Minggu, 06 Mei 2012

Manfaat Makan Bersama Keluarga


Tradisi makan bersama anggota keluarga saat ini sudah makin jarang dilakukan karena terbatasnya waktu berkumpul. Padahal, banyak hal positif yang bisa Anda dapat dengan meluangkan waktu makan bersama keluarga. Berikut ini adalah 8 alasan mengapa kegiatan ini perlu diupayakan setiap hari:

1. Anak-anak bisa belajar mencintai sayur. Sebuah survei tahun 2000 menunjukkan bahwa anak usia 9-14 tahun yang terbiasa makan malam dengan keluarga lebih sering mengonsumsi buah dan sayuran ketimbang minum soda dan makan-makanan yang digoreng. “Makan malam keluarga juga memungkinkan orangtua dan anak menjalin komunikasi terkait gizi dan pemilihan makanan sehat,” kata Matthew W Gillman, MD, pemimpin peneliti survei dan Direktur Program Pencegahan Obesitas dari Harvard Medical School.


2. Memperkenalkan makanan baru. Makan malam keluarga adalah kesempatan yang tepat bagi orangtua untuk memperkenalkan kepada anak mereka berbagai macam makanan dan memperluas selera makan anak.
Dalam sebuah studi 2003 di European Journal of Clinical Nutrition, anak-anak ditawarkan beberapa potongan paprika merah manis dan peneliti menilai seberapa banyak mereka menyukainya. Hal itu dilakukan selama delapan hari. Setelah itu, mereka kembali diundang untuk memakan sebanyak-banyaknya paprika yang mereka inginkan. Hasilnya, pada akhir percobaan, tingkat konsumsi paprika jauh lebih tinggi dan lebih banyak.
“Anda dapat mengajarkan anak-anak untuk menikmati makanan baru, bahkan jika mereka tidak suka pada awalnya,” kata peneliti.


3. Mengontrol porsi makan. Penelitian menunjukkan, warga Amerika menghabiskan lebih dari 40 persen anggaran makan mereka untuk melahap makanan di luar rumah. Padahal, makanan di luar rumah mempunyai tingkat kalori dan porsi yang jauh lebih besar. Hidangan restoran rata-rata memiliki kalori 60 persen lebih banyak ketimbang makanan buatan sendiri. Studi menunjukkan, ketika individu diberikan lebih banyak makanan, ia akan makan lebih banyak sehingga memungkinkan mengarah pada bertambahnya ukuran lingkar pinggang.


4. Makanan sehat berarti anak sehat. Riset menunjukkan, anak-anak yang makan bersama keluarga cenderung terhindar dari berbagai masalah, seperti depresi, bunuh diri, dan gangguan makan. Mereka juga lebih mungkin untuk tidak melakukan hubungan seks bebas. Ketika seorang anak merasa sedih atau tertekan, makan malam bersama keluarga dapat menjadi solusinya. “Hal ini terutama berlaku untuk anak dengan gangguan makan,” kata Dianne Neumark-Sztainer, PhD, seorang profesor di University of Minnesota of Public Health.


5. Makan malam bersama membantu anak-anak “mengatakan tidak”. Makan malam keluarga setidaknya lima kali seminggu secara drastis menurunkan keinginan anak untuk merokok, minum alkohol, dan obat-obatan. Remaja yang kurang dari tiga kali mendapatkan makan malam bersama keluarga selama seminggu 3,5 kali lebih mungkin untuk menyalahgunakan obat-obatan, 3 kali lebih mungkin menggunakan ganja, lebih dari 2,5 kali menjadi perokok, dan 1,5 kali lebih mungkin menjadi pencandu alkohol. Demikian menurut laporan CASA.


6. Makanan sehat, hasil ujian baik. Para remaja yang makan bersama keluarga kurang dari 3 kali dalam seminggu, menurut laporan CASA, 20 persen lebih mungkin mendapatkan nilai C. Makan malam keluarga akan memberi kesempatan kepada anak-anak untuk melakukan percakapan dengan orang yang lebih dewasa. Makan malam keluarga secara tidak langsung juga dapat menambah perbendaharaan kosakata anak.


7. Menjadi pereda stres. Percaya atau tidak, jika Anda mempunyai pekerjaan yang berat, maka mencari waktu untuk makan malam bersama keluarga bisa membuat stres Anda berkurang. Pada tahun 2008, para peneliti di Brigham Young University melakukan studi terhadap pekerja dan menemukan bukti bahwa makan bersama keluarga dapat membantu mengurangi ketegangan akibat stres pekerjaan di kantor.


8. Lebih irit. Makan malam bersama keluarga selain meningkatkan komunikasi antara orangtua dan anak, tanpa disadari juga mengarahkan Anda untuk berhemat. Bayangkan berapa banyak uang yang harus Anda habiskan jika jajan di luar setiap harinya.
Dengan makan bersama, akan terbangun kebersamaan. Dan kesempatan itu dapat digunakan menjadi ajang anggota keluarga untuk berbagi pengalaman. “Jika dilakukan konsisten selama masa perkembangan, akan menjadi penyedia perawatan kesehatan dan pendidikan bagi remaja,” papar temuan yang dipublikasikan di Journal of Nutrition Education and Behavior itu.

Para peneliti mengkaji data dari Project EAT, sebuah studi yang meneliti faktor sosial-ekonomi, pribadi, dan perilaku yang memengaruhi kebiasaan makan dari sekitar 400 anak. Semua anak yang menjadi responden, diminta menjawab semua pertanyaan ketika mereka berusia 12 sampai 13 tahun, dan selama lima tahun kemudian.

Ditemukan, selama masa 10 tahun pertama, 60 persen anak secara rutin makan bersama keluarga mereka, sedangkan 30 persen melakukannya selama masa remaja saja.
Selain itu, anak yang makan lima kali atau lebih setiap pekan bersama keluarganya, baik saat awal maupun pertengahan masa remajanya, cenderung menyantap makanan yang lebih sehat bersayur mayur dan kaya kalsium, serat, dan mineral lima tahun kemudian.

Sumber