Kamis, 09 Agustus 2012

Niat Shaum

Ilustrasi (Ramadhan)


Kajian spesial bulan suci Ramadhan kedua kedua membahas niat berpuasa.
Hadits 656
وَعَنْ حَفْصَةَ أُمِّ اَلْمُؤْمِنِينَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا, عَنِ اَلنَّبِيِّ  قَالَ:  مَنْ لَمْ يُبَيِّتِ اَلصِّيَامَ قَبْلَ اَلْفَجْرِ فَلاَ صِيَامَ لَهُ 
(رَوَاهُ اَلْخَمْسَةُ, وَمَالَ النَّسَائِيُّ وَاَلتِّرْمِذِيُّ إِلَى تَرْجِيحِ وَقْفِهِ, وَصَحَّحَهُ مَرْفُوعًا اِبْنُ خُزَيْمَةَ وَابْنُ حِبَّانَ.  وَلِلدَّارَقُطْنِيِّ: لاَ صِيَامَ لِمَنْ لَمْ يَفْرِضْهُ مِنَ اَللَّيْلِ)
Dari Hafshah; Ummul Mukminin radhiallahu anha, dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam,
“Siapa yang tidak berniat di malam hari sebelum fajar, maka tidak ada puasa baginya.”
(Diriwayatkan oleh perawi yang lima (Ahmad, Abu Daud, Tirmizi, Nasai dan Ibnu Majah). An-Nasai dan Tirmizi lebih condong menguatkan bahwa hadits ini mauquf. Sedangkan Ibnu Hibban dan Ibnu Khuzaimah setuju bahwa hadits ini marfu. Sedangkan redaksi dalam riwayat Ad-Daruquthni berbunyi, “Tidak ada puasa bagi yang tidak memantapkan niat di malam hari.”)
Catatan:
-       Hadits mauquf adalah hadits yang riwayatnya hanya sampai kepada shahabat, dalam riwayat di atas hanya sampai kepada Hafshah.
-       Hadits marfu’ adalah hadits yang riwayatkan bersambung terus hingga sampai kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.
-       Hadits ini dinyatakan shahih oleh beberapa pakar hadits, di antaranya oleh Al-Albany dalam Shahih Al-Jami Ash-Shagir, no. 11480
 Hadits 657
 وَعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ:  دَخَلَ عَلَيَّ اَلنَّبِيُّ ذَاتَ يَوْمٍ، فَقَالَ: “هَلْ عِنْدَكُمْ شَيْءٌ? ” قُلْنَا: لاَ. قَالَ: فَإِنِّي إِذًا صَائِمٌ ، ثُمَّ أَتَانَا يَوْمًا آخَرَ, فَقُلْنَا: أُهْدِيَ لَنَا حَيْسٌ, فَقَالَ: أَرِينِيهِ, فَلَقَدْ أَصْبَحْتُ صَائِمًا  فَأَكَلَ   (رَوَاهُ مُسْلِمٌ)
Dari Aisyah radhiallahu anha, dia berkata,
“Nabi suatu saat mendatangi aku, lalu dia bertanya, ‘Apakah padamu ada sesuatu (makanan)?’ Kami katakan, ‘Tidak.’ Beliau berkata, ‘Kalau begitu aku berpuasa.’ Kemudian pada hari yang lain dia mendatangi kami lagi, maka kami katakan kepadanya, ‘Ada yang memberi kita hais (sejenis makanan).’ Maka beliau berkata, ‘Perlihatkan kepadaku, hari ini aku (sebenarnya) berpuasa.’ Lalu beliau memakannya.”  (HR. Muslim)
Pemahaman dan Kesimpulan Hukum
-       Para ulama berbeda pendapat tentang niat puasa. Sebagian memasukkan niat sebagai rukun puasa, sebagian lainnya menjadikan niat sebagai syarat puasa. Apapun kesimpulannya, orang yang hendak berpuasa diharuskan menyertakan niat berpuasa untuk beribadah karena Allah Ta’ala.
