Sabtu, 20 Oktober 2012

Sejarah Ditemukannya REMOTE KONTROL


Siapa yang suka menonton televisi? Program acara apa yang paling kalian sukai? Wah, pastinya banyak ya? Nah, kalau saja tidak ada remote kontrol pastinya akan sangat merepotkan tuh karena sebentar-bentar kalian harus bolak-balik untuk mengganti program televisi yang kalian inginkan. Ternyata remote kontrol itu sangat membantu kemudahan kita dalam menonton televisi ya. Hhmm…jadi penasaran deh, kira-kira bagaimana ya sejarahnya remote kontrol itu ditemukan? Yuk kita cari tahu. 


Remote kontrol sudah mulai terpikir oleh manusia sejak tahun 1893. Waktu itu, seorang warga Amerika Serikat (AS) bernama Nikola Tesla (masih ingat kan siapa Nikola Tesla itu?) menggambar konsep kerja remote kontrol. Setelah tersimpan beberapa lama, barulah pada tahun 1950, gambar Nikola Tesla ini berhasil diwujudkan menjadi kenyataan oleh warga Austria bernama Robert Adler.

Setelah berhasil diuji coba, alat ini kemudian diproduksi secara besar-besaran oleh perusahaan bernama Zenith Radio Corp. Pada awal penemuannya, remote kontrol masih harus tersambung menggunakan kabel tebal yang dikaitkan ke pesawat televisi.


Ternyata kabel tebal itu terasa sangat merepotkan karena sering membuat orang jatuh tersandung atau sering rusak digigit anjing. Saat kabelnya lepas, remote kontrol ini pun menjadi tidak berfungsi. Oh iya, saat pertama dikenalkan ke pasar, alat ini belum disebut sebagai remote kontrol, melainkan lazy bone atau dalam bahasa Indonesia bisa diartikan pemalas. Hehehe..lucu ya namanya..

Pada tahun 1955 seorang insinyur dari Zenith, Eugene Polley, menciptakan remote kontrol yang tidak berkabel. Bentuknya mirip seperti alat pengering rambut atau hair dryer. Alat itu dinamakan “Flash-Matic” dan dapat mengarahkan sinar yang terlihat oleh mata ke sel photo yang terletak di sudut televisi. Sinar tersebut dapat mengaktifkan empat tombol pada televisi, termasuk mengganti tampilan layar televisi, mengecilkan suara atau mengganti saluran televisi.

Sayangnya sel foto pada televisi kurang bisa mengenali mana cahaya yang datang dari remote dan cahaya yang datang dari sumber lainnya, sehingga terkadang ketika terkena lampu ruangan/sinar matahari, saluran atau volume pada televisi dapat berpindah dengan sendirinya.

Tahun 1956, Robert Adler mengembangkan remote kontrol teknologi baru dengan gelombang ultrasonik (Space commands). Saat pengguna mengklik tombol yang ada pada remote kontrol ini, alat ini akan otomatis mengirim suara berfrekuensi tinggi yang hanya dikenali televisi. Keunggulan lainnya, alat ini tak membutuhkan baterai. Namun remote kontrol ini juga ada kekurangannya yaitu saluran atau volume dapat berpindah sendiri bila ada frekuensi dari alat lain yang senada dengan frekuensi pada televisi.
Lalu, mulai tahun 1980, Zenit membuat eksperimen remote kontrol yang menggunakan sinar inframerah. Remote kontrol ini menggunakan gelombang cahaya berfrekuensi rendah, sehingga mata manusia tidak bisa menangkapnya, tapi bisa tertangkap televisi. Penemuan remote kontrol menggunakan sinar inframerah ini kemudian berhasil mengatasi kekurangan-kekurangan yang dimiliki remote kontrol yang menggunakan gelombang ultrasonik.

Setelah itu, penggunakan remote kontrol mengalami perkembangan yang sangat pesat. Tidak hanya untuk pesawat televisi, alat ini juga digunakan untuk mengendalikan alat elektronik yang lain seperti AC, radio, tape, dan sebagainya. Coba kalian sebutkan alat elektronik apa lagi yang menggunakan remote kontrol?
SUMBER
Lihat Selengkapnya »»  

Sejarah Ditemukannya TELEVISI


Televisi sudah bukan lagi merupakan barang mewah bagi sebagian besar penduduk di dunia. Hampir seluruh rumah memiliki benda yang satu ini. Beragam stasiun TV dengan aneka program siarannya yang disajikan dengan kualitas gambar dan tata suara yang apik, menjadikan televisi sebagai sumber segala informasi, berita, dan juga hiburan yang dibutuhkan kita semua.
Awal dari ditemukannya televisi tentu tidak bisa dipisahkan dari penemuan dasar, yaitu hukum Gelombang Elektromagnetik yang ditemukan oleh Joseph Henry dan Michael Faraday (1831) yang merupakan awal dari era komunikasi elektronik. Pada tahun 1873 seorang operator telegram menemukan bahwa cahaya mempengaruhi resistansi elektris selenium. Ia menyadari itu bisa digunakan untuk mengubah cahaya kedalam arus listrik dengan menggunakan fotosel silenium (selenium photocell)

Kemudian seorang mahasiswa yang bernama Paul Nipkow di Berlin, Jerman pada tahun 1884 menemukan piringan metal kecil berputar dengan lubang-lubang didalamnya dan disebut sebagai cikal bakal lahirnya televisi.

