Sabtu, 26 Mei 2012

Percaya Tidak...? Tanpa Tangan dan Kaki, Pria ini Berenang ke Papua

Philippe Croizon
Seorang pria Prancis, Philippe Croizon, tanpa tangan dan kaki berhasil berenang dari Papua Nugini ke Papua hari Kamis, 17 Mei sebagai bagian dari misinya untuk berenang ke lima benua.

Philippe Croizon, 43, berenang di tengah gelombang besar dan angin kencang. Dia berenang dari Desa Wutung, Papua Nugini ke Pasar Skow, Provinsi Papua, Indonesia. "Ini sangat-sangat sulit," kata Croizon seperti dilaporkan kantor berita AFP.

Dia menambahkan waktu tempuh melebihi target yang ditetapkan karena dia berenang melawan arus. Waktu yang diperlukan Croizon untuk mengarungi laut sepanjang 20 km mencapai 7 jam 30 menit.

Croizon menggunakan kaki palsu dan ditempel dengan flipper atau alat bantu renang berbentuk dayung. Puluhan warga Pasar Skow berkumpul di pantai untuk menyambut kedatangan Philippe Croizon.

Pria yang kehilangan kaki dan tangan dalam kecelakaan pada 1994 itu menyatakan beruntung tidak bertemu dengan ikan hiu atau ubur-ubur. Melalui Twitter, dia menceritakan bahwa dia ditemani seorang pria Papua Nugini, Zet Tampa, yang berenang bersamanya guna menunjukkan solidaritas.

Philippe Croizon
Berenang dari Papua Nugini ke Papua merupakan bagian dari upaya Philippe Croizon untuk berenang ke lima benua. Sebelumnya rencana Croizon berenang ke Papua sempat tertunda karena menunggu izin masuk ke wilayah Indonesia dan izin baru diterima hari Rabu.

Dia selanjutnya berencana berenang dari Teluk Aqaba, Yordania ke pesisir pantai Mesir pada Juni, selat antara Gibraltar dan Maroko pada Juli dan Selat Bering yang terletak antara Alaska dan Rusia pada Agustus. 

SUMBER
Lihat Selengkapnya »»  

Penelitian: Menggosok Gigi dengan Tangan Kanan Berbahaya


menggosok gigi mengunakan tangan kiri

Otak kita dibagi menjadi dua bagian (hemisfer), yaitu otak kanan dan otak kiri dengan fungsi yang berbeda.

Otak kanan
Otak kanan berfungsi dalam perkembangan eq (emotional quotient), seperti hal persamaan, khayalan (imajinasi), kreativitas, bentuk atau ruang, emosi, musik dan warna, berpikir lateral (paralel), berpikir intuitif dan feeling, tidak terstruktur, dan cenderung tidak memikirkan hal-hal yang terlalu mendetail.


Daya ingat otak kanan bersifat jangka panjang (long term memory). Bila terjadi kerusakan otak kanan misalnya pada penyakit stroke atau tumor otak, maka fungsi otak yang terganggu adalah kemampuan visual dan emosi misalnya.

Otak kiri
Otak kiri berfungsi sebagai pengendali iq (intelligence quotient) seperti hal perbedaan, angka, urutan, tulisan, bahasa, hitungan, analitis, matematis, sistematis, linear, rapi, tahap demi tahap, dan logika.

Daya ingat otak kiri bersifat jangka pendek (short term memory). Bila terjadi kerusakan pada otak kiri maka akan terjadi gangguan dalam hal fungsi berbicara, berbahasa dan matematika.

Secara sederhana, otak kanan merupakan gudangnya kreativitas dan spontanitas. Sedangkan otak kiri adalah otak yang suka menganalisis dan banyak pertimbangan.

Lalu apa hubungannya dengan menggosok gigi dengan tangan kanan ? 

Menurut para ahli, sebagian besar orang di dunia hidup dengan lebih mengandalkan otak kirinya. Kenapa ? Dari kecil kita di sekolah diajar berhitung, berpikir dengan logika, berbahasa. Sedikit sekali pelajaran musik, melukis dll. Hal ini menyebabkan ketidakseimbangan, yaitu lebih dominan otak kiri dibanding otak kanan. Padahal kita hidup butuh dua-duanya untuk berfungsi maksimal.