-       Dalam hadits Hafshah (656) disimpulkan bahwa bagi yang ingin berpuasa, diharuskan memantapkan niat di malam sebelum fajar. Waktunya sejak terbenam matahari hingga menjelang terbit fajar.  Para ulama umumnya mengatakan bahwa keharusan ini berlaku pada puasa Ramadan, juga termasuk puasa yang dianggap wajib, seperti puasa nazar, kafarat, dll.
-       Adapun terhadap puasa sunah, dibolehkan jika baru niat di pagi hari setelah fajar, jika dia belum melakukan sesuatu yang membatalkan puasa, berdasarkan dalil hadits Aisyah (657) yang disebutkan berikutnya.
-       Niat itu sendiri adalah berkehendak di dalam hati untuk melakukan sesuatu. Maka seseorang cukup dikatakan telah niat apabila di malam Ramadan dia sudah niat puasa keesokan harinya, atau jika dia makan sahur untuk puasa, maka itu pun sudah dianggap niat. Jika melihat kasusnya, sebenarnya sangat jarang didapatkan seorang muslim yang tinggal di negeri muslim yang tidak niat berpuasa di malam harinya.
-       Tidak ada redaksi khusus yang ditetapkan syariat untuk diucapkan sebagai niat berpuasa. Di sebagian masyarakat, selepas shalat taraweh, jamaah shalat membaca redaksi yang mereka anggap sebagai niat, seperti bacaan “nawaitu shauma ghodin….. “ Sebagian orang merasa dirinya belum niat kalau dia tidak membaca redaksi tersebut. Itu keliru. Sebagaimana telah dikatakan, dia sudah dianggap niat, jika besok dia sudah berencana berpuasa Ramadan, atau dia sahur untuk berpuasa.
-       Apakah cukup niat sekali untuk sebulan Ramadan ataukah niat harus dilakukan setiap malam? Jumhur ulama berpendapat bahwa niat harus dilakukan setiap malam. Sebab menurut mereka, puasa di bulan Ramadan masing-masing berdiri sendiri, kalau ada satu hari yang batal, maka hari-hari lainnya tidak dianggap batal. Adapun yang masyhur dalam mazhab Maliki, niat puasa dapat dilakukan pada malam pertama untuk sebulan, kecuali jika ada satu hari dia tidak berpuasa, maka dia harus berniat lagi untuk puasa hari berikutnya. Karena menurutnya, puasa di bulan Ramadan adalah satu kesatuan yang tak terpisah. Pendapat jumhur ulama lebih hati-hati. Wallahua’lam.
-       Terkait dengan hadits Aisyah (657) di dalamnya terdapat pelajaran tentang kesederhanaan rumah tangga Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan bahwa beliau tidak memberatkan isterinya.
-  Berdasarkan hadits ini (657) para ulama menyimpulkan bahwa dalam puasa sunah, seseorang boleh niat di pagi hari selama belum melakukan sesuatu yang membatalkan puasa. Juga disimpulkan oleh para ulama bahwa dalam puasa sunah, seseorang boleh membatalkannya begitu saja. Apalagi jika ada alasan yang dipandang baik. Namun jika ada alasan mendesak, lebih baik diteruskan berpuasa, bahkan sebagian ulama mengharuskannya. Tetapi dalam puasa wajib, seorang yang telah niat berpuasa, tidak boleh membatalkannya begitu saja, kecuali jika ada uzur/alasan yang diterima syara’. Wallahua’lam. 

