Jumat, 04 Mei 2012

Mengapa Pepaya Menyehatkan?

Mengapa Pepaya Menyehatkan?
Di negara-negara tropis seperti Indonesia, pohon pepaya dengan mudah dapat ditemukan dimana-mana. Buah yang mudah tumbuh ini memiliki zat aktif yang bisa melawan kanker dan bisa mengobati beberapa masalah kesehatan. Ini karena zat-zat yang terkandung di dalamnya, seperti:


Papain
Pepaya mengandung enzim papain. Enzim ini menyerupai enzim pencerna protein yang diproduksi oleh pankreas. Protein ini mencerna enzim yang dapat melarutkan lapisan protein yang terbentuk di sekitar sel kanker dan membantu sistem kekebalan tubuh untuk menghancurkan sel-sel kanker dengan lebih mudah.

Enzim lain yang hadir dalam pepaya adalah chymopapain. Keduanya merupakan enzim proteolitik yang membantu memecah protein dari makanan menjadi asam amino untuk memproduksi protein.

Enzim proteolitik dapat merusak perisai pertahanan virus, tumor, alergi, ragi, dan berbagai bentuk jamur. Setelah perisai ini hancur, maka sistem kekebalan alami tubuh kita  akan lebih mudah menghancurkan zat “asing” yang masuk ke tubuh. Enzim ini juga dapat melindungi tubuh dari peradangan, membantu menyembuhkan luka bakar, dan mengurangi bekas luka di kulit.

Fibrin
Zat ini bisa mengurangi risiko penggumpalan darah, meningkatkan kualitas sel darah, dan menjaga kelancaran aliran darah. Fibrin juga dapat mencegah stroke.

Enzim proteolitik yang mengandung fibrin membantu mereka yang duduk selama berjam-jam dan mengurangi risiko pembekuan darah di kaki. Berdasarkan fakta tersebut, mereka yang sering melakukan perjalanan panjang dengan pesawat dan memiliki pekerjaan di belakang meja, tampaknya  harus makan banyak pepaya.

Carotenoids
Zat inilah yang membuat warna merah muda dan oranye pada pepaya. Carotenoids dianggap sebagai antioksidan yang efektif melawan kanker.

Di dalam Carotenoids terdapat senyawa bernama lycopene. Lycopene punya kemampuan untuk mengurangi risiko kanker prostat. Lycopene mematikan sel kanker, meningkatkan aktivitas anti-metastasis, dan memperkuat enzim pelindung.

Isothiocyanate
Senyawa isothiocyanate banyak ditemukan dalam pepaya. Senyawa ini punya kemampuan untuk menghambat pembentukan dan perkembangan sel-sel kanker.

Dalam percobaan dengan binatang, isothiocyanate ditemukan efektif melawan kanker payudara, paru-paru, usus besar, pankreas, prostat, serta leukemia.
Di samping manfaat-manfaat ini, masih ada lagi kegunaan lain dari pepaya, seperti:
- Nutrisi antioksidan yang kaya yakni karoten,lycopenes, vitamin C, E dan A dan flavonoid.
- Pepaya juga mengandung vitamin B, asam folat dan asam pantothenic, mineral kalium & magnesium, serta serat. Semua ini menyehatkan sistem kardiovaskular dan melindungi Anda terhadap risiko kanker. 


Zat-zat tersebut juga membantu untuk mempertahankan sistem kekebalan tubuh yang sehat, mencegah infeksi telinga berulang, pilek, dan flu.
- Pepaya yang kaya serat mampu menurunkan kadar kolesterol tinggi. Serat ini juga mampu mengikat racun penyebab kanker di usus besar dan menjauhkan mereka dari sel-sel usus besar yang sehat, sehingga mengurangi risiko kanker usus besar.  (Dery Adhitya Putra)


Sumber : http://www.sehatnews.com/2012/03/26/mengapa-pepaya-menyehatkan/
Lihat Selengkapnya »»  

Di Tahap Awal, Kanker Paru Sulit Dideteksi

Di Tahap Awal, Kanker Paru Sulit Dideteksi
Pertumbuhannya memang lambat, tetapi kanker paru menyerang tidak peduli apakah Anda lelaki atau perempuan, pejabat atau rakyat kecil. Kalau tidak berhenti merokok, Anda bakal menderita karenanya.

