan Brazil itu 
berargumentasi, bahwa pada saat terjadinya letusan berbagai gunung 
berapi itu, menyebabkan lapisan es mencair dan mengalir ke samudera 
sehingga luasnya bertambah. Air dan lumpur berasal dari abu gunung 
berapi tersebut membebani samudera dan dasarnya, mengakibatkan tekanan 
luar biasa kepada kulit bumi di dasar samudera, terutama pada pantai 
benua. Tekanan ini mengakibatkan gempa. Gempa ini diperkuat lagi oleh 
gunung-gunung yang meletus kemudian secara beruntun dan menimbulkan 
gelombang tsunami yang dahsyat. Santos menamakannya Heinrich Events.
Dalam
 usaha mengemukakan pendapat mendasarkan kepada sejarah dunia, tampak 
Plato telah melakukan dua kekhilafan, pertama mengenai bentuk/posisi 
bumi yang katanya datar. Kedua, mengenai letak benua Atlantis yang 
katanya berada di Samudera Atlantik yang ditentang oleh Santos. 
Penelitian militer Amerika Serikat di wilayah Atlantik terbukti tidak 
berhasil menemukan bekas-bekas benua yang hilang itu. Oleh karena itu 
tidaklah semena-mena ada peribahasa yang berkata, “Amicus Plato, sed 
magis amica veritas.” Artinya,”Saya senang kepada Plato tetapi saya 
lebih senang kepada kebenaran.”
Namun,
 ada beberapa keadaan masa kini yang antara Plato dan Santos sependapat.
 Yakni pertama, bahwa lokasi benua yang tenggelam itu adalah Atlantis 
dan oleh Santos dipastikan sebagai wilayah Republik Indonesia. Kedua, 
jumlah atau panjangnya mata rantai gunung berapi di Indonesia. Di 
antaranya ialah Kerinci, Talang, Krakatoa, Malabar, Galunggung, 
Pangrango, Merapi, Merbabu, Semeru, Bromo, Agung, Rinjani. Sebagian dari
 gunung itu telah atau sedang aktif kembali.
Ini
 ada lagi yang lebih unik dari Santos dan kawan-kawan tentang usaha 
untuk menguak misteri Atlantis. Sarjana Barat secara kebetulan menemukan
 seseorang yang mampu mengingat kembali dirinya sebagai orang Atlantis 
di kehidupan sebelumnya “Inggrid Benette”. Beberapa penggal kehidupan 
dan kondisi sosial dalam ingatannya masih membekas, sebagai bahan 
masukan agar bisa merasakan secara gamblang peradaban tinggi Atlantis. 
Dan yang terpenting adalah memberikan kita petunjuk tentang mengapa 
Atlantis musnah. Di bawah ini adalah ingatan Inggrid Bennette.
Kehidupan yang Dipenuhi Kecerdasan
Dalam kehidupan sebelumnya di Atlantis, saya adalah seorang yang berpengetahuan luas, dipromosikan sebagai kepala energi wanita “Pelindung Kristal” (setara dengan seorang kepala pabrik pembangkit listrik sekarang). Pusat energi ini letaknya pada sebuah ruang luas yang bangunannya beratap lengkung. Lantainya dari pasir dan batu tembok, di tengah-tengah kamar sebuah kristal raksasa diletakkan di atas alas dasar hitam. Fungsinya adalah menyalurkan energi ke seluruh kota. Tugas saya melindungi kristal tersebut. Pekerjaan ini tak sama dengan sistem operasional pabrik sekarang, tapi dengan menjaga keteguhan dalam hati, memahami jiwa sendiri, merupakan bagian penting dalam pekerjaan, ini adalah sebuah instalasi yang dikendalikan dengan jiwa. Ada seorang lelaki yang cerdas dan pintar, ia adalah “pelindung” kami, pelindung lainnya wanita.
Dalam kehidupan sebelumnya di Atlantis, saya adalah seorang yang berpengetahuan luas, dipromosikan sebagai kepala energi wanita “Pelindung Kristal” (setara dengan seorang kepala pabrik pembangkit listrik sekarang). Pusat energi ini letaknya pada sebuah ruang luas yang bangunannya beratap lengkung. Lantainya dari pasir dan batu tembok, di tengah-tengah kamar sebuah kristal raksasa diletakkan di atas alas dasar hitam. Fungsinya adalah menyalurkan energi ke seluruh kota. Tugas saya melindungi kristal tersebut. Pekerjaan ini tak sama dengan sistem operasional pabrik sekarang, tapi dengan menjaga keteguhan dalam hati, memahami jiwa sendiri, merupakan bagian penting dalam pekerjaan, ini adalah sebuah instalasi yang dikendalikan dengan jiwa. Ada seorang lelaki yang cerdas dan pintar, ia adalah “pelindung” kami, pelindung lainnya wanita.