Lihat Selengkapnya »»  

Fiqh I’tikaf

I'tikaf Asyrul Awakhir

Dalam tinjauan bahasa Arab, al-i’tikaf bermakna al-ihtibas (tertahan) dan al-muqam(menetap)[1].
Sedangkan definisinya menurut para fuqaha adalah:
الْمُكْثُ فِي الْمَسْجِدِ بِنِيَّةِ القُرْبَةِ
Menetap di masjid dengan niat mendekatkan diri kepada Allah.[2]
Atau:
لُزُومُ الْمَسْجِدِ لِطَاعَةِ اللهِ وَالاِنْقِطَاعِ لِعِبَادَتِهِ، وَالتَّفَرُّغِ مِنْ شَوَاغِلِ الْحَيَاةِ
Menetap di masjid untuk taat dan melaksanakan ibadah kepada Allah saja, serta meninggalkan berbagai kesibukan dunia.[3]
Hukum dan Dalil Disyariatkannya I’tikaf
Hukumnya sunnah, dan sunnah muakkadah di sepuluh hari terakhir Ramadhan.[4] I’tikaf menjadi wajib jika seseorang telah bernadzar untuk melakukannya.
Dalil-dalilnya:
وَعَهِدْنَا إِلَى إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ أَنْ طَهِّرَا بَيْتِيَ لِلطَّائِفِينَ وَالْعَاكِفِينَ وَالرُّكَّعِ السُّجُودِ
Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: “Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i’tikaf, yang ruku’ dan yang sujud”. (Al-Baqarah (2): 125).
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعْتَكِفُ فِي كُلِّ رَمَضَانَ عَشْرَةَ أَيَّامٍ فَلَمَّا كَانَ الْعَامُ الَّذِي قُبِضَ فِيهِ اعْتَكَفَ عِشْرِينَ يَوْمًا (رواه البخاري)
Dari Abu Hurairah ra ia berkata: Nabi Muhammad saw selalu i’tikaf setiap bulan Ramadhan selama sepuluh hari. Dan pada tahun wafatnya, beliau i’tikaf selama dua puluh hari. (HR. Bukhari).
قَوْلُ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعْتَكِفُ العَشْرَ الأَوَاخِرَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللهُ، ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ [رواه البخاري ومسلم]
Aisyah ra berkata: Rasulullah saw melakukan i’tikaf di sepuluh hari terakhir (bulan Ramadhan) sampai Allah mewafatkan beliau. Kemudian para istrinya melakukan i’tikaf sepeninggal beliau. (HR. Bukhari dan Muslim)
Para ulama sepakat bahwa i’tikaf seorang istri harus seizin suaminya.
Tujuan dan Manfaat I’tikaf
Ibnul Qayyim menyebutkan bahwa tujuan disyariatkannya i’tikaf adalah agar hati terfokus kepada Allah saja, terputus dari berbagai kesibukan kepada selain-Nya, sehingga yang mendominasi hati hanyalah cinta kepada Allah, berdzikir kepada-Nya, semangat menggapai kemuliaan ukhrawi dan ketenangan hati sepenuhnya hanya bersama Allah swt. Tentunya tujuan ini akan lebih mudah dicapai ketika seorang hamba melakukannya dalam keadaan berpuasa, oleh karena itu i’tikaf sangat dianjurkan pada bulan Ramadhan khususnya di sepuluh hari terakhir.[5]
Adapun manfaat i’tikaf di antaranya adalah:
  1. Terbiasa melakukan shalat lima waktu berjamaah tepat waktu.
  2. Terlatih meninggalkan kesibukan dunia demi memenuhi panggilan Allah.
  3. Terlatih untuk meninggalkan kesenangan jasmani sehingga hati bertambah khusyu’ dalam beribadah kepada Allah swt.
  4. Terbiasa meluangkan waktu untuk berdoa, membaca Al-Quran, berdzikir, qiyamullail, dan ibadah lainnya dengan kualitas dan kuantitas yang baik.
  5. Terlatih meninggalkan hal-hal yang tidak berguna bagi penghambaannya kepada Allah swt.
  6. Memperbesar kemungkinan meraih lailatul qadar.
  7. Waktu i’tikaf adalah waktu yang tepat untuk melakukan muhasabah dan bertaubat kepada Allah swt.
Rukun I’tikaf
Rukun i’tikaf ada empat[6] :
  1. Mu’takif (orang yang beri’tikaf) ((المُعْتَكِفُ
  2. Niat (النِّيَّة)ُ
  3. Menetap (اللُّبْثُ). Tidak ada batasan minimal yang disebutkan oleh Al-Quran maupun Hadits tentang lamanya menetap di masjid. Namun untuk i’tikaf sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan waktu i’tikaf yang ideal dimulai pada saat maghrib malam ke-21 sampai maghrib malam takbiran.
  4. Tempat i’tikaf (المُعْتَكَفُ فِيهِ)
Syarat I’tikaf
  1. Syarat yang terkait dengan mu’takif : beragama Islam, berakal sehat, mampu membedakan perbuatan baik dan buruk (mumayyiz), suci dari hadats besar (tidak junub, haid, atau nifas).
  2. Syarat yang terkait dengan tempat i’tikaf : masjid yang dilakukan shalat Jumat dan shalat berjamaah lima waktu di dalamnya agar mu’takif tidak keluar dari tempat i’tikafnya untuk keperluan tersebut.
Yang Membatalkan I’tikaf

