Anak mudah bergaul merupakan salah satu ciri anak yang mempunyai kecerdasan sosial (interpersonal).
Kecerdasan anak tak hanya diukur melalui ukuran IQ (Intelligence Quotient). Setiap anak memiliki kecerdasan yang majemuk, yakni kecerdasan intelektual (IQ) maupun kecerdasan emosional (Emotional Quotient/EQ).
Menurut Howard Gardner salah seorang profesor pendidik dan peneliti
dari Harvard University Amerika Serikat, ada 9 aspek kecerdasan seorang
anak. Istilah yang sering kita dengar adalah multiple intelligences.
Apa sajakah kecerdasan yang terdiri dari 9 kriteria kecerdasan majemuk tersebut?
1. Kecerdasan musikal
Kecerdasan
ini ditunjukkan anak mudah sekali mengikuti dan mengingat lagu. Cara
melatihnya adalah dengan mendengarkan musik dan bernyanyi. Mengajarkan
anak menyanyikan lagu-lagu sederhana sesuai usia mereka. Melakukan
pekerjaan dengan bernyanyi, misalnya saat mandi dan bangun pagi.
2. Kecerdasan Intrapersonal
Berkaitan dengan kemampuan daya tahan, untuk tidak mudah down,
gigih berusaha, tidak minder. misalnya ketika mengikuti perlombaan,
tampil depan umum. Cara melatihnya adalah mengajarkan anak untuk
terbiasa berada dalam sebuah kelompok dan berinteraksi dengan teman -
teman sebayanya.
3.Kecerdasan interpersonal (sosial)
Adalah
kecerdasan yang berkaitan dengan kemampuan anak beradaptasi,
bekerjasama, berelasi dengan lingkungan teman sebaya dan orang di
sekitarnya. Cara melatihnya adalah dengan memberi kesempatan si kecil
sering ditemani untuk bergaul bersama teman - teman sebaya, bermain dan
berkomunikasi pada anak- anak seusianya.
4. Kecerdasan visual spasial
Adalah
kecerdasan yang berkaitan dengan kemampuan memahami pandang ruang.
Yakni anak mampu membedakan posisi dan letak serta membayangkan ruang,
Di kanan, kiri, atas, bawah, depan, belakang dan samping.
Cara
melatihnya adalah setiap melakukan kegiatan yang berhubungan dengan
posisi atau ruang hendaknya orang tua selalu sambil menyebutkan, misal :
Tolong dong, adik letakkan bukunya di atas meja, atau tolong kakak
ambilkan buku yang jatuh di bawah meja. Sebutkan lokasi ruang, ajarkan si kecil melipat, menggunting, membalik dan menggambar.
5. Kecerdasan natural (alam)
Anak
diperkenalkan dengan lingkungan hidup selain manusia , yaitu binatang,
tumbuhan dan beraneka suasana alam, misalnya sesekali ajak anak memberi
makan pada ikan atau ke kebun binatang, mengunjungi taman flora dan
bermain di alam terbuka.
6. Kecerdasan kinestetik tubuh
Anak
memiliki kemampuan untuk melakukan kegiatan yang melibatkan tubuh
misalkan gerakan tubuh saat berdoa, menggambar, melompat, berlari dan
olahraga yang menggerakkan tubuh, menari, senam dan sebagainya. Cara
melatihnnya ajak anak untuk latihan mencoret dan menggambar garis,
lingkaran, melakukan gerakan senam dan menari.
7. Kecerdasan moral
Yaitu
kepekaan anak untuk meresap kepatuhan dalam berperilaku yang baik,
misalnya tahu mengucapkan terimakasih, maaf, permisi dan membedakan
perbuatan baik dan buruk, bisa menahan diri untuk tidak melakukan
pelanggaran terhadap tata cara kesopanan. Caranya adalah melatih dalam
kelompok bermain dan melakukan peraturan peraturan dalam permainan,
ajarkan anak patuh dan memahami aturan sederhana misalnya bermain petak
umpet.
8. Kecerdasan verbal linguistik
Anak
dapat berbicara dan menceritakan suatu kejadian yang dilihatnya dengan
mudah, terangkai dengan baik dan kronologis kejadian tidak melompat
lompat. Cara melatihnya adalah sejak dalam kandungan dan setelah lahir
anak sering diajak bercakap cakap, berbicara dengan orangtua, teman
sepermainan, menceritakan dongeng dan menyanyikan lagu anak - anak.
9. Kecerdasan logika matematika
Kecerdasan ini berkaitan dengan kemampuan anak untuk memahami persoalan
dan memecahkan teori sederhana yang berkaitan dengan angka. Cara
melatihnya adalah mengajarkan anak mengelompokkan mainan yang dimiliki,
menghitung buah buahan dan membagikan makanan kecil dan menyebutkan
jumlah yang diberikan, mengelompokkan benda mainan seperti dadu
berwarna, mainan berbentuk buah dan bunga.
Setiap anak terlahir unik,
jika
menemukan kesulitan dengan tahapan perkembangan anak , ibu boleh
diskusikan dengan dokter anak atau boleh juga dengan bidan yang telah
mengikuti pelatihan untuk KPSP, oya KPSP ini Kuisioner Pra Skrining
Perkembangan. Ada beberapa alat dan instrumen juga kuisioner untuk
mengukurnya sesuai dengan tahapan dan perkembangan usia.
Setiap
anak terlahir unik dan siap mendapat stimulasi kecerdasan majemuk
yang kita berikan di usia emas pertumbuhannya terutama sejak lahir
hingga usia 2 tahun. Dengan rangsangan kecerdasan yang tepat di dukung
gisi yang sehat seimbang untuk Balita, akan membantu setiap anak untuk
berkembang sesuai tahapan.
Faktor
internal dan eksternal juga sangat berpengaruh, oleh karena itu jaga
agar anak tetap sehat selama masa pertumbuhan, penuhi kebutuhan akan
kasih sayang dan rasa aman. Tentu ada yang menonjol dari tiap anak dari
sembilan kecerdasan majemuk dalam diri seorang anak kelak, namun
sebagai orangtua kita berusaha untuk mengembangkan kesembilannya pada
saat usia BALITA.
Selamat mendampingi
putra-putri tercinta dan jangan lupa untuk terus merangsang kecerdasan
majemuk agar anak - anak tumbuh dan berkembang sehat sesuai usia.
Semoga bermanfaat.