Menurut Dr. Elisna Syahruddin, PhD, Sp.P dari RS Persabahatan,
Jakarta Timur ada tiga langkah menghindari terserang kanker paru.
Pertama, mencegah agar orang yang bukan perokok tidak merokok. Kedua,
para perokok sebaiknya segera menghentikan merokok. Dan yang ketiga,
lakukan deteksi dini.
“Mereka yang berisiko entah para perokok pasif atau aktif perlu
sekali melakukan foto torak setiap enam bulan sekali atau setahun
sekali. Kalau bisa lakukan juga CT scan,” ujar Elisna. Dan tentu saja,
jangan sampai lupa membawa foto atau hasil scan ke dokter spesialis paru
pemeriksaan lebih optimal.
“Foto torak tidak terlalu mahal. Paling hanya 40 sampai 60 ribu.
Orang luar negeri seperti Amerika sudah banyak yang sadar pentingnya
langkah ini. Karenanya tidak sekedar foto torak, melainkan CT scan
mereka lakukan,” jelas Elisna.
CT scan bisa mendeteksi ukuran satusentimeter tumor yang ada,
sementara foto torak hanya bisa melihat kanker setelah dua sentimeter.
Tidak heran bila di Amerika, stadium kanker paru tingkat 1 dan 2 umum
ditemukan pada saat pemeriksaan rutin. Lain halnya dengan di Indonesia.
Kebanyakan kasus sudah mencapai stadium tiga atau empat saat kanker
dideteksi. “Padahal tingkat satu dan dua ini masih bisa diatasi dengan
tindakan bedah,” tutur Elisna.
Sebab itu, langkah wajib deteksi dini ini menjadi penting sekali bagi
mereka yang berisiko tinggi, yakni kelompok risiko plus punya keluhan
respirasi seperti batuk, sesak napas, dan nyeri dada.
Sumber : http://www.sehatnews.com/2012/05/03/3-langkah-hindari-kanker-paru/