Kolang-kaling memiliki tekstur yang empuk dan putih transparan. Karena harus selalu direndam dalam air, makanan ini tidak bisa tahan lama. Jika dipasaran tidak cepat terjual kolang-kaling akan cepat rusak, tapi ada saja pedagang yang curang dengan mencampurkan formalin pada kolang-kaling saat direbus.
Sifatnya yang basah dan berlendir
membuat makanan ini tidak bisa tahan lama. Cocok dibuat manisan
kolang-koling atau dicampur untuk bahan membuat kolak dan es campur.
Namun saat membelinya Anda juga harus pintar memilih, teksturnya yang
empuk lebih enak saat dimakan. Kolang-kaling yang berformalin juga wajib
diketahui cirinya.
1. Aroma
Kolang-kaling dikenal dengan aromanya yang
asam. Namun jika tidak berbau patut dicurigai, bisa jadi saat perebusan
dicampur dengan cairan formalin. Aroma khas makanan akan hilang dan
baunya tidak sedap.
2. Tahan Lama
Cairan
formalin akan membunuh kuman yang menyebabkan pembusukan. Anda bisa
mengetesnya setelah membeli kolang-kaling. Jika tahan lama saat
dibiarkan dalam suhu ruang, berarti kolang-kaling mengandung formalin.
3. Tidak Dihinggapi Lalat
Kolang-kaling
banyak dijual dipasar tradisional. Banyaknya lalat yang menghinggapi
makanan ini bisa menentukan kadar formalin. Jika bau khasnya hilang
akibat diserap oleh formalin, lalat tidak akan tertarik dengan makanan.
4. Warna
Warna
juga perlu diperhatikan, biasanya warna kolang-kaling adalah putih
transparan. Bila menemukan yang putih pekat dan lebih mengkilat perlu
diwaspadai bisa jadi mengandung formalin.
5. Lebih Kenyal
Formalin
tidak hanya untuk mengawetkan, tapi juga bisa membuat makanan lebih
kenyal. Untuk mengeceknya Anda bisa memencet beberapa sampel kolang
kaling, jika kenyal berarti mengandung formalin.