Rahma Lillahi Sativa - detikHealth
Jika dopamine-nya tidak memadai, seseorang mungkin akan membutuhkan suatu zat atau melakukan aktivitas yang bisa mengurangi perasaan negatifnya.
Bagi sebagian orang, hal ini berujung pada perilaku kompulsif, kecanduan pada rokok, aktivitas seksual, ketergantungan pada alkohol dan obat-obatan.
Bagaimana cara menghentikannya? Simak uraian yang dilansir dari The Canadian, Kamis (29/3/2012) berikut ini:
Langkah 1: Mendapat Pertolongan
Langkah klasik pertama dalam masa pemulihan adalah mengakui adanya masalah dan membutuhkan pertolongan.
Jika keinginan untuk berubah sudah ada, banyak organisasi yang bisa dihubungi untuk mendapatkan pertolongan.
Langkah 2: Rehabilitasi
Pemulihan yang sukses biasanya melibatkan beberapa macam program untuk mengatasi kecanduan, baik itu dengan fasilitas rehabilitasi atau program rawat jalan, dilakukan dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Namun hasilnya sama, meskipun pecandu yang menjalani pengobatan jangka panjang lebih jarang kambuh.
Langkah 3: Dukungan Teman Seperjuangan
Keterlibatan dalam kelompok seperti Alcoholics Anonymous (AA) dan Narcotics Anonymous (NA) ini penting.
Berinteraksi dengan orang-orang yang memiliki kecanduan dan masalah hidup yang sama, orang-orang yang berada dalam masa pemulihan pun jadi lebih reflektif, terbuka serta semakin berkeinginan untuk mengurangi konsumsi alkohol atau rokok.
Langkah 4: Pengobatan Alternatif
Yoga:
Yoga melibatkan sejumlah postur yang mengintegrasikan tubuh dan pikiran. Berdasarkan studi (2011), latihan yoga meningkatkan kekuatan otot dan fleksibilitas tubuh, meningkatkan dan memperbaiki fungsi jantung dan pernapasan, mengurangi stres, cemas dan depresi, serta memperbaiki pola tidur.
Latihan kesadaran:
Latihan kesadaran adalah sebuah bentuk meditasi yang memfokuskan diri pernafasan dan sensasi tubuh.
Pecandu cenderung tidak bisa fokus dan sering merenungkan hal-hal negatif yang mendorong semakin banyaknya perilaku kompulsif.
Latihan ini membantu orang untuk memfokuskan perhatiannya dan mendorong sikap positif terhadap pengalaman itu.
Olahraga:
Penelitian terbaru menyatakan olahraga memiliki dampak luar biasa terhadap kecanduan. Olahraga memfasilitasi pemulihan tubuh dengan meningkatkan aliran darah ke otak, merangsang pengeluaran bahan kimia di otak yang bertanggung jawab untuk perasaan senang seperti endorfin, dopamine dan serotonin.
Langkah 5: Diet
Penderita kecanduan umumnya kurang gizi dan banyak mengonsumsi gula, junk food, makanan cepat saji, kafein dan lemak jenuh secara berlebihan.
Disarankan untuk menjalankan program diet tinggi protein dan lemak dengan mengonsumsi bahan makanan seperti ayam, domba, daging organik dan mentega.
Dietnya terdiri dari 40 persen karbohidrat, 30 persen protein dan 30 persen lemak, termasuk buah-buahan padat nutrisi, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian dan polong-polongan. Akan lebih baik berkonsultasi pada ahli gizi yang bisa membantu merencanakan diet Anda sesuai dengan kebutuhan.
Langkah 6: Suplemen
Karena kurangnya asupan, orang-orang yang sedang dalam masa pemulihan bisa mengonsumsi suplemen khusus untuk mengimbangi kebutuhan tubuh terhadap nutrisi.
1. Multivitamin, konsumsi multivitamin sekali sehari sudah bisa dibilang cukup baik. Namun bagi laki-laki, lebih baik tidak mengonsumsi suplemen yang berisi zat besi kecuali jika memang mengalami kekurangan zat besi.
2. Omega-3, asam lemak esensial Omega-3 membantu menstabilkan mood, memperbaiki komunikasi antarsaraf serta mendukung tumbuh kembang sel-sel otak. Dosis harian asam lemak esensial Omega-3 yang harus disediakan setidaknya 1000 mg asam eicosapentaenoic dan 300-750 mg asam docosahexaenoic.
3. Vitamin B Kompleks, vitamin B menaikkan mood, menurunkan kecemasan serta menambah tenaga. Karena orang-orang dalam pemulihan biasanya stres, mereka membutuhkan asupan vitamin B yang cukup besar. Suplemen vitamin B kompleks-nya termasuk 50-100 mg vitamin B1, B2, B3, B5 dan B6; 200-500 mg vitamin B12; serta 200-1000 mcg asam folat. Dosis efektifnya adalah 1-3 pil sehari setelah makan.
4. Vitamin C, membantu memelihara keseimbangan tubuh. Banyak jenis kecanduan yang membutuhkan banyak vitamin C untuk metabolisme tubuh sehingga vitamin C menjadi bahan antioksidan penting untuk melindungi dari stres dan kerusakan jaringan.
Dosis normal yang bisa ditolerir dan efektif adalah 1000 mg 3 kali sehari saat makan, namun bagi beberapa orang yang dalam masa pemulihan mungkin harus mengambil jumlah lebih.
5. N-acetylcysteine, asam amino N-acetylcysteine (NAC) muncul sebagai salah satu suplemen terpenting untuk mendukung pemulihan tubuh. Sebuah teori terkemuka tentang perilaku kompulsif menyatakan NAC mengatur sistem glutamatergic dalam otak sehingga mampu mengurangi kecanduan serta perilaku kompulsif.
Dosis efektifnya 2000-2400 mg sekali sehari 30-45 menit sebelum sarapan. Ini harus diminum tanpa makanan atau asam amino lain dari protein yang akan mengganggu efektivitas NAC. Secara normal tidak ada efek samping dengan NAC namun beberapa pasien mengeluhkan adanya gangguan pada lambung.
6. Rhodiola, obat herbal rhodiola sangat efektif untuk menghilangkan depresi, kegelisahan dan kelelahan. Rhodiola bekerja dengan meningkatkan bahan-bahan kimia seperti serotonin, norepinefrin dan dopamine.
Zat ini juga melunakkan stres dengan membuat tubuh (dan pikiran) lebih tahan terhadap dampak fisiologis dari stres yang berbahaya seperti peningkatan kadar kortisol.
Dosis terapinya berkisar antara 500-650 mg dari ekstrak yang terstandardisasi berisi 3 persen rosavin dan 1 persen salidroside.
Meski banyak yang merekomendasikan rhodiola diminum saat perut kosong, namun terkadang ini bisa menyebabkan mual dan muntah. Untuk mencegah efek samping, minum rhodiola saat sarapan pagi.