Tips
menanamkan rasa percaya diri. Banyak ahli yang menyebutkan bahwa banyak
faktor yang menyebabkan terjadinya krisis percaya diri, misalnya
penampilan kurang menarik, kurang pintar, dan lain sebagainya.
Sebenarnya kunci percaya diri itu bukan pada penampilan luar, tetapi ada
dalam pikiran orang itu sendiri. Apabila seseorang selalu berpikiran
negatif, maka seluruh potensi untuk maju dalam diri orang tersebut akan
tersedot habis, apalagi bila dikatakan kepada semua orang, maka orang
tersebut akan membuktikan kebenaran dari pikiran negatifnya sehingga
tingkah lakunya tertuju pada usaha pembuktian itu. Berikut ini sebuah
quisioner yang bisa menentukan seseorang termasuk yang percaya diri atau
peminder. Beri tanda pada kotak di bawah ini, kotak yang memiliki tanda
paling banyak , berarti menunjukkan siapa diri seseorang tersebut.
PERCAYA DIRI
|
PEMINDER
| ||
Independen, tidak bergantung pada orang lain
|
Mudah terpengaruh oleh orang lain
| ||
Bertanggung jawab
|
Selalu melemparkan kesalahan kepada orang lain
| ||
Tidak mudah frustasi
|
Gampang frustasi
| ||
Berani terima tantangan
|
Tidak mau mencoba hal baru
| ||
Emosi yang stabil
|
Emosi yang kaku dan suka disembunyikan
| ||
Supel dan suka membantu
|
Selalu merasa tidak dibutuhkan
| ||
Menghargai diri sendiri
|
Suka meremehkan kemampuan sendiri
|
Percaya diri merupakan modal utama
sukses. Kepercayaan diri tidak lahir begitu saja, namun hal ini perlu
adanya latihan dan didikan sejak kecil. Seorang anak yang semasa
kecilnya diasuh dalam kepercayaan maka ia akan tumbuh menjadi anak yang
penuh percaya diri.
Ada beberapa latihan yang dapat kita lakukan untuk menanamkan rasa percaya diri :
- Duduk di barisan yang paling depan. Kebiasaan kita adalah mencari tempat duduk paling belakang. Bagi pelajar duduk di barisan paling depan takut akan menjadi objek pertanyaan bagi guru, tidak bisa mengobrol, tiduran, celetak - celetuk, atau nyontek. Kita bisa lihat orang yang suka duduk di depan adalah mereka yang berkaca mata, berprestasi, atau yang aktif dalam kegiatan di sekolah. Sedangkan bagi kita yang boleh di bilang badung tempatnya adalah di belakang yang agak gelap. Sebenarnya tindakan ini adalah menjustifikasikan diri, bangku yang di depan itu milik siapa saja dan kita pun orang yang pantas duduk disana.
- Jadilah orang yang pertama. Kita sering merasa takut menjadi orang yang paling pertama disebut baik di lingkungan pekerjaan maupun sekolah. Bagi pelajar terkadang menyalahkan orang tua yang memberi nama asep dengan awalan 'A' kenapa tidak zuned saja mungkin akan mendapat giliran terakhir. Orang yang seperti inilah yang mentalnya lemah.
- Pandanglah lawan bicaramu.Hal ini penting dengan memandang lawan bicara kita akan menumbuhkan rasa nyaman saat berbicara. Sikap yang selalu menghindari pandangan orang lain, sering berisikan rasa bersalah. Sedangkan sikap menatap mata lawan bicara akan memberikan kesan tulus, jujur, percaya, dan lebih nyaman.
- Mempercepat cara berjalan. Berjalan dengan cepat menandakan rasa percaya diri dan yakin apa yang akan di lakukan. Sedangkan berjalan dengan lambat apalagi dengan tangan terkulai menandakan gamang, tak tentu arah.
- Berbicara apa adanya. Dengan begini orang lain akan lebih menghargai, meski yang di bicarakan adalah kekurangan diri sendiri. Daripada melebih - lebihkan yang sesungguhnya tidak ada dalam diri kita. Kita akan malu sendiri apabila terbukti kita berbohong.
- Tersenyumlah dengan tulus. Senyum mampu mengalahkan ketakutan dan menimbulkan penghargaan dari lawan bicara, dan ternyata senyum merupakan olah raga yang paling ringan.
- Berpenampilan rapih. Meski bukan hal utama, berpenampilan rapi akan menimbulkan kenyamanan dan tidak merasa orang memperhatikan kita. Jika mereka masih memperhatikan kita mungkin itu karena penampilan kita yang menarik.
Masih banyak cara yang dapat dilakukan
untuk menambah rasa percaya diri. Tetapi tetap harus hati -hati dan
tidak berlebihan, jangan sampai terjadi over percaya diri yang nampak
terlihat sombong. Over percaya diri tidak mencirikan mental yang sehat,
justru cenderung ke arah ketidakberdayaan diri untuk menopang diri
sendiri. Percaya diri yang berlebihan sebenarnya bukan bersumber dari
dalam diri kita. Namun lebih di mungkinkan oleh tekanan yang kuat dari
luar.