Selasa, 03 April 2012

Banyak Makan Lemak AtasiKerusakan Ginjal


Dyah Oktabriawatie - detikFood


Lemak merupakan minyak hewani yang berbentuk padat dan cair. Lemak ditakuti oleh semua orang karena akan menyebabkan kegemukan. Namun, sebuah penelitian terbaru menyebutkan lemak dapat memperbaiki kerusakan ginjal.

Zat yang menakutkan ini sebenarnya berfungsi sebagai cadangan energi karena 1 gram lemak mengandung 9,3 kkal. Selain itu lemak juga menjadi suspensi vitamin A, D, E dan K untuk proses biologis dan berfungsi untuk melindungi organ vital dan melindungi tubuh dari suhu luar.

Penelitian terdahulu telah menunjukkan bahwa untuk menurunkan gula darah dengan berdiet dapat mencegah gagal ginjal. Tetapi hal ini tidak berlaku untuk orang yang menderita diabetes. Charles Mobbs, seorang ahli syaraf di Mount Sinai Medical Center di New York City, mengatakan bahwa penelitian ini menunjukkan bahwa intervensi diet sudah cukup untuk memperbaiki kerusakan ginjal yang disebabkan oleh diabetes.

Sebelumnya telah dilakukan penelitian terhadap tikus yang diberikan diet tinggi lemak dengan jumlah karbohidrat 5%, protein 8% dan lemak 87%. Hal tersebut pertama kali dilakukan untuk menunjukkan bahwa intervensi diet tinggi lemak dapat memperbaiki kerusakan ginjal akibat diabetes.

“Temuan ini memiliki implikasi signifikan bagi puluhan ribu orang Amerika yang di diagnosis dengan gagal ginjal disertai diabetes dan komplikasi lainnya setiap tahun,” tambah Mobbs.

Kabar yang penuh harapan ini juga punya masalah yang serius. Pada bulan November 2010, seperti yang dilansir New York Times Magazine ada satu keluarga dimana anaknya mengidap epilepsi. Anak itu tidak diperbolehkan untuk makan biskuit, makaroni dan keju selama hampir dua tahun.

Ayahnya mengatakan kepada wartawan Fred Vogelstein, bahwa dalam satu minggu anak penderita epilepsi itu diberikan satu liter krim kental, 1/3 mentega, 20 iris daging asap, 13 sendok teh minyak kelapa dan 9 telur. Diet tinggi lemak ini dilakukan karena bentuk keputusasaan seorang ayah.

Moobs mengaku bahwa diet tinggi lemak beresiko jika dijalankan pada pasien dewasa yang menderita diabetes kronis. Tapi mereka juga mengatakan cara ini cukup masuk akal karena ada kemungkinan intervensi farmakologi ini memiliki efek yang mungkin dapat mengembalikan fungsi ginjal bagi penderita diabetes.