Rambut
 saya panjang berwarna emas, rambut digelung dengan benda rajutan emas, 
persis seperti zaman Yunani. Rambut disanggul tinggi, dengan gulungan 
bengkok jatuh bergerai di atas punggung. Setiap hari rambutku ditata 
oleh ahli penata rambut, ini adalah sebagian pekerjaan rutin. Filsafat 
yang diyakini orang Atlantis adalah bahwa “tubuh merupakan kuilnya 
jiwa”, oleh karena itu sangat memperhatikan kebersihan tubuh dan cara 
berbusana, ini merupakan hal yang utama dalam kehidupan. Saya mengenakan
 baju panjang tembus pandang, menggunakan daun pita emas yang diikat di 
pinggang belakang setelah disilang di depan dada. Lelaki berpakaian rok 
panjang juga rok pendek, sebagian orang memakai topi, sebagian tidak, 
semuanya dibuat dengan bahan putih bening yang sama. Seperti pakaian 
seragam, namun di masa itu, sama sekali tidak dibedakan, mengenakan ini 
hanya menunjukkan sebuah status, melambangkan kematangan jiwa raga kita.
 Ada juga yang mengenakan pakaian warna lain, namun dari bahan bening 
yang sama, mereka mengenakan pakaian yang berwarna karena bertujuan 
untuk pengobatan. Hubungannya sangat besar dengan ketidakseimbangan 
pusat energi tubuh, warna yang spesifik memiliki fungsi pengobatan.
Berkomunikasi dengan Hewan
Saya sering pergi mendengarkan nasihat lumba-lumba. Lumba-lumba hidup di sebuah tempat yang dibangun khusus untuk mereka. Sebuah area danau besar yang indah, mempunyai undakan raksasa yang menembus ke tengah danau. Pilar dua sisi undakan adalah tiang yang megah, sedangkan area danau dihubungkan dengan laut melalui terusan besar. Di siang hari lumba-lumba berenang di sana, bermain-main, setelah malam tiba kembali ke lautan luas. Lumba-lumba bebas berkeliaran, menandakan itu adalah tempat yang sangat istimewa. Lumba-lumba adalah sahabat karib dan penasihat kami. Mereka sangat pintar, dan merupakan sumber keseimbangan serta keharmonisan masyarakat kami. Hanya sedikit orang pergi mendengarkan bahasa intelek lumba-lumba. Saya sering berenang bersama mereka, mengelus mereka, bermain-main dengan mereka, serta mendengarkan nasihat mereka. Kami sering bertukar pikiran melalui telepati. Energi mereka membuat saya penuh vitalitas sekaligus memberiku kekuatan. Saya dapat berjalan-jalan sesuai keinginan hati, misalnya jika saya ingin pergi ke padang luas yang jauh jaraknya, saya memejamkan mata dan memusatkan pikiran pada tempat tersebut. Akan ada suatu suara “wuung” yang ringan, saya membuka mata, maka saya sudah berada di tempat itu.
Saya sering pergi mendengarkan nasihat lumba-lumba. Lumba-lumba hidup di sebuah tempat yang dibangun khusus untuk mereka. Sebuah area danau besar yang indah, mempunyai undakan raksasa yang menembus ke tengah danau. Pilar dua sisi undakan adalah tiang yang megah, sedangkan area danau dihubungkan dengan laut melalui terusan besar. Di siang hari lumba-lumba berenang di sana, bermain-main, setelah malam tiba kembali ke lautan luas. Lumba-lumba bebas berkeliaran, menandakan itu adalah tempat yang sangat istimewa. Lumba-lumba adalah sahabat karib dan penasihat kami. Mereka sangat pintar, dan merupakan sumber keseimbangan serta keharmonisan masyarakat kami. Hanya sedikit orang pergi mendengarkan bahasa intelek lumba-lumba. Saya sering berenang bersama mereka, mengelus mereka, bermain-main dengan mereka, serta mendengarkan nasihat mereka. Kami sering bertukar pikiran melalui telepati. Energi mereka membuat saya penuh vitalitas sekaligus memberiku kekuatan. Saya dapat berjalan-jalan sesuai keinginan hati, misalnya jika saya ingin pergi ke padang luas yang jauh jaraknya, saya memejamkan mata dan memusatkan pikiran pada tempat tersebut. Akan ada suatu suara “wuung” yang ringan, saya membuka mata, maka saya sudah berada di tempat itu.
Saya
 paling suka bersama dengan Unicorn (kuda terbang). Mereka sama seperti 
kuda makan rumput di padang belantara. Unicorn memiliki sebuah tanduk di
 atas kepalanya, sama seperti ikan lumba-lumba, kami kontak lewat 
hubungan telepati. Secara relatif, pikiran Unicorn sangat polos. Kami 
acap kali bertukar pikiran, misalnya, “Aku ingin berlari cepat”. Unicorn
 akan menjawab: “Baiklah”. Kita lari bersama, rambut kami berterbangan 
tertiup angin. Jiwa mereka begitu tenang, damai menimbulkan rasa hormat.