Jika demikian, potensi otak kanan akan lemah dan semakin lemah. Untuk itu, semua guru, dosen, mentor, trainer ketika mengajar haruslah menggunakan strategi pelibatan otak kiri dan kanan siswanya.

Salah satu kegiatan sederhana bagi kita yang sudah dewasa untuk melatih otak kanan adalah dengan menggosok gigi dengan tangan kiri.

Kenapa tangan kiri ?

Tangan kiri dikendalikan oleh otak kanan, sedang tangan kanan dikendalikan oleh otak kiri.

Jika kamu menggosok gigi dengan tangan kanan, itu sama saja dengan menambah dominasi yang tidak perlu pada otak kiri kamu. Bahaya bukan?

Cara sederhana lainnya yaitu mengambil barang, menulis, membuka pintu, memegang remote, menggerakan mouse, mengetik di hp, menyalakan tombol tv dan kegiatan lainnya dengan tangan kiri.

SUMBER
Lihat Selengkapnya »»  

Mau Panjang Umur...? Doyan Sekolah, deh...



Ternyata orang yang doyan sekolah memiliki peluang hidup lebih lama. Pendapat ini berdasar pada penelitian di Swedia oleh Anton Lager dari Centre of Health Equity Studies dan Jenny Torssander dari Swedish Institute for Social Research.
 

Dalam studinya, kedua peneliti melibatkan 1,2 juta penduduk Swedia. Di negara tersebut, wajib belajar selama sembilan tahun sejak 1962 dan dimulai pada anak berusia tujuh tahun. Sebelumnya wajib belajar hanya delapan tahun. Dua peneliti membandingkan orang-orang yang hidup sebelum dan sesudah aturan wajib belajar sembilan tahun.
 
Semua orang yang lahir antara tahun 1943 hingga 1955 di 900 kotamadya disertakan dalam studi ini. Peneliti pun mengumpulkan data usia dan penyebab kematian hingga tahun 2007. Selama periode 58 tahun tersebut, sekitar 92 ribu orang dalam studi ini meninggal karena berbagai penyebab.
 
Hasilnya, pelajar yang mengenyam pendidikan sembilan tahun mempunyai tingkat kematian yang lebih rendah pada usia 40 tahun ketimbang mereka yang cuma mengenyam delapan tahun pendidikan.
 
Hasil penelitian dipublikasikan pada jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences edisi pekan ini.

 
Pendidikan Menjamin Hidup
 
Banyak studi sebelumnya yang memperlihatkan hubungan antara tingkat pendidikan dengan tingkat kesehatan. Namun ada kesulitan bagi peneliti untuk menunjukan bahwa hal itu bukan cuma karena pengaruh karakteristik personal, seperti kemampuan untuk tetap sekolah.
 
Peneliti juga sulit menentukan apakah manfaat tambahan--misalnya mendapatkan pekerjaan yang lebih baik atau memperoleh pendapatan lebih tinggi--mungkin menjadi alasan mengapa orang-orang yang lebih berpendidikan memiliki lebih sedikit masalah-masalah kesehatan.

 Lulus kuliah di usia tua/tsminteractive.com

Bagaimana ini bisa terjadi? Lager mengatakan alasan rendahnya tingkat kematian semata karena pengetahuan. Dia berspekulasi, kelompok yang mengenyam pendidikan sembilan tahun juga menerapkan memiliki kebiasaan sehat dalam diri mereka.
 
"Jika Anda memiliki pendapatan lebih, memiliki pekerjaan dengan fleksibilitas yang lebih banyak, lebih bisa mengontrol waktu, maka mungkin Anda lebih sedikit mengkonsumsi tembakau dan alkohol," kata Lager.
 
Mark Cullen, guru besar kedokteran pada Stanford University dengan minat riset tentang pengaruh kesehatan sosial dan lingkungan mengatakan, "studi ini menambah bukti yang kuat bahwa menambah lamanya wajib belajar dan pendidikan yang lebih tinggi mempunyai pengaruh yang substansial terhadap lamanya hidup," kata dia.
 
