Setiap dari kita akan mengalami mandi wajib tetapi belum
tentu setiap muslim tahu cara mandi wajibatau mandi
junub yang benar. Hal ini riskan sekali sebab kalau kita
mendirikan shalat dalam keadaan hadast besar kita belum
terangkat /hilang tentunya shalat kita tidak sah hanya
dengan hilangnya hadas kecil saja dengan wudlu dan
bagaimana kita nanti mempertanggungjawabkan shalat
kita dikarenakan ketidak tahuan kita cara menghilangkan
hadas besar dengan mandi wajib ?
Kemudian kalau kita bertanya kepada diri kita sendiri :
sudah pantaskah kita menyandang predikat seorang muslim
kalau urusan mandi wajib saja kita tidak tahu yang
sebenarnya ?
Inilah rahasianya kenapa pelajaran mandi wajib di
madrasah-madrasah dan pondok pesantren lebih dini
diberikan kepada para murid untuk mengantisipasi
gugurnya beberapa amal/ibadah dikarenakan hadast besar
yang belum terangkat dengan sempurna disebabkan
kekurangpahaman mengenai syarat dan rukun mandi
wajib ini.
Karena pentingnya hal ini kami menulis cara mandi wajib
yang benar beserta rukun-rukunnya untuk kaum muslimin
sebagai salah satu penggugur kewajiban dari mencari ilmu.
Rukun Mandi Wajib, Sunnah dan Makruhnya
Rukun-rukun mandi wajib ada dua, yaitu :
1. Niat
Yaitu dengan hati pada saat pertama kali membasuh
anggota badan.
Macam-macam niat mandi antara lain :
a. saya niat mandi untuk menghilangkan janabat
b. saya niat mandi untuk menghilangkan hadats besar
c. saya niat mandi wajib
d. saya niat bersuci untuk shalat
2. Meratakan air ke seluruh anggota badan (kulit dan bulu
yang tumbuh padanya).
Dengan memperhatikan tempat-tempat yang sulit dilalui
air, seperti ketiak, lipatan perut, telinga dan lain-lain.
Hal-hal yang disunnahkan ketika mandi wajib :
Segala yang disunnahkan ketika wudlu’, disunnahkan pula
ketika mandi seperti membaca basmalah, bersiwak,
menghadap kiblat, membasuh kedua telapak tangan
, berkumur, istinsyaq (memasukkan air ke dalam hidung),
menggosok badan, mendahulukan yang kanan, muwalah
(berkesinambungan) dan lain lain.
Selain itu disunnahkan pula kencing sebelum mandi, berdiri,
menghilangkan kotoran tubuh, berwudlu’, menyela-nyelai
rambut, tiga kali dalam basuhan, mandi dengan menutup
aurat (jika mandi sendirian, namun jika dihadapan orang
lain hukumnya wajib) dan lain-lain.
Hal-hal yang dimakruhkan ketika mandi wajib :
1. Isrof dalam menggunakan air (lebih dari kebutuhan).
2. Mandi di air yang menggenang.
3. Basuhan lebih dari tiga kali.
4. Meninggalkan kesunahan seperti berkumur, istinsyaq
(memasukkan air ke lubang hidung), dll.
Tata cara mandi dengan sempurna :
1. Menghilangkan kotoran terlebih dahulu, seperti mani,
kencing dan lain-lain.
2. Kemudian menghadap qiblat, membaca basmalah ,
bersiwak, membasuh kedua telapak tangan, berkumur dan
istinsyaq, masing masing tiga kali dengan niat mengerjakan
sunnah-sunnah mandi.
3. Membasuh dua kemaluan dengan niat menghilangkan
janabat pada keduanya.
4. Berwudlu’ sebagaimana biasanya.
5. Mengguyur kepala sambil niat seperti niat-niat di atas.
6. Menyiramkan air pada bagian depan dan belakang tubuh
sebelah kanan, kemudian bagian depan dan belakang tubuh
sebelah kiri, sambil memperhatikan anggota badan yang
sulit dilalui air.
Masalah wudhu’ bagi orang yang mandi janabah ada dua
pendapat.
Pertama : dicukupkan dengan mengangkat hadats besar
(mandi) karena dengan sendirinya hadats kecil terangkat
pula dengan syarat di waktu melaksanakan mandi tidak
melakukan perkara yang membatalkan wudhu’ seperti
menyentuh kemaluan dengan telapak tangan. Dan ini
adalah pendapat yang mu’tamad.
Kedua : tidak cukup dengan mandi (diharuskan wudhu’)
karena hadats kecil terangkat dengan wudhu’ dan hadats
besar terangkat dengan mandi, permasalahan berbeda dan
hukumnya tentunya berbeda.
Demikianlah penjelasan mandi wajib yang kami rasa cukup
memadai untuk dipelajari dan dilakukan. Semoga
bermanfaat.