Berdasarkan pemicu timbulnya serangan asma, gangguan asma dapat dibedakan menjadi: asma yang dipicu oleh olahraga dan asma yang dipicu oleh alergi.
Asma yang dipicu oleh olahraga
Anak-anak yang mempunyai jenis asma ini akan mendapat serangan asma bila melakukan aktifitas berat seperti berenang, lari atau bersepeda. Sebenarnya dengan pengobatan yang tepat, anak-anak ini masih dapat melakukan olahraga atau kegiatan-kegiatan fisiknya lainnya, seperti anak lainnya.
Bila anak mendapat serangan asma hanya disebabkan karena olahraga, biasanya dokter akan memberikan obat yang dapat dipakai sebelum anak tersebut melakukan kegiatan fisik tersebut untuk mencegah terjadinya serangan asma saat berolahraga. Walaupun demikian, masih ada kemungkinan, anak tersebut tetap mendapat serangan asma saat berolahraga, tapi risikonya kecil. Oleh karena itu orangtua maupun sang anak harus selalu siap dengan obat asmanya. Guru atau pelatih olahraga juga harus diberitahu akan kondisi sang anak, jadi mereka siap menghadapi jika suatu saat serangan asma terjadi.
Asma yang dipicu karena alergi
Walaupun tidak selalu anak yang menderita asma mempunyai alergi yang dapat memicu serangan asmanya, tapi diperkirakan 75-85% penderita asma mempunyai jenis alergi tertentu.
Anak-anak ini mempunyai kecenderungan alergi sejak lahir, yang diturunkan secara genetika dari kedua orangtuanya. Dalam tubuhnya akan didapati kadar tinggi dari antibodi alergi yaitu Imunoglobulin E (IgE). Antibodi IgE ini akan mengenali alergen dalam jumlah kecil seperti debu tungau dan mengadakan reaksi seperti dilepaskannya histamin yang membuat anak menjadi bersin-bersin, pilek, mata berair dan lain sebagainya. Sebenarnya ini merupakan usaha tubuh untuk melawan alergen yang masuk, hanya reaksinya lebih hebat dari orang pada umumnya. Pada anak dengan asma, histamin yang dilepaskan itu dapat juga memicu serangan asma.
Jenis alergi penyebab sebenarnya dapat diketahui dengan melakukan pemeriksaan khusus pada dokter. Setelah diketahui, maka yang terpenting adalah menghindari alergen tersebut untuk mencegah timbulnya serangan asma. Bila tidak mungkin dihindari, maka biasanya dokter memberikan obat anti histamin untuk mencegah pelepasan histamin dalam tubuh.