  1. Kehilangan salah satu syarat i’tikaf yang terkait dengan mu’takif.
  2. Berhubungan suami istri sebagaimana firman Allah swt:
    وَلَا تُبَاشِرُوهُنَّ وَأَنْتُمْ عَاكِفُونَ فِي الْمَسَاجِدِ
    Janganlah kamu campuri mereka (istri-istrimu) itu, sedang kamu beri’tikaf dalam masjid. (Al-Baqarah (2): 187)
  3. Keluar dengan seluruh badan dari tempat i’tikaf, kecuali untuk memenuhi hajat (makan, minum, dan buang air jika tidak dapat dilakukan di lingkungan masjid).Mengeluarkan sebagian anggota badan dari tempat i’tikaf tidak membatalkan i’tikaf sesuai dengan ungkapan ‘Aisyah ra:
    كَانَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم يُخْرِجُ رَأْسَهُ مِنَ الْمَسْجِدِ وَهُوَ مُعْتَكِفٌ فَأَغْسِلُهُ وَأَنَا حَائِضٌ
    Nabi Muhammad saw mengeluarkan kepalanya dari masjid (ke ruangan rumahnya) saat beliau i’tikaf lalu aku mencucinya sedang aku dalam keadaan haid. (HR. Bukhari).
Adab atau hal yang harus diperhatikan oleh Mu’takif
  1. Selalu menghadirkan keagungan Allah di dalam hati sehingga niatnya terus terjaga.
  2. Menyibukkan diri dengan amal yang dapat mencapai tujuan i’tikaf.
  3. Bersahaja dan tidak berlebihan dalam melakukan perbuatan mubah seperti makan, minum, berbicara, tidur dan hal-hal lain yang biasa dilakukan di luar masjid.
  4. Menjauhi amal perbuatan yang dapat merusak tujuan i’tikaf seperti pembicaraan tentang materi (jual beli, kekayaan dan lain-lain).
  5. Memelihara kebersihan diri dan tempat i’tikaf serta menjaga ketertiban dan keteraturan dalam segala hal.
  6. Tidak melalaikan kewajiban yang tidak dapat ditunda pelaksanaannya, seperti nafkah untuk keluarga, menolong orang yang terancam keselamatannya, dan lain-lain. Wallahu’alam
Catatan Kaki:
[1] At-Ta’rifat karya ‘Ali bin Muhammad bin ‘Ali Asy-Syarif Al-Husaini Al-Jurjani atau sering disebut dengan Al-Jurjani.
[2] Mu’jam Lughah Al-Fuqaha karya Muhammad Rawwas Qal’ah Ji 1/76.
[3] http://syrcafe.com/vb/t14459.html
[4] Sunnah muakkadah ialah sunnah yang sangat dianjurkan karena hampir tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah saw.
[5] Zadul Ma’ad 2/82.
[6] Raudhah At-Thalibin wa ‘Umdah Al-Muftin karya Imam An-Nawawi: 1/281.
Lihat Selengkapnya »»  

TERIK DAGING

RESEP TERIK DAGING

BAHAN :
1/2 kg daging sapi.
3 buah bawang putih.
1 sendok teh ketumbar.
5 buah bawang merah.
1/2 sendok teh jinten.
3 butir kemiri.
1 jari lengkuas.
2 lembar daun salam.
Santan kelapa secukupya.
Sepotong kecil terasi.
Asam, garam dan gula jawa secukupnya.



CARA MEMASAK TERIK DAGING :
1. Daging dicuci, dipotong-potong kira-kira 1 cm agak lebar.
2. Semua bumbu kecuali daun salam dihaluskan,
lalu campurkan dengan daging, aduk hingga bumbu merata.
3. Panaskan wajan di atas api, masukkan daging, tuangi santan
dan daun salam. Rebus hingga kental dan daging menjadi empuk.
SUMBER
Lihat Selengkapnya »»  

Photo Pesona Keindahan Kota Pegunungan RONDA

Loading image...
 

Ronda city

Kota ini berada di negara Spanyol. Kota Ronda terletak di cliffsides atas ngarai yang dalam, di daerah yang memiliki ketinggian sekitar 750 meter (2.460 kaki) di atas permukaan laut. Terdapat jembatan rentang yang cukup mengesankan disana,berada di ngarai yang mempercantik pemandangan kota indah tersebut. Lokasinya sekitar 591 km dari Madrid. Terletak di sebelah barat provinsi Malaga, kota ini merupakan salah satu kota tertua di Spanyol.

Kota Ronda telah ada sejak abad ke-18. Sisa-sisa bangunan Andalusia bisa ditemukan di sini. Kota ini terbagi menjadi dua, yaitu kota tua dan modern. Keduanya terpisahkan oleh jurang sedalam 100 meter bernama El Tajo.