 Unicorn tidak pernah melukai siapa pun, apalagi mempunyai pikiran atau 
maksud jahat, ketika menemui tantangan sekalipun akan tetap demikian.
Saya
 sering kali merasa sedih pada orang zaman sekarang, sebab sama sekali 
tidak percaya dengan keberadaan hewan ini, ada seorang pembina jiwa 
mengatakan kepadaku: “Saat ketika kondisi dunia kembali pada 
keseimbangan dan keharmonisan, semua orang saling menerima, saling 
mencintai, saat itu Unicorn akan kembali”.
Lingkungan yang Indah Permai
Di timur laut Atlantis terdapat sebidang padang rumput yang sangat luas. Padang rumput ini menyebarkan aroma wangi yang lembut, dan saya suka duduk bermeditasi di sana. Aromanya begitu hangat. Kegunaan dari bunga segar sangat banyak, maka ditanam secara luas. Misalnya, bunga yang berwarna biru dan putih ditanam bersama, ini bukan saja sangat menggoda secara visual, sangat dibutuhkan buat efektivitas getaran. Padang rumput ini dirawat oleh orang yang mendapat latihan khusus dan berkualitas tinggi serta kaya pengetahuan. “Ahli ramuan” mulai merawat mereka sejak tunas, kemudian memetik dan mengekstrak sari pati kehidupannya.
Di timur laut Atlantis terdapat sebidang padang rumput yang sangat luas. Padang rumput ini menyebarkan aroma wangi yang lembut, dan saya suka duduk bermeditasi di sana. Aromanya begitu hangat. Kegunaan dari bunga segar sangat banyak, maka ditanam secara luas. Misalnya, bunga yang berwarna biru dan putih ditanam bersama, ini bukan saja sangat menggoda secara visual, sangat dibutuhkan buat efektivitas getaran. Padang rumput ini dirawat oleh orang yang mendapat latihan khusus dan berkualitas tinggi serta kaya pengetahuan. “Ahli ramuan” mulai merawat mereka sejak tunas, kemudian memetik dan mengekstrak sari pati kehidupannya.
Di
 lingkungan kerja di Atlantis, jarang ada yang berposisi rendah. 
Serendah apa pun pekerjaannya, tetap dipandang sebagai anggota penting 
di dalam masyarakat kami. Masyarakat terbiasa dengan menghormati dan 
memuji kemampuan orang lain. Yang menanam buah, sayur-mayur, dan penanam
 jenis kacang-kacangan juga hidup di timur laut. Sebagian besar adalah 
ahli botani, ahli gizi dan pakar makanan lainnya. Mereka bertanggung 
jawab menyediakan makanan bagi segenap peradaban kami.
Sebagian
 besar orang ditetapkan sebagai pekerja fisik, misalnya tukang kebun dan
 tukang bangunan. Hal itu akan membuat kondisi tubuh mereka tetap 
stabil. Sebagian kecil dari mereka mempunyai kecerdasan, pengaturan 
pekerjaan disesuaikan dengan tingkat perkembangan kecerdasan mereka. 
Orang Atlantis menganggap, bahwa pekerjaan fisik lebih bermanfaat, ini 
membuat emosi (perasaan) mereka mendapat keseimbangan, marah dan suasana
 hati saat depresi dapat diarahkan secara konstruktif, lagi pula tubuh 
manusia terlahir untuk pekerjaan fisik, hal tersebut telah dibuktikan. 
Namun, selalu ada pengecualian, misalnya lelaki yang kewanitaan atau 
sebaliknya, pada akhirnya, orang pintar akan membimbing orang-orang ini 
bekerja yang sesuai dengan kondisi mereka. Setiap orang akan menuju ke 
kecerdasan, berperan sebagai tokoh sendiri, semua ini merupakan hal yang
 paling mendasar.
Seluruh
 kehidupan Atlantis merupakan himpunan keharmonisan yang tak terikat 
secara universal bagi tumbuh-tumbuhan, mineral, hewan dan sayur-mayur. 
Setiap orang merupakan partikel bagiannya, setiap orang tahu, bahwa 
pengabdian mereka sangat dibutuhkan. Di Atlantis tidak ada sistem 
keuangan, hanya ada aktivitas perdagangan. Kami tidak pernah membawa 
dompet atau kunci dan sejenisnya. Jarang ada keserakahan atau 
kedengkian, yang ada hanya kebulatan tekad.