TV MEKANIK
Sekitar tahun 1920 John Logie Baird dan Charles Francis Jenkins menggunakan piringan karya Paul Nipkow untuk menciptakan suatu sistem dalam penangkapan gambar, transmisi, serta penerimaannya. Pada tahun 1923 Vladimir Kozma Zworykin, mendaftarkan paten atas namanya untuk penemuannya, kinescope, televisi tabung pertama di dunia. Keterbukaan Zworykin pada kritik, membuatnya menemukan penemuan baru lagi yaitu sebuah kamera tabung yang diberi nama iconoscope. Dialah yang kemudian disebut sebagai Sang Penemu Televisi. (1889-1982).
ELEKTRONIK

Televisi elektronik agak tersendat perkembangannya pada tahun-tahun itu, hal ini disebabkan karena televisi mekanik lebih murah dan tahan banting. Sampai akhirnya Vladimir Kosmo Zworykin dan Philo T. Farnsworth berhasil menemukan TV elektronik. Baik Farnsworth, maupun Zworykin, bekerja terpisah, dan keduanya berhasil dalam membuat kemajuan bagi TV secara komersial dengan biaya yang sangat terjangkau.

Di tahun 1935, keduanya mulai memancarkan siaran dengan menggunakan sistem yang sepenuhnya elektronik. Namun sayangnya pada masa itu semua orang hanya dapat menyaksikannya dalam format warna hitam putih. Pada masa itu ukuran layar TV hanya sekitar tiga sampai delapan inchi saja sehingga persaingan mekanik dan elektronik tidak begitu nyata.


Berpuluh tahun kemudian hingga awal abad 21 ini, orang sudah biasa berbicara lewat telepon selular digital dan mengirim e-mail lewat jaringan komputer dunia, tetapi teknologi televisi pada intinya tetap sama.
Tentu saja ada beberapa perkembangan seperti tata suara stereo dan warna yang lebih baik, tetapi tidak ada suatu lompatan besar yang mampu untuk menggoyang persepsi kita tentang televisi. 

Lihat Selengkapnya »»  

Sejarah Ditemukannya RADIO


Radio merupakan salah satu barang elektronik yang sudah tidak asing lagi bagi kita. Hampir seluruh lapisan masyarakat memiliki benda satu ini. Bagaimanakah pertama kali radio diciptakan? Siapakah yang pertama kali menemukan radio? Dan siapakah yang telah mempopulerkan radio ini? Mari kita lihat sejarahnya.. 

Pada awal tahun 1890-an seorang Itali bernama Guglielmo Maconi menciptakan inovasi-inovasi atas dasar peralatan yang diciptakan oleh Hertz. Marconi telah berhasil meningkatkan jarak pancaran gelombang elektromagnet dan mengisinya dengan informasi. Sehingga peralatan transmitter dan receiver ciptaan Marconi tersebut mampu memindahkan informasi dari satu tempat ke tempat lain tanpa kawat, inilah awal dari komunikasi radio.

Pada tahun 1895, seorang penemu dari Italia bernama Guglielmo Marconi mengkombinasikan teori-teori yang sudah ada (tentang elektromagnetik) dengan idenya sendiri. Ia adalah orang pertama yang mengirimkan sinyal radio melalui udara. Ia menggunakan gelombang elektromagnetik untuk mengirim kode sinyal telegraf dalam jangkauan lebih dari 1,5 Km.

Pada tahun 1901, radio temuan Marconi mengirim sinyal kode menyebrangi Samudra Atlantik dari Inggris ke Newfoundland. Selama satu dekade hingga 1912, ia mematenkan sejumlah temuan untuk menyempurnakan sistem radio yang diciptakannya. Pada tahun 1909 ia mendapat Nobel bidang fisika. Dunia inovasi radio mencatat nama Guglielmo Marconi, sebagai penemu radio pertama.

Sekitar tahun 1900, para penemu mencoba mengembangkan alat yang dinamakan “vacuum tube” yang digunakan untuk mendeteksi dan memperluas sinyal radio. Lee de forest, seorang penemu dari Amerika mempatenkan lampu Vakum temuannya yang dikenal dengan triode atau audion pada tahun 1907.

Pada tahun 1918, Edwin H Amstrong dari Universitas Kolombia mengembangkan alat penerima gelombang radio, yang biasa disebut Super heterodyne circuit. Pada 1933 Amstrong memperkenalkan sistem radio FM (frequency modulation), yang memberi penerimaan jernih meskipun ada badai dan menawarkan ketepatan suara yang tinggi yang sebelumnya belum ada.