Seorang karyawan sebuah media cetak, sebut saja Toni mengeluh pada temannya,” Gila, gue jadi bingung hidup di Jakarta?”. Temannya yang sudah paham dengan gaya Toni menimpali,”Emangnya kenapa Ton,?”

“Bayangkan, di luar ruangan, asap, gak dari kendaraan, gak debu ada di mana-mana. Bikin napas sesek aja! Di dalam ruangan, ada AC, yang bikin gue kedinginan. Gitu aja masih ada yang ngrokok. Payah beribu payah, deh! Gue bingung. Enakan tinggal di desa, ya!!” seru Toni.
 
Keluhan Toni, memang beralasan. Asap bahan kimia beracun, entah dari kendaraan bermotor maupun dari rokok memang beredar di mana-mana, seolah tidak bisa terhindari oleh mereka yang terutama tinggal di wilayah kota padat seperti Jakarta, misalnya. Dan tentu saja asap-asap ini beresiko memicu tumbuhnya sel kanker dalam tubuh, utamanya kanker paru.
 
Penyebab Kematian Pertama
Tidak heran bila data dari badan kesehatan dunia WHO (World Health Organization) tahun 2004 menyebutkan bahwa setiap tahun diperkirakan lebih dari 1,3 juta kasus kanker paru dan bronki terjadi di seluruh dunia. Dan sekitar 1,1 juta kematian terjadi setiap tahunnya.

Di Eropa, diperkirakan kasus kanker menimpa 381.500 orang dengan angka kematian bekisar pada angka 342.000. Atau dengan angka kematian per harinya sejumlah 936. Penelitian WHO ini mengisyaratkan bahwa kanker paru merupakan penyebab kematian terbesar di dunia dan bertanggung jawab atas 18,7 persen kematian akibat kanker.

Data ini semakin diperkuat dengan kenyataan yang ditemui Dr. Elisna Syahruddin, PhD, Sp.P di RS Persabahatan, Jakarta Timur. Di tempatnya bekerja ini, Dr. Elisna menemui setidaknya dalam sehari ada kasus kanker lebih dari satu.  Di tahun 2004, dilaporkan sekitar 448 terjadi kasus keganasan rongga toraks.

Sampai saat ini, menurut Elisna, penyebab kanker paru belum diketahui, terutama yang terkait dengan mengapa sebuah sel terlalu aktif atau unsur apoptosis (sel bunuh dirinya) lemah.
“Namun resiko kanker paru meningkat pada mereka yang berkaitan erat dengan rokok, entah perokok aktif, perokok pasif atau mereka yang terpajan dengan bahan-bahan karsinogen seperti asbes dan polusi udara,” jelas Elisna. Dan yang perlu diingat, setidaknya 80 persen, insiden kanker paru terkait dengan persoalan merokok.

Elisna menambahkan, banyak orang tidak tahu bahwa efek negatif rokok tidak hanya dari nikotin. Mulai dari asap yang bisa membuat iritasi paru sampai 45 bahan yang bersifat karsinogen (pemicu racun).

Sayang, data dan informasi seperti ini seolah tidak terlalu berarti bagi kebanyakan dari kita.
Buktinya masih banyak orang yang begitu cinta pada batang beracun ini. Perkiraan Depkes pada tahun 2001 cukup mencengangkan.
Sekitar 70 persen (200 juta) dari penduduk Indonesia adalah perokok aktif. Dari 70 persen itu, 60 persennya (kira-kira 84 juta orang) adalah masyarakat ekonomi bawah.

Bahkan menurut WHO, diperkirakan sekitar 59 persen pria berusia di atas 10 tahun di Indonesia telah menjadi perokok harian. Sementara konsumsi rokok Indonesia setiap tahun mencapai 199 miliar batang rokok.
Indonesia menduduki urutan ke-4 setelah RRC (1.679 miliar batang), Amerika Serikat (480 miliar), Jepang (230 miliar), dan Rusia (230 miliar).