Teknologi yang Tinggi
Di Atlantis ada sarana terbang yang modelnya mirip “piring terbang” (UFO), mereka menggunakan medan magnet mengendalikan energi perputaran dan pendaratan, sarana hubungan jenis ini biasa digunakan untuk perjalanan jarak jauh. Perjalanan jarak pendek hanya menggunakan katrol yang dapat ditumpangi dua orang. Ia mempunyai sebuah mesin yang mirip seperti kapal hidrofoil, prinsip kerja sama dengan alat terbang, juga menggunakan medan energi magnet. Yang lainnya seperti makanan, komoditi rumah tangga atau barang-barang yang berukuran besar, diangkut dengan cara yang sama menggunakan alat angkut besar yang disebut “Subbers.”
Di Atlantis ada sarana terbang yang modelnya mirip “piring terbang” (UFO), mereka menggunakan medan magnet mengendalikan energi perputaran dan pendaratan, sarana hubungan jenis ini biasa digunakan untuk perjalanan jarak jauh. Perjalanan jarak pendek hanya menggunakan katrol yang dapat ditumpangi dua orang. Ia mempunyai sebuah mesin yang mirip seperti kapal hidrofoil, prinsip kerja sama dengan alat terbang, juga menggunakan medan energi magnet. Yang lainnya seperti makanan, komoditi rumah tangga atau barang-barang yang berukuran besar, diangkut dengan cara yang sama menggunakan alat angkut besar yang disebut “Subbers.”
Atlantis
 adalah sebuah peradaban yang sangat besar, kami berkomunikasi 
menggunakan kapal untuk menyiarkan berita ke berbagai daerah. Sebagian 
besar informasi diterima oleh “orang pintar” melalui respons batin, 
mereka memiliki kemampuan menerima dengan cara yang istimewa, ini mirip 
dengan stasiun satelit penerima, dan sangat akurat. Maka, pekerjaan 
mereka adalah duduk dan menerima informasi yang disalurkan dari tempat 
lain. Sebenarnya, dalam pekerjaan, cara saya mengoperasikan kristal 
besar, juga dikerjakan melalui hati.
Pengobatan yang Maju
Dalam peradaban ini, tidak ada penyakit yang parah. Metode pengobatan yang digunakan, semuanya menggunakan kristal, warna, musik, wewangian dan paduan ramuan, dengan mengembangkan efektivitas pengobatan secara keseluruhan.
Dalam peradaban ini, tidak ada penyakit yang parah. Metode pengobatan yang digunakan, semuanya menggunakan kristal, warna, musik, wewangian dan paduan ramuan, dengan mengembangkan efektivitas pengobatan secara keseluruhan.
Pusat
 pengobatan adalah sebuah tempat yang banyak kamarnya. Saat penderita 
masuk, sebuah warna akan dicatat di tembok. Lalu pasien diarahkan ke 
sebuah kamar khusus untuk menentukan pengobatan. Di kamar pertama, 
asisten yang terlatih baik dan berpengetahuan luas tentang pengobatan 
akan mendeteksi frekwensi getaran pada tubuh pasien. Informasi dialihkan
 ke kamar lainnya. Di kamar tersebut, sang pasien akan berbaring di atas
 granit yang datar, sedangkan asisten lainnya akan mengatur rancangan 
pengobatan yang sesuai untuk pasien.
Setelah
 itu, kamar akan dipenuhi musik terapi, kristal khusus akan diletakkan 
di pasien. Seluruh kamar penuh dengan wewangian yang lembut, terakhir 
akan tampak sebuah warna. Selanjutnya, pasien diminta merenung, agar 
energi pengobatan meresap ke dalam tubuh. Dengan demikian, semua indera 
yang ada akan sehat kembali, “warna” menyembuhkan indera penglihatan, 
“aroma tumbuh-tumbuhan” menyembuhkan indera penciuman, “musik yang 
merdu” menyembuhkan indera pendengaran, dan terakhir, “air murni” 
menyembuhkan indera perasa. Saat meditasi selesai, harus minum air dari 
tabung. Energinya sangat besar, bagaikan seberkas sinar, menyinari tubuh
 dari atas hingga ke bawah. Seluruh tubuh bagai telah terpenuhi. Teknik 
pengobatan selalu berkaitan dengan “medan magnet” dan “energi matahari” ,
 sekaligus merupakan pengobatan secara fisik dan kejiwaan.
Pendidikan Anak yang Ketat
Saat bayi masih dalam kandungan, sudah diberikan suara, musik serta bimbingan kecerdasan pada zaman itu. Semasa dalam kandungan, “orang pintar” akan memberikan pengarahan kepada orang tua sang calon anak. Sejak sang bayi lahir, orang tua merawat dan mendidiknya di rumah, menyayangi dan mencintai anak mereka. Di siang hari, anak-anak akan dititipkan di tempat penitipan anak, mendengar musik di sana, melihat getaran warna dan cerita-cerita yang berhubungan dengan cara berpikiran positif dan kisah bertema filosofis.