Cullen percaya bahwa penambahan tahun belajar berkontribusi terhadap kemampuan jangka panjang siswa untuk memahami pesan-pesan kesehatan, berpikir efektif, dan mengelola hidup mereka.
 
"Kita seharusnya tidak pernah meremehkan nilai pendidikan dalam membantu Anda menginterpretasikan informasi kesehatan dan melibatkan Anda di dalamnya," ujar dia.
 
Nah, rajin-rajinlah sekolah karena memang banyak manfaatnya, bukan?
Lihat Selengkapnya »»  

Jumat, 25 Mei 2012

30 Menit Terpapar Asap Rokok Bisa Rusak Pembuluh Darah

Vera Farah Bararah - detikHealth

img
(Foto: Thinkstock)
Jakarta, Selama ini perokok pasif diketahui berisiko mengalami gangguan paru-paru. Ternyata terpapar asap rokok selama 30 menit berisiko merusak pembuluh darah dan jantung.

Hasil studi baru menunjukkan orang yang tidak merokok tapi terkena paparan tingkat rendah asap rokok selama 30 menit bisa menyebabkan kerusakan yang signifikan pada lapisan pembuluh darahnya.

Temuan ini tentu saja memiliki dampak yang besar bagi kesehatan di masyarakat karena jenis kerusakan yang muncul berkaitan dengan kondisi aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah) yang bisa memicu serangan jantung atau stroke.

"Bernapas dengan asap rokok meski tingkat rendah tampaknya sudah bisa merusak fungsi dari pembuluh darah seseorang," ujar peneliti utama Dr Paul Frey dari divisi kardiologi di San Francisco General Hospital, seperti dikutip dari HealthDay, Selasa (15/5/2012).

Dr Frey melihat adanya penurunan yang cukup signifikan dan tajam terhadap fungsi pembuluh darah bahkan jika seseorang terpapar asap rokok sangat singkat dan kadar asap yang rendah. Kondisi ini tentu sangat memprihatinkan.

Dalam studi ini peneliti membagi partisipan menjadi 3 kelompok yaitu udara yang bersih, udara dengan tingkat asap rokok rendah seperti di rumah atau restoran serta udara dengan tingkat asap rokok tinggi seperti di bar atau kasino.

Didapatkan pembuluh darah utama yang ditemukan di lengan atas atau disebut dengan arteri brakialis tidak melebar dengan benar pada orang yang terkena asap rokok, meski pada tingkat rendah.

Peneliti mengungkapkan hal ini karena lapisan dalam dari pembuluh darah tersebut tidak bisa bekerja dengan benar. Jika paparan terus berulang maka bisa menimbulkan efek yang lebih besar. Hasil studi ini diterbitkan dalam Journal of the American College of Cardiology.

Untuk itu para ahli menyarankan agar dibuat kebijakan yang lebih komprehensif dan ketat mengenai larangan merokok di tempat umum, serta dokter juga perlu menanyakan pada pasien apakah hidup atau berada di sekitar perokok atau tidak.

"Merokok tetap menjadi salah satu faktor risiko yang paling bisa dicegah untuk penyakit jantung. Kami harap studi ini bisa mengubah kebiasaan perokok, efeknya tidak hanya pada kesehatan jantung mereka sendiri tapi juga orang lain yang berada di sekitarnya," ujar Dr Frey.

SUMBER
Lihat Selengkapnya »»  

Peringatan Bahaya Rokok di TV Tak Efektif Karena Cuma 2 Detik

Vera Farah Bararah - detikHealth

img
(Foto: thinkstock)
Jakarta, Setiap bungkus rokok selalu terdapat peringatan kesehatan dari bahaya rokok, termasuk dalam iklan rokok di televisi. Tapi sayangnya peringatan kesehatan dalam iklan rokok di televisi ini tidak efektif karena sangat singkat sehingga tidak terbaca.

"Peringatan kesehatan pada iklan rokok tidak efektif karena belum dibaca sudah hilang," ujar Lisda Sundari dari Komnas Perlindungan Anak dalam acara diskusi publik Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dan Intervensi Industri Rokok di Hotel Acacia, Jakarta, Selasa (22/5/2012).