Payahnya, kebiasaan ini tidak hanya milik orang dewasa. Remaja muda usia pun banyak yang gemar mengisapnya.
Data Global Tobacco Youth Survey (GTYS) yang dilakukan di beberapa tempat seperti Jakarta, Bekasi, dan Medan menunjukkan kenyataan yang cukup memprihatinkan.
Di Jakarta, 34 % murid sekolah usia SMP pernah merokok dan 16,6 % saat ini masih merokok. Di Bekasi, 33 % murid sekolah usia SMP pernah merokok dan 17,1 % saat ini masih merokok. Sementara di Medan, 34,9 % murid sekolah usia SMP pernah merokok dan 20,9 % saat ini masih merokok.

Menurut Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan RI Dr Tjandra Yoga Aditama SpP(K), TM&H, MARS yang pernah menjadi ketua peneliti program GTYS, angka-angka ini termasuk tinggi bila dibanding dengan data di Bhutan (20% ), India atau Bangladesh yang angkanya berada di bawah 10%.

Memang sih, timbulnya kanker paru tidak secepat datangnya flu atau batuk. ”Ini karena sistem pertahanan paru sangat baik. Bila satu lobus rusak, orang sering tidak belum merasakan gejalanya,” jelas Elisna. Butuh waktu lama sel tidak normal ini tumbuh tak terkendali dalam paru dan akhirnya menyebar di organ luar paru. Namun, justru itu. Semakin muda racun penyebab kanker diisap, semakin muda pula usia kita terkena kanker.

Setidaknya penyakit seperti ini akan dirasakan bila orang sudah bertahun-tahun merokok dan akan mulai terasa di usia lebih dari 35 atau 40 tahun.

Sulitnya lagi, pada tahap awal, kanker paru agak sulit dideteksi karena tanpa gejala yang berarti. Kanker paru baru bisa ketahuan bila keadaan sudah begitu berat. “Kebanyakan penderita baru datang ke dokter setelah alami batuk darah,” ujar Elisna
Beberapa gejala umum yang biasa ditemui pada penderita kanker paru selain batuk darah antara lain sesak napas, radang paru atau bronchitis berulang, kelelahan, hilangnya selera makan atau turunnya berat badan, suara serak, dan pembengkakan di wajah atau leher.

Memang dibanding dengan gejala lain, hanya 25 persen batuk darah muncul pada penderita kanker paru. Lainnya, seperti kelelahan cukup sering terjadi, antara 79 sampai 84 persen terjadi pada penderita kanker paru.

Sumber : http://www.sehatnews.com/2012/05/02/di-tahap-awal-kanker-paru-sulit-dideteksi/
Lihat Selengkapnya »»  

Untuk Tahu Kanker Paru, Pemeriksaan Apa Saja yang Harus Ditempuh?

Untuk Tahu Kanker Paru, Pemeriksaan Apa Saja yang Harus Ditempuh?
Ada beberapa cara pemeriksaan penentuan adanya kanker paru pada pasien. Para dokter biasanya menggunakan cara-cara sebagai berikut:
Anamnese. Ini berfungsi untuk mengungkap kehadiran gejala atau tanda-tanda yang dicurigai sebagai kanker paru. “Karena itu sebaiknya penderita terbuka saja pada dokter. Kalau dokter bertanya, ceritakan seja semua hal yang terkait dengan penyakit,” tegas Elisna.
Selain wawancara dengan pasien tentang riwayat sakit, dokter biasanya juga mendeteksi tanda-tanda seperti kesulitan bernapas, gangguan jalan napas atau adanya infeksi pada paru sebagai tambahan informasi untuk diagnosis.

Foto Torak/ Rontgen. Langkah yang biasanya ditempuh untuk mengetahui keadaan paru. Dengan rekaman foto ini, dokter spesialis dapat melihat area paru yang dicurigai bermasalah.
CT (computerized axial tomography) scan, atau CAT scan. Tidak hanya bermanfaat untuk mengetahui keadaan dada atau paru melainkan juga keadaan perut atau otak bila terjadi metastase. CT scan dada biasanya akan dilakukan bila informasi dengan penyinaran rontgen kurang memadai. CT scan pada perut berguna untuk mengetahui metastase atau penyebaran kanker pada organ liver, kelenjar adrenal dan CT scan pada otak mengungkap penyebaran tumor di otak.

