1. Takbir, Tahlil dan Tahmid
عن
ابن عمر قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: “ما من أيام أفضل عند
الله ولا أحب إليه العمل فيهن من أيام العشر، فأكثروا فيهن من التهليل
والتكبير والتحميد”.
dakwatuna.com - Dari Ibnu Abbas berkata, Rasulullah SAW bersabda, ”Tiada
hari-hari dimana amal shalih paling utama di sisi Allah dan paling
dicintai-Nya melebihi sepuluh hari pertama Dzulhijjah. Perbanyaklah pada
hari itu dengan Tahlil, Takbir dan Tahmid.” (HR Ahmad dan Al-Baihaqi) Berkata imam al-Bukhari, ”Ibnu
Umar RA dan Abu Hurairah RA pada hari sepuluh pertama Dzulhijjah pergi
ke pasar bertakbir dan manusia mengikuti takbir keduanya.”2. Puasa sunnah, khususnya puasa sunnah ‘Arafah
عن
أبي قتادة رَضِيَ اللَّهُ عَنهُ قالَ : سُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ
عَرَفَةَ؟ فَقَالَ: “يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ
Dari
Abu Qatadah RA berkata, Rasulullah SAW ditanya tentang puasa hari
‘Arafah? Rasul saw menjawab, ”Menghapuskan dosa setahun yang lalu dan
setahun yang akan datang.” (HR Muslim)3. Memperbanyak amal ibadah, karena pahalanya dilipatgandakan, seperti shalat, dzikir, takbir, tahlil, tahmid, shalawat, puasa infak, dan lain-lain.
وعن
جابر رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال أفضل أيام الدنيا
العشر يعني عشر ذي الحجة قيل ولا مثلهن في سبيل الله قال ولا مثلهن في سبيل
الله إلا رجل عفر وجهه بالتراب
Dari Jabir RA bahwa Rasulullah
SAW bersabda, ”Sebaik-baiknya hari dunia adalah sepuluh hari pertama
Dzulhijjah.” Ditanya, “Apakah jihad di jalan Allah tidak sebaik itu?”
Rasul SAW menjawab, ”Tidak akan sama jika dibandingkan dengan jihad di
jalan Allah, kecuali seseorang yang menaburkan wajahnya dengan debu
(gugur sebagai syahid).” (HR Al-Bazzar dengan sanad yang hasan dan Abu Ya’la dengan sanad yang shahih)4. Shalat ‘Idul Adha, mendengarkan khutbah dan berqurban pada Hari Nahr (10 Dzulhijjah). Allah Ta’ala berfirman:
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
“Maka Dirikanlah shalat Karena Tuhanmu; dan berkorbanlah.” (QS. Al-Kautsar: 2)Di antara makna perintah shalat di sini adalah shalat Idul Adha. Berkata Ar-Rabi’, “Jika engkau selesai shalat di hari Idul Adha, maka berkurbanlah.” Rasulullah bersabda:
عَنْ
أَبِي سَعِيدٍ قَالَ: { كَانَ رَسُولُ اَللَّهِ – صلى الله عليه وسلم –
يَخْرُجُ يَوْمَ اَلْفِطْرِ وَالْأَضْحَى إِلَى اَلْمُصَلَّى, وَأَوَّلُ
شَيْءٍ يَبْدَأُ بِهِ اَلصَّلَاةُ, ثُمَّ يَنْصَرِفُ فَيَقُومُ مُقَابِلَ
اَلنَّاسِ -وَالنَّاسُ عَلَى صُفُوفِهِمْ- فَيَعِظُهُمْ وَيَأْمُرُهُمْ }
مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Dari Abu Said berkata, “Rasulullah SAW
keluar di hari Idul Fitri dan Idul Adha ke tempat shalat. Yang pertama
dilakukan adalah shalat, kemudian menghadap manusia –sedang mereka tetap
pada shafnya- Rasul saw berkhutbah memberi nasihat dan menyuruh
mereka.” (Muttafaqun ‘alaihi)
وَعَنْ
أُمِّ عَطِيَّةَ قَالَتْ أُمِرْنَا أَنْ نُخْرِجَ اَلْعَوَاتِقَ,
وَالْحُيَّضَ فِي الْعِيدَيْنِ; يَشْهَدْنَ الْخَيْرَ وَدَعْوَةَ
اَلْمُسْلِمِينَ, وَيَعْتَزِلُ اَلْحُيَّضُ اَلْمُصَلَّى مُتَّفَقٌ
عَلَيْهِ
Dari Ummi ‘Athiyah berkata, ”Kami diperintahkan agar
wanita yang bersih dan yang sedang haidh keluar pada Dua Hari Raya,
hadir menyaksikan kebaikan dan khutbah umat Islam dan orang yang
berhaidh harus menjauhi tempat shalat.” (Muttafaqun ‘alaihi)5. Takbir dan berkurban di Hari Tasyriq
وَاذْكُرُواْ اللّهَ فِي أَيَّامٍ مَّعْدُودَاتٍ
“Dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam beberapa hari yang berbilang.” (QS. Al-Baqarah). Para ulama sepakat bahwa beberapa hari berbilang adalah hari Tasyriq, yaitu tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijjah.Imam Al-Bukhari memasukkan hari Tasyriq pada hari sepuluh pertama Dzulhijjah, dan memiliki keutamaan yang sama sebagaimana disebutkan dalam hadits di atas. Imam Ibnu Hajar Al-‘Asqalani memberikan komentar dalam kitabnya Fathul Bari: pertama, bahwa kemuliaan hari Tasyriq mengiringi kemuliaan Ayyamul ‘Asyr; kedua, keduanya terkait dengan amal ibadah haji; ketiga, bahwa sebagian hari Tasyriq adalah sebagian hari ‘Ayyamul ‘Asyr yaitu hari raya Idul Adha.
Pada hari Tasyriq juga masih disunnahkan untuk berkurban. Rasulullah SAW bersabda,
وكل أيام التشريق ذبح
“Seluruh hari Tasyriq adalah hari penyembelihan (kurban).” (HR Ahmad)SUMBER