Saat bayi masih dalam kandungan, sudah diberikan suara, musik serta bimbingan kecerdasan pada zaman itu. Semasa dalam kandungan, “orang pintar” akan memberikan pengarahan kepada orang tua sang calon anak. Sejak sang bayi lahir, orang tua merawat dan mendidiknya di rumah, menyayangi dan mencintai anak mereka. Di siang hari, anak-anak akan dititipkan di tempat penitipan anak, mendengar musik di sana, melihat getaran warna dan cerita-cerita yang berhubungan dengan cara berpikiran positif dan kisah bertema filosofis.
Pusat
 pendidikan anak, terdapat di setiap tempat. Anak-anak dididik untuk 
menjadi makhluk hidup yang memiliki inteligensi sempurna. Belajar 
membuka pikiran, agar jasmani dan rohani mereka bisa bekerja sama. Di 
tahap perkembangan anak, orang pintar memegang peranan yang sangat 
besar, pendidik mempunyai posisi terhormat dalam masyarakat Atlantis, 
biasanya baru bisa diperoleh ketika usia mencapai 60-120 tahun, 
tergantung pertumbuhan inteligensi. Dan merupakan tugas yang didambakan 
setiap orang.
Di
 seluruh wilayah, setiap orang menerima pendidikan sejak usia 3 tahun. 
Mereka menerima pendidikan di dalam gedung bertingkat. Di depan gedung 
sekolah terdapat lambang pelangi, pelangi adalah lambang pusat 
bimbingan. Pelajaran utamanya adalah mendengar dan melihat. Sang murid 
santai berbaring atau duduk, sehingga ruas tulang belakang tidak 
mengalami tekanan. Metode lainnya adalah merenung, mata ditutup dengan 
perisai mata, dalam perisai mata ditayangkan berbagai macam warna. Pada 
kondisi merenung, metode visualisasi seperti ini sangat efektif. 
Bersamaan itu juga diberi pita kaset bawah sadar. Saat tubuh dan otak 
dalam keadaan rileks, pengetahuan mengalir masuk ke bagian memori otak 
besar. Ini merupakan salah satu metode belajar yang paling efektif, 
sebab ia telah menutup semua jalur informasi yang dapat mengalihkan 
perhatian. “Orang pintar” membimbing si murid, tergantung tingkat 
kemampuan menyerap sang anak, dan memudahkan melihat bakat tertentu yang
 dimilikinya. Dengan begini, setiap anak memiliki kesempatan yang sama 
mengembangkan potensinya.
Pemikiran
 maju yang positif dan frekwensi getaran merupakan kunci utama dalam 
masa belajar dan meningkatkan/mendorong wawasan sanubari terbuka. 
Semakin tinggi tingkat frekwensi getaran pada otak, maka frekwensi 
getaran pada jiwa semakin tinggi. Semakin positif kesadaran inheren, 
maka semakin mencerminkan kesadaran ekstrinsik maupun kesadaran 
terpendam. Ketika keduanya serasi, akan membuka wawasan dunia yang 
positif: Jika keduanya tidak serasi, maka orang akan hanyut pada 
keserakahan dan kekuasaan. Bagi orang Atlantis, mengendalikan daya pikir
 orang lain adalah cara hidup yang tak beradab, dan ini tidak 
dibenarkan.
Dalam
 buku sejarah kami, kami pernah merasa tidak aman dan tenang. Karakter 
leluhur kami yang tak beradab masih saja mempengaruhi masyarakat kami 
waktu itu. Misalnya, memilih binatang untuk percobaan. Namun, kaidah 
inteligensi dengan keras melarang mencampuri kehidupan orang lain. 
Meskipun kita tahu ada risikonya, namun kita tidak boleh memaksa atau 
menghukum orang lain, sebab setiap orang harus bertanggung jawab atas 
perkembangan sanubarinya sendiri. Pada masyarakat itu, rasa tidak aman 
adalah demi untuk mendapatkan keamanan. Filsafat seperti ini sangat 
baik, dan sangat dihormati orang-orang ketika itu, ia adalah pelindung 
kami.
Kiamat yang Melanda Atlantis
Saya tidak bersuami. Pada waktu itu, orang-orang tidak ada ikatan perkawinan. Jika Anda bermaksud mengikat seseorang, maka akan melaksanakan sebuah upacara pengikatan. Pengikatan tersebut sama sekali tidak ada efek hukum atau kekuatan yang mengikat, hanya berdasarkan pada perasaan hati. Kehidupan seks orang Atlantis sangat dinamis untuk mempertahankan kesehatan. Saya memutuskan hidup bersamanya berdasarkan kesan akan seks, inteligensi dan daya tarik. Di masa itu, seks merupakan sebuah bagian penting dalam kehidupan, seks sama pentingnya dengan makan atau tidur. Ini adalah bagian dari “keberadaan hidup secara keseluruhan”, lagi pula tubuh kami secara fisik tidak menampakkan usia kami, umumnya kami dapat hidup hingga berusia 200 tahun lamanya.
