10. Singa Betina
Seekor
singa betina umumnya dikenal sebagai induk yang sangat perhatian.
Hampir semua rekaman tentang kehidupan liar menunjukan bagaimana seekor
singa betina menjaga singa-singa muda dalam kelompoknya.
Hal yang
tak pernah dipahami adalah saat singa jantan baru mengambil alih
kekuasaan. Anak-anak singa yang umurnya kurang dari dua tahun menjadi
korban dari singa-singa jantan pendatang baru ini. Alasan mereka
melakukan pembunuhan itu adalah untuk mengurangi saingan dalam
kelompoknya di kemudian hari. Selain itu, untuk mendorong singa-singa
betina agar kawin dengan singa-singa jantan ini. Sedihnya, sang induk
mengijinkan terjadinya pembunuhan pada anak-anaknya.
9. Burung Gereja
Seekor burung gereja betina (passer domesticus)
akan sering mencari sarang betina lain yang juga dikawini oleh
pejantannya. Ia akan membunuh anak betina dari saingannya itu untuk
menghilangkan persaingan di masa mendatang. Selain itu, untuk memastikan
sang pejantan untuk menghabiskan waktu lebih banyak membantu
membesarkan anak-anaknya sendiri. Perilaku brutal ini tidaklah pantas
bagi seorang induk walaupun dilakukan terhadap anak burung lain.
8. Katak Darwin
Katak
Darwin merupakan hewan yang perilakunya menarik. Katak jantan hampir
melakukan semua hal dalam membesarkan anak-anak katak, sementara katak
betina tidak peduli sama sekali.
Katak
betina menempatkan telur-telur mereka yang kemudian dibawa oleh katak
jantan sampai telur-telur ini siap menetas. Sekali sang ibu
menyelesaikan tugasnya, ia kemudian pergi dan tak peduli bagaimana nasib
telur-telur itu kemudian.
7. Panda raksasa
Panda raksasa umumnya penuh perhatian dan sangat keibuan. Namun, mereka adalah keluarga beruang dengan otak yang sangat kecil.
Panda
biasanya melahirkan satu sampai tiga anak. Jika melahirkan lebih dari
satu anak, hanya satu yang bisa selamat. Hal ini terjadi karena anak
panda ukurannya sangat kecil, hanya sekitar 0,1 kg saat lahir, tak bisa
dibandingkan dengan ibunya yang beratnya antara 70-100 kg. Kematian
anak-anak panda terjadi tanpa disadari oleh induknya yang
berguling-guling saat tidur dan menindih anaknya yang sedang mencari
kehangatan.
6. Burung cukcoo
Burung ini
terkenal dengan kemalasannya dalam membesarkan anak-anaknya. Induk
burung ini menempatkan telur-telurnya di sarang burung lain. Ia
memberikan tanggung jawab membesarkan anaknya pada burung lain.
Photo: fotoplatforma.pl
Telur
burung cukcoo biasanya menetas lebih cepat daripada telur burung lain.
Kemudian tumbuh dengan pesat, memaksa anak-anak burung lain pergi dari
sarangnuya sehingga mati terjatuh dari pohon. Akhirnya, anak burung
cukcoo itu berhasil mendapatkan perhatian penuh dari induk angkatnya dan
bertahan hidup.
5. Semut drakula (Adetomyrma)
Photo: alexanderwild.com
Adetomyrma
adalah salah satu jenis semut yang mempraktikkan semikanibalisme. Ratu
dari sebuah koloni melahirkan larva-larva semut. Kemudian ratu dan semut
pekerja membuat lubang pada larva untuk menghisap haemolypmh
(semacam darah serangga). Meski larva itu tak mati, induk semut itu tega
membiarkan anak-anaknya diperlakukan sebagai makanan untuk koloni.
4. Hiu Galapagos
Jika
semut drakula melakukan semikanibalisme maka hiu Galapagos melakukan
kanibalisme penuh. Saat hendak melahirkan anaknya, induk hiu biasanya
berenang ke perairan dangkal untuk menghindari pemangsa. Induk hiu
melahirkan 4-16 anak hiu yang masing-masing panjangnya mencapai 60-80
cm.
Sementara
induknya pergi, anak hiu ini tetap tinggal di perairan dangkal selama
masa pertumbuhannya. Setelah cukup besar, anak-anak hiu ini kembali ke
perairan dalam. Selama perjalanannya, ancaman bahaya justru datang dari
induknya. Jika sang induk menjumpai anak-anaknya, ia pun akan memangsa
anak-anaknya tersebut.
3. Beruang hitam
Beruang
hitam umumnya dikenal sebagasi induk yang baik, namun hal tersebut tak
selamanya berlaku. Beruang hitam bisa memiliki 2 atau 3 anak, namun
hanya satu yang ia rawat dengan sungguh-sungguh, sementara anak yang
lain ia abaikan. Tak seperti binatang lainnya yang mungkin meninggalkan
anaknya yang sakit atau lemah, beruang hitam meninggalkan anak bungsunya
agar mereka bisa menjalani hidup sendiri.
2. Elang hitam Afrika
Contoh
induk kejam lainnya adalah elang hitam Afrika. Induk elang biasanya
bertelur hanya dua butir, namun induk elang hanya akan memberi makan
satu anaknya. Setelah tumbuh besar dan kuat, burung muda itu akan
mematuk saudaranya yang lebih lemah sampai mati. Sementara induknya
bersikap tenang melihat salah satu anaknya dihabisi.
1. Hamster
Praktik
kanibalisme ternyata tidak hanya diberlakukan oleh hiu Galapagos,
justru hamster melakukannya pada beberapa anaknya yang baru saja
dilahirkan. Sifat induk hamster memang berbeda-beda, ada yang bisa
menyusui dan menjaga anak-anaknya sampai besar, ada juga yang sampai
tega memakan anaknya sendiri.
Induk
hamster sekali hamil bisa melahirkan sebanyak 12 anak. Induk hamster
umumnya hanya menginginkan anaknya sehat dan sempurna. Jika ada anak
yang tidak sempurna maka akan dimakan hidup-hidup. Penyebab lain induk
hamster memakan anaknya sendiri karena dia lapar, panas, stres, ataupun
sakit, sensitif terhadap bau tangan orang yang dimasukan ke kandang, dan
merasa tidak sanggup memelihara anak-anaknya yang begitu banyak.