Jumat, 09 November 2012

Bagaimana Cara Mandi Wajib Yang Benar ?


Setiap dari kita akan mengalami mandi wajib tetapi belum 
tentu setiap muslim tahu cara mandi wajibatau mandi 
junub yang benar. Hal ini riskan sekali sebab kalau kita
 mendirikan shalat dalam keadaan hadast besar kita belum
 terangkat /hilang tentunya shalat kita tidak sah hanya
 dengan hilangnya hadas kecil saja dengan wudlu dan
 bagaimana kita nanti mempertanggungjawabkan shalat 
kita dikarenakan ketidak tahuan kita cara menghilangkan 
hadas besar dengan mandi wajib ?

Kemudian kalau kita bertanya kepada diri kita sendiri : 
sudah pantaskah kita menyandang predikat seorang muslim 
kalau urusan mandi wajib saja kita tidak tahu yang 
sebenarnya ?

Inilah rahasianya kenapa pelajaran mandi wajib di 
madrasah-madrasah dan pondok pesantren lebih dini
 diberikan kepada para murid untuk mengantisipasi 
gugurnya beberapa amal/ibadah dikarenakan hadast besar
 yang belum terangkat dengan sempurna disebabkan 
kekurangpahaman mengenai syarat dan rukun mandi 
wajib ini. 

Karena pentingnya hal ini kami menulis cara mandi wajib
 yang benar beserta rukun-rukunnya untuk kaum muslimin
 sebagai salah satu penggugur kewajiban dari mencari ilmu.


Rukun Mandi Wajib, Sunnah dan Makruhnya

 Bagaimana Cara Mandi Wajib Yang Benar ?
Rukun-rukun mandi wajib ada dua, yaitu :
1. Niat
Yaitu dengan hati pada saat pertama kali membasuh 
anggota badan.

Macam-macam niat  mandi antara lain :
a. saya niat mandi untuk menghilangkan janabat
b. saya niat mandi untuk  menghilangkan hadats besar
c. saya niat mandi wajib
d. saya niat bersuci untuk shalat

2. Meratakan air ke seluruh anggota badan (kulit dan bulu 
yang tumbuh padanya).
Dengan memperhatikan tempat-tempat yang sulit dilalui 
air, seperti ketiak, lipatan perut, telinga dan lain-lain.
Hal-hal yang disunnahkan ketika mandi wajib :
Segala yang disunnahkan ketika wudlu’, disunnahkan pula 
ketika mandi seperti membaca basmalah, bersiwak,
 menghadap kiblat, membasuh kedua telapak tangan
, berkumur, istinsyaq (memasukkan air ke dalam hidung),
 menggosok badan, mendahulukan yang kanan, muwalah
 (berkesinambungan) dan lain lain.

Selain itu disunnahkan pula kencing sebelum mandi, berdiri,
 menghilangkan kotoran tubuh, berwudlu’, menyela-nyelai 
rambut, tiga kali dalam basuhan, mandi dengan menutup 
aurat (jika mandi sendirian, namun jika dihadapan orang 
lain hukumnya wajib) dan lain-lain.


Hal-hal yang dimakruhkan ketika mandi wajib :
1. Isrof dalam menggunakan air (lebih dari kebutuhan).
2. Mandi di air yang menggenang.
3. Basuhan lebih dari tiga kali.
4. Meninggalkan kesunahan seperti berkumur, istinsyaq 
(memasukkan air ke lubang hidung), dll.

Tata cara mandi dengan sempurna :
1. Menghilangkan kotoran terlebih dahulu, seperti mani, 
kencing dan lain-lain.

2. Kemudian menghadap qiblat, membaca basmalah ,
 bersiwak, membasuh kedua telapak tangan, berkumur dan
 istinsyaq, masing masing tiga kali dengan niat mengerjakan 
sunnah-sunnah mandi.

3. Membasuh dua kemaluan dengan niat menghilangkan 
janabat pada keduanya.

4. Berwudlu’ sebagaimana biasanya.

5. Mengguyur kepala sambil niat seperti niat-niat di atas.

6. Menyiramkan air pada bagian depan dan belakang tubuh 
sebelah kanan, kemudian bagian depan dan belakang tubuh
 sebelah kiri, sambil memperhatikan anggota badan yang 
sulit dilalui air.

Masalah wudhu’ bagi orang yang mandi janabah ada dua 
pendapat.
Pertama : dicukupkan dengan mengangkat hadats besar 
(mandi) karena dengan sendirinya hadats kecil terangkat 
pula dengan syarat di waktu melaksanakan mandi tidak 
melakukan perkara yang membatalkan wudhu’ seperti 
menyentuh kemaluan dengan telapak tangan. Dan ini 
adalah pendapat yang mu’tamad.

Kedua : tidak cukup dengan mandi (diharuskan wudhu’) 
karena hadats kecil terangkat dengan wudhu’ dan hadats 
besar terangkat dengan mandi, permasalahan berbeda dan 
hukumnya tentunya berbeda.

Demikianlah penjelasan mandi wajib yang kami rasa cukup 
memadai untuk dipelajari dan dilakukan. Semoga 
bermanfaat.