(Magnetic Resonance Imaging) MRI scan bisa memberi petunjuk lebih detail mengenai lokasi tumor dan tumor yang sudah menyebar entah di otak atau tempat lain. Alat ini menggunakan magnet, gelombang radio dan komputer untuk memroduksi citra sruktur tubuh. Alat ini tidak berefek samping dan tidak menimbulkan radiasi. Orang dengan alat pacu jantung, logam yang ditanam di tubuh dan alat penenang jantung tidak dianjurkan melakukannya karena beresiko menggeser logam dalam tubuh akibat magnet.

Positron emission tomography (PET). Ini adalah teknik khusus pengambilan citra tubuh yang menggunakan radiokatif untuk memroduksi warna tiga dimensi atas tubuh. Kalau CT scan dan MRI digunakan untuk melihat struktur anatomi, PET scan berfungsi mengukur aktivitas metabolic dan fungsi jaringan. Alat ini menentukan apakah sebuah jaringan tumor tumbuh aktif dan dapat menolong dalam menentukan tipe sel dalam sel-sel tumor tertentu.

Scan tulang. Digunakan untuk membuat citra tulang pada komputer atau film. Alat ini untuk mengetahui apakah kanker sudah menyebar sampai tulang. Dalam scan tulang ini, sejumlah kecil material radioaktif diinjeksikan ke dalam aliran darah dan terkumpul dalam tulang, khususnya di bagian tulang yang abnormal akibat metastase. Radioaktif inilah yang dideteksi oleh skaner dan memberi citra pada komputer.

Pemeriksaan Sel Dahak (Sputum cytology). Pemeriksaan dahak dengan mikroskop sangat membantu memvisualisasikan sel kanker yang hidup. Biasanya dilakukan setelah pemeriksaan dengan bronkoskopi atau TTNA.

Bronchoscopy. Alat berkamera ini untuk memantau jalur udara atau saluran napas dengan cara dimasukkan lewat mulut atau hidung. Alat ini bisa mengungkap adanya sel tumor di bagian dalam saluran tadi. Bila ditemukan sel tumor, maka akan dilakukan pengambilan contoh sel untuk diperiksa selanjutnya.

Alat ini biasanya digunakan untuk memeriksa tempat tumor yang berada di bagian tengah paru sampai cabang ketiga. “Sekarang ini, bronkoskopi bahkan dilengkapi dengan sinar autoflorence. Sinar ini bisa menilai kelainan mukosa di saluran napas yang belum terlihat,” jelas Elisna.

Transtoracal Needle Aspiration (TTNA). Ini adalah cara diagnosa dengan mengambil contoh jaringan sel tumor. Biasanya dengan menggunakan jarum yang dimasukkan lewat dinding dada dengan panduan kamera radiology sampai mencapai tumor yang dimaksud. Setelah itu jaringan diperiksa dengan miksroskop.

Prosedur Pembedahan. Langkah yang disebut thoracotomy ini diambil bila tumor berada di tempat yang agak tersembunyi yang tidak bisa dicapai dengan menggunakan alat TTNA atau bronkoskopi.

Tes Darah. Tes darah saja memang tidak bisa mendiagnosa adanya kanker paru. Namun tes ini cukup penting untuk mengetahui ketidaknormalan biokimiawi dalam tubuh yang menyertai kanker, misalnya meningkatnya kalsium atau enzim alkalin phosphatase yang biasanya muncul bila kanker sudah menyebar sampai tulang. Demikian juga bila peningkatan enzim tertentu lainnya terjadi seperti aspartate aminotransferase (AST atau SGOT) dan alanine aminotransferase (ALT atau SGPT), yang menandai adanya kerusakan pada hati.

Menurut spesialis paru Dr. Elisna Syahruddin, PhD, Sp.P dari RS Persabahatan tidak semua prosedur pemeriksaan untuk diagnosa ini dilakukan. Di Indonesia, biasanya, hanya dilakukan tindakan seperti anamnese, foto torak, CT scan, bronskoskopi, TTNA. Tergantung mana yang lebih efektif bisa mengungkap tingkatan kanker dan jenisnya.

Sumber : http://www.sehatnews.com/2012/05/03/untuk-tahu-kanker-paru-pemeriksaan-apa-saja-yang-harus-ditempuh/
Lihat Selengkapnya »»  

3 Langkah Hindari Kanker Paru

3 Langkah Hindari Kanker Paru
Menurut Dr. Elisna Syahruddin, PhD, Sp.P dari RS Persabahatan, Jakarta Timur ada tiga langkah menghindari terserang kanker paru.
Pertama, mencegah agar orang yang bukan perokok tidak merokok. Kedua, para perokok sebaiknya segera menghentikan merokok. Dan yang ketiga, lakukan deteksi dini.