Jika datang ke kota ini, Anda akan melihat banyak gedung dan pemukiman warga di tepi jurang. Tidak hanya itu, Kota Ronda juga akan memanjakan mata Anda dengan pemandangan pegunungan yang indah. Cocok untuk para pecinta hewan dan tumbuhan karena kota ini kaya akan ekosistem.

Untuk menjangkau kota yang terpisah El Tajo, pengunjung bisa melalui jembatan setinggi 98 meter. Jembatan ini dibangun menggunakan batu dari Sungai Tangus, menambah kesan antik. Konon, jembatan ini telah dibangun sejak kejayaan bangsa Romawi kuno. Perbedaan kota yang terpisah ini terlihat jelas dari bangunannya, yang satu tampak modern dan yang lain tampak kuno.

Kota Ronda merupakan sisa-sisa peninggalan Kerajaan Andalusia. Ini bisa dilihat dari Gereja St. Mary, tempat ibadah warga Ronda yang kebanyakan beragama Katolik. Gereja ini dulunya merupakan masjid, bisa dilihat dari hiasan di dinding dan gerbang yang masih asli. Menambah kesan klasik pada bangunan ini.

Selain gereja, contoh bangunan tua yang bisa Anda kunjungi saat ke Ronda adalah Plaza de Toros. Plaza de Toros adalah arena banteng tertua di Spanyol yang masih kokoh berdiri.

Dulu, alun-alun de Toros de Ronda dipakai untuk mengadakan pertandingan adu banteng. Kini, Plaza de Toros dimanfaatkan sebagai tempat wisata paling populer di Ronda. Arena ini memiliki diameter 66 meter, lengkap dengan 5 baris kursi penonton. Kota `Ronda memang cocok untuk Anda para pecinta sejarah.

Berikut Photo Pesona Keindahan Kota Pegunungan RONDA :
Ronda city

Ronda city

Ronda city

Ronda city

Ronda city

Ronda city

Ronda city

Ronda city

Ronda city









 SUMBER
                                                                                                                                                                                                                                                                   
Lihat Selengkapnya »»  

10 Makanan Yang Bisa Dijumpai Selama Puasa Ramadhan

Selama bulan puasa Ramadhan ini biasa banyak kita jumpai para pedagang menjual berbagai jenis makan untuk berbuka puasa yang dapat kita jumpai dipingir pingir jalan banyak makanan kahas indonesia yang dapat kamu jumpai di sanah salah satunya  adalah makanan berikut ini yang bisa kamu temuka hanya di bulan puasa saja kamu mau tahu makanan apa aja itu simak 10 Makanan Khas Indonesia Yang Ada Selama Bulan Puasa Ramadhan berikut ini seperti dikutip dari memobee.com.



1. Kicak, Yogyakarta

Di kota keraton Yogyakarta, ada salah satu makanan yang sangat khas dan cukup populer di bulan Ramadhan. Ia adalah Kicak. Makanan khas ini hanya bisa dijumpai saat bulan puasa tiba. Biasanya menu makanan ini banyak dijajakan di daerah Kauman yang merupakan asal muasal makanan ini dibuat.
Makanan Kicak menggunakan bahan dasar beras ketan. Ketan yang sudah ditanak kemudian dihaluskan sehingga mirip dengan jadah atau gemblong. Kemudian dicampur kelapa parut dan potongan buah nangka sebagai pelengkapnya. Rasa manis dan aroma wangi nangka membuat penganan ini makin enak. Apalagi penyajiannya dibungkus dengan daun pisang.

Konon Kicak mulai diperkenalkan pada pasar sore pertamakali digelar di Kauman yaitu pada tahun 1970an. Jika Kicak saat ini dibuat menggunakan ketan, maka di jaman dahulu, Kicak dibuat dari singkong yang diparut yang dimasak dan dicampur dengan bahan-bahan lain.



2. Es Kopi Luwak, Lampung Barat

Lampung Barat memang dikenal sebagai daerah penghasil kopi Luwat paling bermutu, makanya tidak heran jika kopi ini menjadi minuman favorit masyarakatnya. Di bulan Ramadhan ini, es kopi luwak menjadi menjadi minuman khas yang disajikan saat berbuka puasa saat bulan Ramadhan.