Saya tidak bersuami. Pada waktu itu, orang-orang tidak ada ikatan perkawinan. Jika Anda bermaksud mengikat seseorang, maka akan melaksanakan sebuah upacara pengikatan. Pengikatan tersebut sama sekali tidak ada efek hukum atau kekuatan yang mengikat, hanya berdasarkan pada perasaan hati. Kehidupan seks orang Atlantis sangat dinamis untuk mempertahankan kesehatan. Saya memutuskan hidup bersamanya berdasarkan kesan akan seks, inteligensi dan daya tarik. Di masa itu, seks merupakan sebuah bagian penting dalam kehidupan, seks sama pentingnya dengan makan atau tidur. Ini adalah bagian dari “keberadaan hidup secara keseluruhan”, lagi pula tubuh kami secara fisik tidak menampakkan usia kami, umumnya kami dapat hidup hingga berusia 200 tahun lamanya.
Ada
 juga yang orang berhubungan seks dengan hewan, atau dengan setengah 
manusia separuh hewan, misalnya, tubuh seekor kuda yang berkepala 
manusia. Di saat itu, orang Atlantis dapat mengadakan transplantasi 
kawin silang, demi keharmonisan manusia dan hewan pada alam, namun 
sebagian orang melupakan hal ini, titik tolak tujuan mereka adalah seks.
 Orang yang sadar mengetahui bahwa ini akan mengakibatkan 
ketidakseimbangan pada masyarakat kami, orang-orang sangat cemas dan 
takut terhadap hal ini, tetapi tidak ada tindakan preventif. Ini sangat 
besar hubungannya dengan keyakinan kami, manusia memiliki kebebasan 
untuk memilih, dan seseorang tidak boleh mengganggu pertumbuhan 
inteligensi orang lain. Orang yang memilih hewan sebagai lawan main, 
biasanya kehilangan keseimbangan pada jiwanya, dan dianggap tidak 
matang.
Teknologi Maju yang Lalim
Pada masa kehidupan saya, kami tahu Atlantis telah sampai di pengujung ajal. Di antara kami ada sebagian orang yang tahu akan hal ini, namun, adalah sebagian besar orang sengaja mengabaikannya, atau tidak tertarik terhadap hal ini. Unsur materiil telah kehilangan keseimbangan. Teknologi sangat maju. Misalnya, polusi udara dimurnikan, suhu udara disesuaikan. Majunya teknologi, hingga kami mulai mengubah komposisi udara dan air. Terakhir ini menyebabkan kehancuran Atlantis.
Pada masa kehidupan saya, kami tahu Atlantis telah sampai di pengujung ajal. Di antara kami ada sebagian orang yang tahu akan hal ini, namun, adalah sebagian besar orang sengaja mengabaikannya, atau tidak tertarik terhadap hal ini. Unsur materiil telah kehilangan keseimbangan. Teknologi sangat maju. Misalnya, polusi udara dimurnikan, suhu udara disesuaikan. Majunya teknologi, hingga kami mulai mengubah komposisi udara dan air. Terakhir ini menyebabkan kehancuran Atlantis.
Empat
 unsur pokok yakni: angin, air, api, dan tanah adalah yang paling 
fundamental dari galaksi dan bumi kami ini, basis materiil yang paling 
stabil. Mencoba menyatukan atau mengubah unsur pokok ini telah melanggar
 hukum alam. Ilmuwan bekerja dan hidup di bagian barat Atlantis, mereka 
“mengalah” pada keserakahan, demi kekuasaan dan kehormatan pribadi 
bermaksud “mengendalikan” 4 unsur pokok. Kini alam tahu, hal ini telah 
mengakibatkan kehancuran total. Mereka mengira dirinya di atas orang 
lain, mereka berkhayal sebagai tokoh Tuhan, ingin mengendalikan unsur 
pokok dasar pada bintang tersebut.
Menjelang Hari Kiamat
Ramalan “kiamat” pernah beredar secara luas, namun hanya orang yang pintar dan yang mengikuti jalan spritual yang tahu penyebabnya. Akhir dari peradaban kami hanya disebabkan oleh segelintir manusia! Ramalan mengatakan: “Bumi akan naik, Daratan baru akan muncul, semua orang mulai berjuang lagi. Hanya segelintir orang bernasib mujur akan hidup, mereka akan menyebar ke segala penjuru di daratan baru, dan kisah Atlantis akan turun-temurun, kami akan kembali ke masa lalu”. Menarik pelajaran, Lumba-lumba pernah memberitahu kami hari “kiamat” akan tiba, kami tahu saat-saat tersebut semakin dekat, sebab telah dua pekan tidak bertemu lumba-lumba. Mereka memberitahu saat kami akan pergi ke sebuah tempat yang tenang, dan menjaga bola kristal, lumba-lumba memberitahu kami dapat pergi dengan aman ke barat.
