Ada beberapa cara pemeriksaan penentuan adanya
kanker paru pada pasien. Para dokter biasanya menggunakan cara-cara
sebagai berikut:
Anamnese. Ini berfungsi untuk mengungkap kehadiran
gejala atau tanda-tanda yang dicurigai sebagai kanker paru. “Karena itu
sebaiknya penderita terbuka saja pada dokter. Kalau dokter bertanya,
ceritakan seja semua hal yang terkait dengan penyakit,” tegas Elisna.
Selain wawancara dengan pasien tentang riwayat sakit, dokter biasanya
juga mendeteksi tanda-tanda seperti kesulitan bernapas, gangguan jalan
napas atau adanya infeksi pada paru sebagai tambahan informasi untuk
diagnosis.
Foto Torak/ Rontgen. Langkah yang biasanya ditempuh
untuk mengetahui keadaan paru. Dengan rekaman foto ini, dokter spesialis
dapat melihat area paru yang dicurigai bermasalah.
CT (computerized axial tomography) scan, atau CAT scan. Tidak
hanya bermanfaat untuk mengetahui keadaan dada atau paru melainkan juga
keadaan perut atau otak bila terjadi metastase. CT scan dada biasanya
akan dilakukan bila informasi dengan penyinaran rontgen kurang memadai.
CT scan pada perut berguna untuk mengetahui metastase atau penyebaran
kanker pada organ liver, kelenjar adrenal dan CT scan pada otak
mengungkap penyebaran tumor di otak.
(Magnetic Resonance Imaging) MRI scan bisa memberi
petunjuk lebih detail mengenai lokasi tumor dan tumor yang sudah
menyebar entah di otak atau tempat lain. Alat ini menggunakan magnet,
gelombang radio dan komputer untuk memroduksi citra sruktur tubuh. Alat
ini tidak berefek samping dan tidak menimbulkan radiasi. Orang dengan
alat pacu jantung, logam yang ditanam di tubuh dan alat penenang jantung
tidak dianjurkan melakukannya karena beresiko menggeser logam dalam
tubuh akibat magnet.
Positron emission tomography (PET). Ini
adalah teknik khusus pengambilan citra tubuh yang menggunakan
radiokatif untuk memroduksi warna tiga dimensi atas tubuh. Kalau CT scan
dan MRI digunakan untuk melihat struktur anatomi, PET scan berfungsi
mengukur aktivitas metabolic dan fungsi jaringan. Alat ini menentukan
apakah sebuah jaringan tumor tumbuh aktif dan dapat menolong dalam
menentukan tipe sel dalam sel-sel tumor tertentu.
Scan tulang. Digunakan untuk membuat citra tulang
pada komputer atau film. Alat ini untuk mengetahui apakah kanker sudah
menyebar sampai tulang. Dalam scan tulang ini, sejumlah kecil material
radioaktif diinjeksikan ke dalam aliran darah dan terkumpul dalam
tulang, khususnya di bagian tulang yang abnormal akibat metastase.
Radioaktif inilah yang dideteksi oleh skaner dan memberi citra pada
komputer.
Pemeriksaan Sel Dahak (Sputum cytology). Pemeriksaan
dahak dengan mikroskop sangat membantu memvisualisasikan sel kanker
yang hidup. Biasanya dilakukan setelah pemeriksaan dengan bronkoskopi
atau TTNA.
Bronchoscopy. Alat berkamera ini untuk memantau
jalur udara atau saluran napas dengan cara dimasukkan lewat mulut atau
hidung. Alat ini bisa mengungkap adanya sel tumor di bagian dalam
saluran tadi. Bila ditemukan sel tumor, maka akan dilakukan pengambilan
contoh sel untuk diperiksa selanjutnya.
Alat ini biasanya digunakan untuk memeriksa tempat tumor yang berada
di bagian tengah paru sampai cabang ketiga. “Sekarang ini, bronkoskopi
bahkan dilengkapi dengan sinar autoflorence. Sinar ini bisa menilai
kelainan mukosa di saluran napas yang belum terlihat,” jelas Elisna.
Transtoracal Needle Aspiration (TTNA). Ini adalah
cara diagnosa dengan mengambil contoh jaringan sel tumor. Biasanya
dengan menggunakan jarum yang dimasukkan lewat dinding dada dengan
panduan kamera radiology sampai mencapai tumor yang dimaksud. Setelah
itu jaringan diperiksa dengan miksroskop.
Prosedur Pembedahan. Langkah yang disebut
thoracotomy ini diambil bila tumor berada di tempat yang agak
tersembunyi yang tidak bisa dicapai dengan menggunakan alat TTNA atau
bronkoskopi.
Tes Darah. Tes darah saja memang tidak bisa
mendiagnosa adanya kanker paru. Namun tes ini cukup penting untuk
mengetahui ketidaknormalan biokimiawi dalam tubuh yang menyertai kanker,
misalnya meningkatnya kalsium atau enzim alkalin phosphatase yang
biasanya muncul bila kanker sudah menyebar sampai tulang. Demikian juga
bila peningkatan enzim tertentu lainnya terjadi seperti aspartate
aminotransferase (AST atau SGOT) dan alanine aminotransferase (ALT atau
SGPT), yang menandai adanya kerusakan pada hati.
Sumber : http://www.sehatnews.com/2012/05/03/untuk-tahu-kanker-paru-pemeriksaan-apa-saja-yang-harus-ditempuh/