Mereka meyakini, meminum es kopi luwak dapat mengembalikan stamina setelah melakukan ibadah puasa. Apalagi jika ditambahkan madu, rasa yang dihasilkan pun dijamin akan lebih nikmat.




3. Mie Glosor, Bogor

Bukan laksa, toge goreng, atau asinan yang menjadi menu khas berbuka puasa di Bogor. Bagi daerah yang bertajuk kota hujan itu, ada satu panganan khas Ramadhan yang cukup populer di kalangan warganya, yakni mie glosor.

Dalam bahasa Sunda, mie glosor artinya mudah ditelan. Sebab, mie berwarna kuning cerah itu memiliki tekstur kenyal yang memang mudah untuk tertelan. Meski populer di Bogor, mie tersebut aslinya berasal dari Sukabumi.
Biasanya saat Ramadhan tiba, para pedagang mie glosor bakal kebanjiran pelanggan menjelang berbuka puasa yang memang menjadi salah satu menu favorit untuk berbuka.



4. Pakat, Tapanuli

Masyarakat Tapanuli punya makanan khas untuk berbuka puasa yang jarang ditemui dibulan – bulan lainnya. Makanan ini terbuat dari rotan yang disebut sebagai pakat. Pakat itulah makanan khas yang hanya dapat Anda jumpai di kota Medan selama bulan Ramadhan.

Makanan ini berasal dari rotan. Namun tentu saja bukan rotan yang biasa Anda lihat untuk membuat anyaman, karena rotan yang digunakan di sini adalah rotan yang berusia muda. Untuk membuat pakat terbilang sederhana, rotan – rotan muda yang telah dipotong – potong ukuran 1 meter dibakar diatas tungku selama sekitar 1 jam. Setelah dipastikan masak, rotan muda dikupas dan diambil bagian dalamnya berwarna putih. Daging rotan kemudian dipotong – potong berukuran 5 centimeter. Untuk menambah kenikmatan, rotan muda kemudian dibubuhi dengan santan.
Untuk menikmati makanan ini Anda tidak bisa mendapatkannya di sembarang tempat, Pakat biasanya hanya dujumpai di Jalan Letda Sujono Medan dengan harga Rp 8 hingga 10 ribu.



5. Ketan Bintul, Serang

Ketan bintul merupakan makanan khas Ramadhan dari Kota Serang, Banten. Ketan bintul ini berbahan baku nasi ketan yang dihaluskan, yang disajikan bersama sepotong daging sapi berikut gulainya. Konon, kehadiran ketan bintul sebagai menu Ramadhan ini sudah dimulai sejak 15 abad yang lalu, dan dahulu kentan bintul ini menjadi makanan kesukaan para raja Banten.

Konon menurut cerita dari orang-orang tua terdahulu, ketan bintul merupakan makanan kegemaran Sultan Maulana Hasanuddin, seorang pangeran yang menjadi panutan masyarakat kerajaan Banten pada waktu itu.
Padahal makanan ini diketahui adalah makanan khas rakyat biasa. Karena seorang Sultan memiliki budi pekerti yang tinggi dan selalu menjadi contoh ahlak dan prilakunya dimata rakyatnya, maka sejak rakyat mengetahui seorang Sultan juga menyukai ketan bintul, maka sejak itulah mulai menjadi budaya, bila seseorang berbuka puasa dengan ketan bintul maka seakan-akan menghargai dan menghormati Sultan.

Karena makanan rakyat, ketan Bintul dijual dengan harya yang sangat ekonomis. Cukup dengan uang Rp 500, Anda sudah bisa mencicipi tiga potong ketan bintul. Murah bukan?!



6. Bongko Kopyor, Gresik

Hidangan ini menjadi hidangan khas yang disajikan saat berbuka. Bangka Kopyor, demikian nama hidangan tersebut, meruapakan kepanjangan dari bubur nangka dan kelapa kopyor. Menu kuliner spesial ini dibuat menggunakan bahan baku tepung terigu, buah kelapa, pisang, nangka, santan kelapa, dan roti tawar.
Selain rasanya yang lezat, hidangan yang di bungkus daun pisang ini dipercaya berkhasiat memulihkan stamina tubuh, setelah seharian menahan diri dari lapar dan dahaga karena rasanya manis, legit dan segar.