Ramalan “kiamat” pernah beredar secara luas, namun hanya orang yang pintar dan yang mengikuti jalan spritual yang tahu penyebabnya. Akhir dari peradaban kami hanya disebabkan oleh segelintir manusia! Ramalan mengatakan: “Bumi akan naik, Daratan baru akan muncul, semua orang mulai berjuang lagi. Hanya segelintir orang bernasib mujur akan hidup, mereka akan menyebar ke segala penjuru di daratan baru, dan kisah Atlantis akan turun-temurun, kami akan kembali ke masa lalu”. Menarik pelajaran, Lumba-lumba pernah memberitahu kami hari “kiamat” akan tiba, kami tahu saat-saat tersebut semakin dekat, sebab telah dua pekan tidak bertemu lumba-lumba. Mereka memberitahu saat kami akan pergi ke sebuah tempat yang tenang, dan menjaga bola kristal, lumba-lumba memberitahu kami dapat pergi dengan aman ke barat.
Banyak
 orang meninggalkan Atlantis mencari daratan baru. Sebagian pergi sampai
 ke Mesir, ada juga menjelang “kiamat” meninggalkan Atlantis dengan 
kapal perahu, ke daratan baru yang tidak terdapat di peta. 
Daratan-daratan ini bukan merupakan bagian dari peradaban kami, oleh 
karena itu tidak dalam perlindungan kami. Banyak yang merasa kecewa dan 
meninggalkan kami, aktif mencari lingkungan yang maju dan aman. Oleh 
karenanya, Atlantis nyaris tidak ada pendatang. Namun, setelah 
perjalanan segelintir orang hingga ke daratan yang “aneh”, mereka 
kembali dengan selamat. Dan keadaan negerinya paling tidak telah memberi
 tahu kami pengetahuan tentang kehidupan di luar Atlantis.
Saya
 memilih tetap tinggal, memastikan kristal energi tidak mengalami 
kerusakan apa pun, hingga akhir. Kristal selalu menyuplai energi ke 
kota. Saat beberapa pekan terakhir, kristal ditutup oleh pelindung 
transparan yang dibuat dari bahan khusus. Mungkin suatu saat nanti, ia 
akan ditemukan, dan digunakan sekali lagi untuk maksud baik. Saat 
kristal ditemukan, ia akan membuktikan peradaban Atlantis, sekaligus 
menyingkap misteri lain yang tak terungkap selama beberapa abad.
Saya
 masih tetap ingat hari yang terpanjang, hari terakhir, detik terakhir, 
bumi kandas, gempa bumi, letusan gunung berapi, bencana kebakaran. 
Lempeng bumi saling bertabrakan dengan keras. Bumi sedang mengalami 
kehancuran, orang-orang di dalam atap lengkung bangunan kristal bersikap
 menyambut saat kedatangannya. Jiwa saya sangat tenang. Sebuah gedung 
berguncang keras. Saya ditarik seseorang ke atas tembok, kami saling 
berpelukan. Saya berharap bisa segera mati. Di langit asap tebal 
bergulung-gulung, saya melihat lahar bumi menyembur, kobaran api merah 
mewarnai langit. Ruang dalam rumah penuh dengan asap, kami sangat sesak.
 Lalu saya pingsan, selanjutnya, saya ingat roh saya terbang ke arah 
terang. Saya memandang ke bawah dan terlihat daratan sedang tenggelam. 
Air laut bergelora, menelan segalanya. Orang-orang lari ke segala 
penjuru, jika tidak ditelan air dahsyat pasti jatuh ke dalam kawah api. 
Saya mendengar dengan jelas suara jeritan. Bumi seperti sebuah cerek air
 raksasa yang mendidih, bagai seekor binatang buas yang kelaparan, 
menggigit dan menelan semua buruannya. Air laut telah menenggelamkan 
daratan.
Sumber Kehancuran
Lewat ingatan Inggrid Benette, diketahui tingkat perkembangan teknologi bangsa Atlantis, berbeda sekali dengan peradaban kita sekarang, bahkan pengalamannya akan materiil berbeda dengan ilmu pengetahuan modern, sebaliknya mirip dengan ilmu pengetahuan Tiongkok kuno, berkembang dengan cara yang lain. Peradaban seperti ini jauh melampaui peradaban sekarang. Mendengarnya saja seperti membaca novel fiktif. Bandingkan dengan masa kini, kemampuan jiwa bangsa Atlantis sangat diperhatikan, bahkan mempunyai kemampuan supernormal, mampu berkomunikasi dengan hewan, yang diperhatikan orang sekarang adalah pintar dan berbakat, dicekoki berbagai pengetahuan, namun mengabaikan kekuatan dalam.