“Mereka yang berisiko entah para perokok pasif atau aktif perlu sekali melakukan foto torak setiap enam bulan sekali atau setahun sekali. Kalau bisa lakukan juga CT scan,” ujar Elisna. Dan tentu saja, jangan sampai lupa membawa foto atau hasil scan ke dokter spesialis paru pemeriksaan lebih optimal.

“Foto torak tidak terlalu mahal. Paling hanya 40 sampai 60 ribu. Orang luar negeri seperti Amerika sudah banyak yang sadar pentingnya langkah ini. Karenanya tidak sekedar foto torak, melainkan CT scan mereka lakukan,” jelas Elisna.

CT scan bisa mendeteksi ukuran satusentimeter tumor yang ada, sementara foto torak hanya bisa melihat kanker setelah dua sentimeter. Tidak heran bila di Amerika, stadium kanker paru tingkat 1 dan 2 umum ditemukan pada saat pemeriksaan rutin. Lain halnya dengan di Indonesia. Kebanyakan kasus sudah mencapai stadium tiga atau empat saat kanker dideteksi. “Padahal tingkat satu dan dua ini masih bisa diatasi dengan tindakan bedah,” tutur Elisna.

Sebab itu, langkah wajib deteksi dini ini menjadi penting sekali bagi mereka yang berisiko tinggi, yakni kelompok risiko plus punya keluhan respirasi seperti batuk, sesak napas, dan nyeri dada.

“Kalau sudah begini, bukan lagi deteksi dini yang dilakukan melainkan pemeriksaan sampai yakin tidak ada kanker,” jelas Elisna.

Sumber : http://www.sehatnews.com/2012/05/03/3-langkah-hindari-kanker-paru/
Lihat Selengkapnya »»  

Butuh Antibiotik Alami? Gunakan Saja Bawang Putih!

Butuh Antibiotik Alami? Gunakan Saja Bawang Putih!
Anda yang menghindari konsumsi obat sintetis punya pilihan obat lain yang lebih alami bila butuh antibiotik. Pasalnya, menurut para dari Washington State University di Amerika Serikat bawang putih yang biasa digunakan sebagai bumbu dapur memiliki zat aktif yang mutunya 100 kali lebih baik dibandingan dua golongan obat antibiotik ternama, eritromisin dan ciprofloxacin, dalam memerangi racun makanan.

Tes yang telah dilakukan membuktikan, senyawa dialil sulfida yang terdapat pada bawang putih mampu melindungi makanan dari zat berbahaya yang dihantarkan serangga. Penemuan yang telah dipublikasikan di Journal of Antimicrobial Chemotherapy ini membuka jalan baru untuk teknologi proses pengolahan daging karena bawang putih dapat mengurangi risiko keracunan Campylobacter.

“Penelitian ini sangat menarik karena menunjukkan senyawa yang terdapat di bawang putih dapat mengurangi bakteri penyebab penyakit di lingkungan dan makanan. Campylobacter merupakan bakteri utama penyebab penyakit karena makanan di Amerika dan dunia,” ungkap Dr. Michael Konkel dari Washington State University.

Campylobacter juga menyebabkan timbulnya gejala diare, kram, nyeri perut, dan demam. Bakteri ini pun diklaim sebagai pemicu hampir sepertiga dari gangguan kelumpuhan yang langka atau disebut sindrom Guillain-Barre.
Sebagian besar infeksi terhadap Campylobacter terjadi akibat konsumsi daging unggas mentah, setengah matang atau makanan yang telah terkontaminasi melalui peralatan makan yang kotor.

Inilah kasus utama keracunan makanan di Inggris menurut Food Standards Agency dan telah memakan sebanyak 88 korban meninggal di Inggris dan Wales pada 2009.

