Hari
ini jutaan jamaah haji berkumpul di Arafah untuk melaksanakan salah
satu rukun haji yaitu wukuf di arafah. Bersamaan dengan itu….seluruh
umat islam di dunia disunnahkan untuk melakukan puasa arafah yang jatuh
pada tanggal 9 dulhijjah . Mudah-mudahan seluruh jamaah haji diberikan
kekuatan untuk melaksanakan rangkaian ibadah haji ini termasuk wukuf di
arafah.
Sebenarnya apa sih makna wukuf di arafah…? Boleh dikata… wukuf di
arafah merupakan miniatur padang mahsyar dimana seluruh umat manusia
akan dibangkitkan dari kematian dan berkumpul di suatu tempat yang
disebut padang mahsyar. Manusia harus mempertanggungjawabkan semua amal
perbuatan dihadapan Allah swt. Padang mahsyar diperkirakan panasnya luar
biasa…hanya manusia yang banyak amal ibadahnya saja….yang mampu
merasakan kesejukan di tengah panasnya padang mahsyar. Selebihnya akan
merasakan panasnya terik matahari yang hanya sejengkal tingginya….dengan
rasa panas yang luar biasa. Ini karena selama hidup di dunia…banyak
manusia yang melakukan dosa dan perbuatan buruk lainnya.
Wukuf di arafah seolah mengingatkan kita semua akan hari kebangkitan itu. Sudah selayaknyalah manusia mempersiapkan hari pembalasan itu. Dimana setiap manusia akan dihisap secara adil oleh Tuhan yang Maha Adil. Tidak ada sedikitpun kesalahan dalam hisap nanti. Keadilan betul-betul ditegakkan. Disana…hukum tidak bisa dibeli oleh siapapun…termasuk orang macam Gayus tambunan…ataupun mafia lainnya. Barangsiapa berbuat kejahatan walaupun seberat “atom”…maka dia akan mendapatkan balasannya. Begitu pula bila berbuat baik walaupun hanya sebesar “atom”…maka diapun akan mendapat balasan.
Wukuf di arafah seolah mengingatkan kita semua akan hari kebangkitan itu. Sudah selayaknyalah manusia mempersiapkan hari pembalasan itu. Dimana setiap manusia akan dihisap secara adil oleh Tuhan yang Maha Adil. Tidak ada sedikitpun kesalahan dalam hisap nanti. Keadilan betul-betul ditegakkan. Disana…hukum tidak bisa dibeli oleh siapapun…termasuk orang macam Gayus tambunan…ataupun mafia lainnya. Barangsiapa berbuat kejahatan walaupun seberat “atom”…maka dia akan mendapatkan balasannya. Begitu pula bila berbuat baik walaupun hanya sebesar “atom”…maka diapun akan mendapat balasan.
So…jangan pernah bersedih ketika kita sudah berbuat baik di dunia
ini…ternyata tidak dihargai oleh orang lain….karena Allah Maha Melihat
dan Maha Adil. Besok di akhirat akan dibalas dengan pahala yang
setimpal…asal perbuatan baik itu bener-benar dilakukan dengan
ikhlash..hanya mengharap ridho Allah swt.
Maka..di Arafahlah…jamaah haji digembleng dengan panasnya terik….dan
perjuangan yang cukup melelahkan. Asal mau bersabar dan selalu
bertawakal…Insya Allah akan menjadi pribadi yang luhur dan hajinya akan
mabrur.
Pentingnya Wukuf di Arafah
Sebagaimana Sabda Nabi, Al-hajju ‘Arafah”, maksudnya adalah inti dan
puncak haji adalah melaksanakan wukuf di Arafah. Arafah berarti
mengenal, mengetahui, dan menyadari. Sedangkan makna wukuf adalah
berdiam diri.
Dengan demikian, makna wukuf di Arafah adalah berdiam diri untuk meditasi dan menengadah guna merenungkan eksistensi diri dihadapan Allah SWT dan dihadapan makhluk alam semesta kemudian melakukan transformasi ruhaniah secara besar-besaran.
Dengan demikian, makna wukuf di Arafah adalah berdiam diri untuk meditasi dan menengadah guna merenungkan eksistensi diri dihadapan Allah SWT dan dihadapan makhluk alam semesta kemudian melakukan transformasi ruhaniah secara besar-besaran.
Dengan wukuf di Arafah tersebut, orang-orang yang melaksanakan haji
diharapkan menjadi arif dan sadar akan eksistensi dirinya, dari mana ia
berasal dan ke mana ia akan pergi, sadar akan tugas dan tanggung
jawabnya, serta memanifestasikan dan mengaplikasikan kesadaran tersebut
dalam bentuk tindakan konkret dalam kehidupan pribadi dan kehidupan
masyarakatnya.
Haji juga melatih manusia melepaskan diri dari selera konsumtif,
cinta harta, nafsu birahi, amarah, dan berkata keji atau perkataan
kotor. Dalam berhaji, manusia dilarang mengenakan perhiasan atau parfum.
Bahkan sebaliknya (sangat) dianjurkan untuk rela berkorban apa saja
yang menjadi miliknya — termasuk yang paling dicintainya, sebagaimana
Nabi Ibrahim as yang rela mengorbankan Ismail, putra yang amat
dicintainya (lihat QS 37: 99-113).
Said Hawwa dalam buku Al-Islam menyatakan bahwa dengan ibadah haji,
seseorang dapat belajar tentang banyak hal, terutama tentang
persaudaraan Islam (ukhuwah Islamiyah), persamaan manusia (al-musawah),
dan persatuan umat. Dengan haji pula, seseorang dapat belajar tentang
perjuangan kesabaran, kesediaan untuk berkorban tanpa pamrih,
toleransi,dan kepedulian sosial.
Demikian makna ibadah haji dan wukuf di arafah …semoga bermanfaat bagi kita semua dan menambah keimanan dalam hati kita …Amiien.