Jumat, 25 Mei 2012

Orangtua Merokok, Anak-Anak yang Kena Getahnya

Rahma Lillahi Sativa - detikHealth

img
(Foto: thinkstock)
Jakarta, Rokok tak hanya buruk bagi kesehatan si perokok, namun juga orang-orang di sekitarnya. Fakta ini didukung berbagai penelitian yang telah memastikan bahwa perokok pasif berisiko mengalami gangguan kesehatan lebih besar daripada si perokok sendiri.

Begitu juga dengan anak-anak yang terpapar rokok dari orangtuanya sendiri. Anak-anak itu justru berisiko lebih besar menderita masalah kesehatan jantung serius di masa depannya.

Kesimpulan ini didapatkan Menzies Research Institute, Tasmania setelah melakukan studi terhadap beberapa anak di Finlandia dan Australia selama kurang lebih 20 tahun. Secara spesifik ditemukan bahwa partisipan yang terpapar rokok di masa kecilnya memiliki elastisitas arteri yang lebih kecil, padahal ini merupakan sebuah indikator kesehatan jantung yang buruk.

"Kami mengamati elastisitas pembuluh darahnya dengan mengukur kemampuan arteri yang ada di lengan partisipan untuk melebar dan menyempit (kontraksi dan dilatasi)," ujar peneliti Seana Gall seperti dilansir dari AFP, Kamis (24/5/2012).

"Dari situ kami menemukan bahwa partisipan yang telah terpapar rokok dari orangtuanya ketika masih kanak-kanak memiliki arteri yang kurang elastis sebagai indikator awal kondisi kesehatan jantung yang buruk."

"Efeknya terlihat lebih dari 27 tahun kemudian. Hal ini menunjukkan bahwa perokok pasif pada masa kanak-kanak memiliki efek jangka panjang dan permanen terhadap kesehatan arterinya," katanya.

"Bahan kimia dalam rokok telah berinteraksi dengan lapisan pembuluh darah dan hal itu tampaknya menyebabkan ketidakmampuan pembuluh darah untuk melebar dan menyempit (kontraksi dan dilatasi) dengan benar."

WHO pun telah memperkirakan 40 persen anak-anak di seluruh dunia secara rutin terpapar rokok atau menjadi perokok pasif di rumahnya sendiri dengan jumlah kasus kematian akibat kondisi itu sebanyak 600.000 kasus setiap tahunnya.

"Jumlah kasus gangguan jantung atau kematian tertinggi akibat rokok masih terlihat pada kelompok usia tersebut yang berkorespondensi secara langsung dengan orangtua yang merokok sehingga masih ada kekhawatiran tentang itu dan secara khusus kami ingin menurunkan jumlah kasusnya," tandas Gall.

SUMBER