Sumber : http://www.sehatnews.com/2012/05/03/butuh-antibiotik-alami-gunakan-saja-bawang-putih/
Lihat Selengkapnya »»  

Inilah Makanan yang Paling OK Diasup Usai ‘Workout’

Inilah Makanan yang Paling OK Diasup Usai ‘Workout’
Saat olahraga, tubuh membutuhkan asupan nutrisi yang cukup sebagai bahan bakar untuk menciptakan energi. Energi ini akan hilang selama latihan.

Kondisi ini harus disiasati dengan cara mengkonsumsi makanan sehat untuk mengisi kembali energi tubuh yang telah hilang. Jika tubuh kehilangan energi terlalu lama, maka dapat menyebabkan otot kejang dan bahkan katabolisme otot.

Lantas, makanan apa yang sebaiknya dikonsumsi setelah olahraga? Berikut 5 makanan post workout (setelah latihan) terbaik yang bisa Anda konsumsi setelah latihan.

1. Dada Ayam dan Campuran Sayuran
100 gram dada ayam tanpa kulit dan tulang mengandung kurang lebih 29 gram protein yang berguna untuk membantu pemulihan dan perkembangan otot setelah latihan. Sedangkan kombinasi sayuran mengandung berbagai macam vitamin dan mineral penting yang berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh Anda.


2. Telur dan Alpukat
Tidak diragukan lagi bahwa telur memiliki kandungan protein yang cukup tinggi, terutama pada bagian putih telurnya. Kuning telur juga mengandung phosphatidylcholine yang berguna untuk mencegah menumpuknya lemak dan kolesterol di hati (liver). Kuning telur juga kaya akan choline yang dapat meningkatkan fungsi jantung, otak, dan kesehatan membran sel Anda. Satu butir telur kurang lebih mengandung 300 mikrogram kolin dan 315 miligram phosphatidylcholine.

Buah alpukat juga memiliki kandungan nutrisi yang sangat tinggi. Alpukat setidaknya mengandung 11 vitamin dan 14 mineral. Alpukat juga kaya akan protein, riboflavin (vitamin B2), niasin (vitamin B3), potasium (kalium), dan vitamin C yang diperlukan tubuh untuk proses pemulihan.


3. Salmon, Bayam, dan Ubi Jalar
Salmon kaya akan protein dan asam lemak Omega-3. Protein yang terdapat pada salmon sangat baik untuk pertumbuhan otot. Sedangkan asam lemak Omega-3 berperan mengurangi kerusakan otot setelah Anda berlatih.

Bayam kaya akan zat besi, yakni mineral penting untuk pembentukan otot. Zat besi merupakan komponen penting penyusun hemoglobin yang bertugas membawa oksigen ke seluruh sel tubuh.

Ubi Jalar merupakan sumber karbohidrat kompleks yang dilengkapi dengan vitamin dan mineral mudah cerna. Ubi jalar merupakan sumber energi dan efektif untuk mengisi energi tubuh yang hilang selama latihan.


4. Tuna dan Nasi Merah
Kalium dan lemak esensial yang terkandung pada ikan tuna membantu dalam mengontrol tekanan darah. Asam lemak Omega-3 dalam ikan tuna juga dapat membantu mencegah rematik. Sedangkan kandungan selenium pada ikan tuna bermanfaat untuk membantu proses pembuangan racun dalam tubuh, khususnya di hati (liver).

Nasi merah kaya akan serat yang dapat membantu mengatasi gangguan pencernaan dan cocok dikonsumsi setelah latihan sebagai sumber energi. Nasi merah tidak menyebabkan meningkatnya kadar gula darah, sehingga dapat mengurangi risiko diabetes.


5. Whey Protein
Tak hanya baik dikonsumsi sebelum latihan, whey protein juga baik dikonsumsi selepas latihan. Whey protein merupakan suplementasi protein dalam bentuk susu sehingga lebih cepat serap. Berdasarkan penelitian, whey protein dapat mempercepat proses pemulihan otot, dan memaksimalkan perkembangan otot setelah latihan. Lihat bagaimana cara mengkonsumsi whey protein yang baik dan benar di sini.

Itulah 5 makanan post workout yang bisa Anda konsumsi setelah latihan. Imbangi latihan Anda dengan asupan nutrisi seimbang dan dapatkan hasil latihan lebih maksimal.

Sumber : http://www.sehatnews.com/2012/05/03/inilah-makanan-yang-paling-ok-diasup-usai-workout/
Lihat Selengkapnya »»