Jumat, 04 Mei 2012

Untuk Tahu Kanker Paru, Pemeriksaan Apa Saja yang Harus Ditempuh?

Untuk Tahu Kanker Paru, Pemeriksaan Apa Saja yang Harus Ditempuh?
Ada beberapa cara pemeriksaan penentuan adanya kanker paru pada pasien. Para dokter biasanya menggunakan cara-cara sebagai berikut:
Anamnese. Ini berfungsi untuk mengungkap kehadiran gejala atau tanda-tanda yang dicurigai sebagai kanker paru. “Karena itu sebaiknya penderita terbuka saja pada dokter. Kalau dokter bertanya, ceritakan seja semua hal yang terkait dengan penyakit,” tegas Elisna.
Selain wawancara dengan pasien tentang riwayat sakit, dokter biasanya juga mendeteksi tanda-tanda seperti kesulitan bernapas, gangguan jalan napas atau adanya infeksi pada paru sebagai tambahan informasi untuk diagnosis.

Foto Torak/ Rontgen. Langkah yang biasanya ditempuh untuk mengetahui keadaan paru. Dengan rekaman foto ini, dokter spesialis dapat melihat area paru yang dicurigai bermasalah.
CT (computerized axial tomography) scan, atau CAT scan. Tidak hanya bermanfaat untuk mengetahui keadaan dada atau paru melainkan juga keadaan perut atau otak bila terjadi metastase. CT scan dada biasanya akan dilakukan bila informasi dengan penyinaran rontgen kurang memadai. CT scan pada perut berguna untuk mengetahui metastase atau penyebaran kanker pada organ liver, kelenjar adrenal dan CT scan pada otak mengungkap penyebaran tumor di otak.

(Magnetic Resonance Imaging) MRI scan bisa memberi petunjuk lebih detail mengenai lokasi tumor dan tumor yang sudah menyebar entah di otak atau tempat lain. Alat ini menggunakan magnet, gelombang radio dan komputer untuk memroduksi citra sruktur tubuh. Alat ini tidak berefek samping dan tidak menimbulkan radiasi. Orang dengan alat pacu jantung, logam yang ditanam di tubuh dan alat penenang jantung tidak dianjurkan melakukannya karena beresiko menggeser logam dalam tubuh akibat magnet.

Positron emission tomography (PET). Ini adalah teknik khusus pengambilan citra tubuh yang menggunakan radiokatif untuk memroduksi warna tiga dimensi atas tubuh. Kalau CT scan dan MRI digunakan untuk melihat struktur anatomi, PET scan berfungsi mengukur aktivitas metabolic dan fungsi jaringan. Alat ini menentukan apakah sebuah jaringan tumor tumbuh aktif dan dapat menolong dalam menentukan tipe sel dalam sel-sel tumor tertentu.

Scan tulang. Digunakan untuk membuat citra tulang pada komputer atau film. Alat ini untuk mengetahui apakah kanker sudah menyebar sampai tulang. Dalam scan tulang ini, sejumlah kecil material radioaktif diinjeksikan ke dalam aliran darah dan terkumpul dalam tulang, khususnya di bagian tulang yang abnormal akibat metastase. Radioaktif inilah yang dideteksi oleh skaner dan memberi citra pada komputer.

Pemeriksaan Sel Dahak (Sputum cytology). Pemeriksaan dahak dengan mikroskop sangat membantu memvisualisasikan sel kanker yang hidup. Biasanya dilakukan setelah pemeriksaan dengan bronkoskopi atau TTNA.

Bronchoscopy. Alat berkamera ini untuk memantau jalur udara atau saluran napas dengan cara dimasukkan lewat mulut atau hidung. Alat ini bisa mengungkap adanya sel tumor di bagian dalam saluran tadi. Bila ditemukan sel tumor, maka akan dilakukan pengambilan contoh sel untuk diperiksa selanjutnya.

Alat ini biasanya digunakan untuk memeriksa tempat tumor yang berada di bagian tengah paru sampai cabang ketiga. “Sekarang ini, bronkoskopi bahkan dilengkapi dengan sinar autoflorence. Sinar ini bisa menilai kelainan mukosa di saluran napas yang belum terlihat,” jelas Elisna.

Transtoracal Needle Aspiration (TTNA). Ini adalah cara diagnosa dengan mengambil contoh jaringan sel tumor. Biasanya dengan menggunakan jarum yang dimasukkan lewat dinding dada dengan panduan kamera radiology sampai mencapai tumor yang dimaksud. Setelah itu jaringan diperiksa dengan miksroskop.

Prosedur Pembedahan. Langkah yang disebut thoracotomy ini diambil bila tumor berada di tempat yang agak tersembunyi yang tidak bisa dicapai dengan menggunakan alat TTNA atau bronkoskopi.

Tes Darah. Tes darah saja memang tidak bisa mendiagnosa adanya kanker paru. Namun tes ini cukup penting untuk mengetahui ketidaknormalan biokimiawi dalam tubuh yang menyertai kanker, misalnya meningkatnya kalsium atau enzim alkalin phosphatase yang biasanya muncul bila kanker sudah menyebar sampai tulang. Demikian juga bila peningkatan enzim tertentu lainnya terjadi seperti aspartate aminotransferase (AST atau SGOT) dan alanine aminotransferase (ALT atau SGPT), yang menandai adanya kerusakan pada hati.

Menurut spesialis paru Dr. Elisna Syahruddin, PhD, Sp.P dari RS Persabahatan tidak semua prosedur pemeriksaan untuk diagnosa ini dilakukan. Di Indonesia, biasanya, hanya dilakukan tindakan seperti anamnese, foto torak, CT scan, bronskoskopi, TTNA. Tergantung mana yang lebih efektif bisa mengungkap tingkatan kanker dan jenisnya.

Sumber : http://www.sehatnews.com/2012/05/03/untuk-tahu-kanker-paru-pemeriksaan-apa-saja-yang-harus-ditempuh/