Lisda menuturkan ia pernah melakukan simulasi dan ditemukan butuh waktu minimal 10 detik untuk membaca peringatan kesehatan saat iklan rokok, tapi yang terjadi sekarang peringatan kesehatan ini hanya ada 2-3 detik, jadi kemungkinan besar tidak terbaca.

"Selain itu banyak iklan-iklan terselubung dari rokok di televisi, memang iklan rokok adanya di atas jam 10, tapi iklan terselubungnya ada di jam kapan saja mereka mau. Iklan terselubung ini seperti logo, warna, tagline, program ramadhan," ujar Lisda.

Saat ini diketahui pemasangan iklan yang paling favorit untuk rokok adalah iklan di luar ruang dan juga televisi. Sementara itu masih ada konser musik yang disponsori oleh rokok, kadang konser ini mendatangkan sejumlah artis dan bukan konser tunggal sehingga sulit mengintervensi si artisnya.

"Memang ada penerapan peraturan sukarela 18+ saat konser musik, tapi itu hanya lip service dan tidak bermakna apapun karena anak-anak tetap hadir dan tidak ada pemeriksaan identitas. Padahal sponsor alternatif banyak seperti bank, asuransi, makanan, minuman maupun produk kecantikan," ungkapnya.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah dalam iklan rokok terutama di televisi selalu menunjukkan laki-laki yang sehat dan macho, sehingga mempengaruhi pemikiran penontonnya. Tapi ini bukanlah iklan yang tepat, karena harusnya perusahaan rokok jujur terhadap dampaknya.

"Harusnya iklan rokok itu menampilkan orang sedang batuk-batuk dan bukan orang sehat, karena harus jujur dampaknya," ujar Jalal dari lingkar studi CSR.

SUMBER
Lihat Selengkapnya »»  

Yang Terjadi Pada Tidur si Perokok

Merry Wahyuningsih - detikHealth

img
(Foto: thinkstock)
Jakarta, Efek buruk dari rokok tidak hanya merusak sistem pernapasan dan pembuluh darah, tetapi juga pada kesehatan tidur. Bukan sekedar membuat tidur tidak nyenyak, tapi jauh dari itu rokok juga bisa menyebabkan sleep apnea yang berisiko stroke.

Rokok dapat mengganggu tidur dalam beberapa cara. Dalam jangka panjang, rokok juga bisa menyebabkan gangguan tidur serius yang berisiko kematian.

Berikut beberapa efek buruk rokok terhadap kesehatan tidur, seperti dilansir Livestrong, Rabu (25/5/2012):

1. Mengurangi waktu tidur nyenyak
Efek rokok yang paling dramatis pada tidur adalah pengurangan waktu yang dibutuhkan untuk tidur dalam atau nyenyak. Jurnal 'Chest' tahun 2008 melaporkan bahwa perokok kronis menghabiskan lebih banyak waktu pada tidur ringan, terutama di bagian awal malam.

Pelakunya adalah nikotin, yang memiliki efek merangsang pada sistem saraf. Ironisnya, karena nikotin dalam aliran darah berkurang sepanjang malam, gejala penarikan pun meningkat, termasuk kegelisahan dan insomnia.

2. Sering terbangun malam
Selain membuat tidur tidak nyenyak, rokok juga meningkatkan fragmentasi tidur yang menyebabkan Anda sering terbangun di tengah malam.

3. Berisiko tinggi sleep apnea
Merokok juga merupakan faktor risiko independen untuk gangguan tidur berbahaya yang dikenal sebagai apnea tidur obstruktif atau obstructive sleep apnea (OSA). Menurut Mayo Clinic, perokok tiga kali lebih mungkin untuk mengalami OSA dibandingkan orang yang tidak pernah merokok.

Selama OSA, saluran udara menyempit atau tersumbat sehingga mencegah oksigen yang cukup sampai ke otak selama tidur. Dengkuran (ngorok) yang sangat keras dan terengah-engah adalah dua gejala umum OSA.

Jika tidak ditangani kondisi ini dapat menyebabkan hipertensi pulmonal (tekanan darah tinggi di sekitar pembuluh darah paru), gagal jantung dan kematian dini.

Merokok meningkatkan risiko OSA karena kebiasaan itu mengiritasi lapisan tenggorokan dan menyebabkan sumbatan malam hari.

SUMBER
Lihat Selengkapnya »»