Lewat ingatan Inggrid Benette, diketahui tingkat perkembangan teknologi bangsa Atlantis, berbeda sekali dengan peradaban kita sekarang, bahkan pengalamannya akan materiil berbeda dengan ilmu pengetahuan modern, sebaliknya mirip dengan ilmu pengetahuan Tiongkok kuno, berkembang dengan cara yang lain. Peradaban seperti ini jauh melampaui peradaban sekarang. Mendengarnya saja seperti membaca novel fiktif. Bandingkan dengan masa kini, kemampuan jiwa bangsa Atlantis sangat diperhatikan, bahkan mempunyai kemampuan supernormal, mampu berkomunikasi dengan hewan, yang diperhatikan orang sekarang adalah pintar dan berbakat, dicekoki berbagai pengetahuan, namun mengabaikan kekuatan dalam.
Bangsa
 Atlantis mementingkan “inteligensi jiwa” dan “tubuh” untuk 
mengembangkan seluruh potensi terpendam pada tubuh manusia, hal ini 
membuat peradaban mereka bisa berkembang pesat dalam jangka panjang dan 
penyebab utama tidak menimbulkan gejala ketidakseimbangan. Mengenai 
punahnya peradaban Atlantis, layak direnungkan orang sekarang. Plato 
menggambarkan kehancuran Atlantis dalam dialognya sebagai berikut:
“Hukum
 yang diterapkan Dewa Laut membuat rakyat Atlantis hidup bahagia, 
keadilan Dewa Laut mendapat penghormatan tinggi dari seluruh dunia, 
peraturan hukum diukir di sebuah tiang tembaga oleh raja-raja masa 
sebelumnya, tiang tembaga diletakkan di tengah di dalam pulau kuil Dewa 
Laut. Namun masyarakat Atlantis mulai bejat, mereka yang pernah memuja 
dewa palsu menjadi serakah, maunya hidup enak dan menolak kerja dengan 
hidup berfoya-foya dan serba mewah.”
Plato yang acap kali sedih terhadap sifat manusia mengatakan:
“Pikiran sekilas yang suci murni perlahan kehilangan warnanya, dan diselimuti oleh gelora nafsu iblis, maka orang-orang Atlantis yang layak menikmati keberuntungan besar itu mulai melakukan perbuatan tak senonoh, orang yang arif dapat melihat akhlak bangsa Atlantis yang makin hari makin merosot, kebajikan mereka yang alamiah perlahan-lahan hilang, tapi orang-orang awam yang buta itu malah dirasuki nafsu, tak dapat membedakan benar atau salah, masih tetap gembira, dikiranya semua atas karunia Tuhan.”
“Pikiran sekilas yang suci murni perlahan kehilangan warnanya, dan diselimuti oleh gelora nafsu iblis, maka orang-orang Atlantis yang layak menikmati keberuntungan besar itu mulai melakukan perbuatan tak senonoh, orang yang arif dapat melihat akhlak bangsa Atlantis yang makin hari makin merosot, kebajikan mereka yang alamiah perlahan-lahan hilang, tapi orang-orang awam yang buta itu malah dirasuki nafsu, tak dapat membedakan benar atau salah, masih tetap gembira, dikiranya semua atas karunia Tuhan.”
Hancurnya
 peradaban disebabkan oleh segelintir manusia, banyak yang tahu 
sebabnya, akan tetapi sebagian besar orang mengabaikannya, maka timbul 
kelongsoran besar, dalam akhlak dan tidak dapat tertolong. Maka, 
sejumlah kecil orang berbuat kesalahan tidak begitu menakutkan, yang 
menakutkan adalah ketika sebagian besar orang “mengabaikan kesalahan”, 
hingga “membiarkan perubahan” selanjutnya diam-diam “menyetujui 
kejahatan”, tidak dapat membedakan benar dan salah, kabar terhadap 
kesalahan mengakibatkan kesenjangan sifat manusia, moral masyarakat 
merosot dahsyat, mendorong peradaban ke jalan buntu.
Kita
 sebagai orang modern, dapatlah menjadikan sejarah sebagai cermin 
pelajaran, merenungi kembali ilmu yang kita kembangkan, yang mengenal 
kehidupan hanya berdasarkan pengenalan yang objektif terhadap dunia 
materi yang nyata, dan mengabaikan hakikat kehidupan dalam jiwa. Makna 
kehidupan sejati, berangsur menjadi bisnis memenuhi nafsu materiil, 
seperti ilmuwan Atlantis, segelintir orang tunduk pada keserakahan, 
tidak mempertahankan kebenaran, demi kekuasaan dan kemuliaan, 
mengembangkan teknologi yang salah, merusak lingkungan hidup. Apakah 
kita sedang berbuat kesalahan yang sama?
Sumber: http://misteridunia.wordpress.com
Sumber : http://surgaberita.blogspot.com/2012/01/mengungkap-misteri-atlantis-kota-yang.html#ixzz1tO8ldkLs