Atas kejernihan suara yang dihasilkannya di awal ’60-an, saluran FM mendominasi sistem radio, dan bahkan digunakan untuk komunikasi antara bumi dan luar angkasa oleh Badan Antariksa Nasional Amerika, NASA. 

Lihat Selengkapnya »»  

Jumat, 19 Oktober 2012

Soto Madura




Rasa gurih merupakan ciri khas soto khas pulau garam ini. Jika suka, jeroan sapi juga bisa ditambahkan sebagai isian. Enak dimakan dengan lontong ataupun nasi.


Bahan:
  • 500 g daging sapi sandung lamur
  • 2 sdm minyak sayur
  • 2 lembar daun jeruk
  • 1 batang serai, memarkan
Haluskan:
  • 5 siung bawang putih
  • ½ sdt merica bubuk
  • 1 cm jahe
  • 2 sdt garam

Pelengkap:
  • 50 g suun, rendam hingga lunak, tiriskan, potong-potong
  • 100 g tauge pendek
  • 1 batang daun bawang, iris halus
  • lontong/ketupat
  • perkedel singkong
  • jeruk nipis

Sambal, aduk rata:
  • 100 ml kaldu


Haluskan:
  • 2 sdm kacang tanah goreng
  • 10 buah cabai rawit
  • 1 sdm petis udang

Cara membuat:
  1. Rebus daging dan jeroan hingga empuk. Tiriskan daging dan jeron, potong tipis.
  2. Masukkan kembali ke dalam rebusan daging.
  3. Tumis bumbu halus, daun jeruk dan serai hingga wangi. Masukkan ke dalam rebusan daging. Didihkan.
  4. Penyajian: Taruh lontong, perkedel singkong, suun dan tauge dalam mangkuk saji.
  5. Tuangi kuah berikut daging dan jeroan.
  6. Sajikan dengan pelengkap lainnya dan Sambal.
Untuk 6 orang
SUMBER

Lihat Selengkapnya »»  

Sup Kikil



Bosan dengan sup ayam, cobalah sup ini. Sup kikil gaya Jawa Timur ini enak dimakan hangat-hangat. Bisa pakai nasi atau lontong yang pulen. Kenyal-kenyal slruup..enak!


Bahan Sup Kikil:
  • 500 g kikil sapi
  • 1 liter air
  • 1 lembar daun salam
  • 2 cm jahe, memarkan

Bumbu:
  • 2 sdm minyak sayur
  • 1 lembar daun jeruk
  • 1 batang serai, memarkan
  • 10 buah cabai rawit merah

Haluskan:
  • 4 siung bawang putih
  • 3 butir kemiri
  • 2 cm kunyit
  • 1/2 cm jahe
  • 1/2 cm lengkuas
  • 1/2 sdt merica butiran
  • 2 sdt garam

Cara membuat Sup Kikil:
  1. Didihkan air bersama daun salam dan jahe, rebus kikil hingga empuk, jika perlu tambahkan air.
  2. Angkat kikil, potong-potong kecil.
  3. Tumis Bumbu halus bersama daun jeruk dan serai hingga wangi.
  4. Masukkan ke dalam kaldu kikil.
  5. Tambahkan air hingga menjadi 750 ml. Masak dengan api kecil hingga mendidih.
  6. Masukkan cabai rawit merah, didihkan kembali.
  7. Angkat, sajikan hangat.
Untuk 6 orang
SUMBER
Lihat Selengkapnya »»  

Sayur Jantung Pisang




Buat penggemar sayuran wajib mencicipi racikan urap khas Melayu ini. Rasa segar renyah sayuran menjadi ciri khasnya. Balutan bumbu kelapa yang wangi plus pedasnya cabai membuat rasa urap ini sungguh sedap!


Bahan:
  • 1 buah jantung pisang, blansir (celup air mendidih sebentar)
  • 200 g tauge, blansir
  • 10 batang kacang panjang, potong-potong, blansir
  • 1 butir kelapa, parut, sangrai, tumbuk

Bumbu:
  • 5 buah cabai merah, iris halus
  • 10 lembar daun jeruk purut, iris halus
  • 2 batang serai (sereh), iris halus
  • 5 siung bawang merah, iris halus
  • 2 buah jeruk nipis, ambil airnya
  • garam secukupnya

Haluskan:
  • 5 buah cabai merah
  • 100 g ebi (udang kering)

Cara membuat:
  1. Jantung pisang, tauge, dan kacang panjang dicelur (dicelup dalam air mendidih)
  2. Campurkan kelapa sangrai tumbuk dengan bumbu halus dan bumbu iris.
  3. Campur bumbu dengan sayur-mayur celur, kemudian sajikan.
  4. *) Catatan BW: Bila dikehendaki, dapat ditambahkan bunga kincung (= kecombrang = honje) diiris halus untuk menambah rasa asam dan aroma khas.
SUMBER
Lihat Selengkapnya »»