Ayam hutan adalah nama umum bagi jenis-jenis ayam liar yang hidup di
hutan. Dalam bahasa Jawa disebut dengan nama ayam alas, dalam bahasa
Madura ajem alas, dan dalam bahasa Inggris junglefowl; semuanya merujuk
pada tempat hidupnya dan sifatnya yang liar.
Ragam Jenis dan penyebarannya ada empat spesies ayam hutan yang menyebar
mulai dari India, Sri Lanka sampai ke Asia Tenggara termasuk Kepulauan
Nusantara. Keempat spesies itu adalah:
1. Ayam hutan merah (Gallus gallus Red junglefowl)
Ayam-hutan merah atau dalam nama ilmiahnya Gallus gallus adalah sejenis
burung berukuran sedang, dengan panjang sekitar 78cm, dari suku
Phasianidae. Ayam betina berukuran lebih kecil, dengan panjang sekitar
46cm. Ayam-hutan jantan memiliki bulu-bulu leher, tengkuk dan mantel
yang panjang meruncing berwarna kuning coklat keemasan dengan kulit muka
merah, iris coklat, bulu punggung hijau gelap dan sisi bawah tubuh
berwarna hitam mengilap.
Dikepalanya terdapat jengger bergerigi dan gelambir berwarna merah.
Ekornya terdiri dari 14 sampai 16 bulu berwarna hitam hijau metalik,
dengan bulu tengah ekor yang panjang dan melengkung ke bawah. Kaki
berwarna kelabu dengan sebuah taji. Ayam betina memiliki kaki tidak
bertaji, bulu-bulu yang pendek, berwarna coklat tua kekuningan dengan
garis-garis dan bintik gelap.
Ayam-hutan merah tersebar luas di hutan tropis dan dataran rendah di
benua Asia, dari Himalaya, Republik Rakyat Cina selatan, Asia Tenggara,
hingga ke Sumatra dan Jawa. Ada lima subspesies yang dikenali. Di
Indonesia, subspesies G. g. bankiva ditemukan di Jawa, Bali dan Sumatra.
2. Ayam Hutan Srilangka (Gallus Lafayetii Srilangka junglefowl)
3. Ayam Hutan Kelabu (Gallus Sonneratii Grey junglefowl)
Ayam hutan kelabu atau Gallus sonneratii adalah salah satu dari empat
spesies ayam hutan. Ayam ini berukuran sedang, dengan panjang sekitar
80cm, dari suku Phasianidae. Ayam betina berukuran lebih kecil, dengan
panjang sekitar 38cm.
Ayam hutan jantan memiliki bulu-bulu leher, tengkuk dan mantel berwarna
kelabu berbintik hitam-putih dengan kulit muka merah, bercak putih di
telinga, paruh kuning kecoklatan, iris mata kuning, ekor hitam keunguan
dengan bulu tengah ekor yang panjang dan melengkung ke bawah.
Sisi bawah tubuh berwarna kelabu bergaris putih dan kakinya berwarna
kuning kemerahan terang dengan sebuah taji. Ayam betina memiliki kaki
tidak bertaji, bulu-bulu yang pendek, berwarna coklat tua dengan
bulu-bulu seperti sisik berwarna putih kecoklatan di bagian sisi bawah
tubuh.
Ayam hutan kelabu tersebar dan endemik di hutan tropis bercuaca kering
di India bagian tengah, barat dan selatan. Ayam betina biasanya
menetaskan antara tiga sampai lima butir telur berwarna putih atau putih
kemerahan yang dierami oleh induk betina selama kurang lebih tiga
minggu.
4. Ayam Hutan Hijau (Gallus Varius Green junglefowl)
Ayam hutan hijau adalah nama sejenis burung yang termasuk kelompok
unggas dari suku Phasianidae, yakni keluarga ayam, puyuh, merak, dan
sempidan. Ayam hutan diyakini sebagai nenek moyang sebagian ayam
peliharaan yang ada di Nusantara. Ayam ini disebut dengan berbagai nama
di berbagai tempat, seperti canghegar atau cangehgar (Sd.), ayam alas
(Jw.), ajem allas atau tarattah (Md.).
Memiliki nama ilmiah Gallus varius (Shaw, 1798), ayam ini dalam bahasa
Inggris dikenal sebagai Green Junglefowl, Javan Junglefowl, Forktail,
atau Green Javanese Junglefowl, merujuk pada warna dan asal tempatnya.
Burung yang berukuran besar, panjang tubuh total (diukur dari ujung
paruh hingga ujung ekor) sekitar 60 cm pada ayam jantan, dan 42 cm pada
yang betina.
Jengger pada ayam jantan tidak bergerigi, melainkan membulat tepinya;
merah, dengan warna kebiruan di tengahnya. Bulu-bulu pada leher, tengkuk
dan mantel hijau berkilau dengan tepian (margin) kehitaman, nampak
seperti sisik ikan. Penutup pinggul berupa bulu-bulu panjang meruncing
kuning keemasan dengan tengah berwarna hitam. Sisi bawah tubuh hitam,
dan ekor hitam berkilau kehijauan. Ayam betina lebih kecil, kuning
kecoklatan, dengan garis-garis dan bintik hitam.
Iris merah, paruh abu-abu keputihan, dan kaki kekuningan atau agak kemerahan.
Ayam yang menyukai daerah terbuka dan berpadang rumput, tepi hutan dan
daerah dengan bukit-bukit rendah dekat pantai. Ayam-hutan Hijau
diketahui menyebar terbatas di Jawa dan kepulauan Nusa Tenggara termasuk
Bali. Di Jawa Barat tercatat hidup hingga ketinggian 1.500 m dpl, di
Jawa Timur hingga 3.000 m dpl dan di Lombok hingga 2.400 m dpl.
Sumber