Bongko Kopyor hingga kini masih menjadi menu spesial yang biasanya hanya ada di bulan Ramadhan. Khususnya bagi mereka yang tinggal di daerah Manyar atau wilayah pesisir pantai. Harga yang dipatok untuk makanan ini juga bervariasi, mulai dari Rp 3000 hingga Rp 5000. Hmm, masih cukup terjangkau.



7. Sate Susu, Denpasar, Bali

Bergeser ke Indonesia bagian tengah, tepatnya ke kota Denpasar, Bali, kita akan berjumpa dengan sate susu yang merupakan makanan khas bulan Ramadhan di sana. Sate susu ini memang terdengar agak nyeleneh, tapi sesungguhnya sate susu yang terbuat dari payudara sapi ini dipercaya punya khasiat untuk menambah stamina, seperti minum susu. Untuk menambah kenikmatannya, sate susu akan dihidangkan bersama sambal plecing.
Untuk mendapatkan satu porsi sate putting susu, Anda harus merogoh kocek Rp 10 ribu untuk 10 tusuknya yang ukurannya lumayan besar-besar. Sate ini dipercaya juga dapat memberi tenaga yang cukup bagi yang mengonsumsi sehingga cocok disantap saat bedug magrib alias buka puasa.



8. Sotong Pangkong, Pontianak

Selama Ramadhan, warga Pontianak, Kalimantan Barat selalu menyediakan Sotong Pangkong sebagai salah satu menu untuk berbuka puasa. Sotong Pangkong adalah menu olahan cumi kering yang dibakar. Uniknya lagi, setelah dibakar cumi atau sotong tadi dipukul-pukul dengan palu. Sotong Pangkong punya rasa yang gurih.

Biasanya panganan ini banyak dijajakan di sepanjang Jalan Merdeka. Peminatnya pun sangat banyak karena harganya cukup terjangkau.

Satu porsi sotong pangkong dihargai antara 4 hingga 15 ribu rupiah. Sotong pangkong akan terasa nikmat bila dimakan dengan saos cabe dan cuka sehingga rasanya lengkap dari manis, asin, gurih dan pedas.



9. Gulai Siput, Tanjungpinang

Gulai siput ini merupakan makanan khas Tanjungpinang, Kepuluan Riau yang hanya bisa dijumpai di bulan Ramadhan. Menu yang dihidangkan sebagai lauk saat berbuka puasa ini banyak digemari oleh masyarakat setempat karena rasanya yang gurih dan lezat. Selain itu, biantang ini juga mudah ditemukan di sepanjang pesisir pantai.

Makanan ini banyak digemari masyarakat lokal karena rasanya yang enak. Tak cuma enak, harganya pun terjangkau. Cukup dengan merogoh kocek Rp 5.000, Anda telah dapat menikmati seporsi gulai siput khas Tanjungpinang yang lezat.



10. Gulai Kakuwah, Mokumo, Bengkulu

Jika sebelumnya soal makanan berbuka, di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, ada makanan yang khas dihidangkan saat sahur. Hidangan tersebut dinamakan Gulai kakuwah. Gulai ini dibuat menggunakan berbagai jenis ikan laut maupun ikan air tawar.  Demikian yang dilansir Antara, Senin (23/07/2013).

Sesuai dengan namanya, gulai kakuwah dimasak memakai kuah, namun kuahnya tidak terlalu banyak kuahnya dan tidak terlalu kering, alias sedang. Meski khas, namun tidak semua warga bisa memasak panganan ini. Pasalnya untuk membuatnya butuh biaya yang tidak sedikit karena ikan yang digunakan tidak sembarangan tetapi menengah keatas seperti tenggiri, gemolo, dan ikan kurau.
Lihat Selengkapnya »»  

Selasa, 07 Agustus 2012

5 Makanan yang Salah Untuk Makan Sahur

Makan SahurSaat makan sahur sebaiknya kita memilih makan makanan yang sehat dan bergizi agar puasa ramadahan kita diesok hari berjalan lancar dan usahan ketika makan sahur jangan makanan yang malah membuat kondisi tubuh kamu menjadi lemah. Nah berikut ini ada beberapa makanan yang sebaiknya jangan kamu konsusmsi ketika sahur. Mau tahu apa aja itu simak berikut ini.


1. Hindari jenis makanan yang sulit dicerna seperti cokelat, keju, atau kue-kue yang mengandung banyak kalori. Mengonsumsi makanan yang sulit dicerna akan memengaruhi kerja lambung.


2. Jangan mengonsumsi minuman yang merangsang keluarnya asam lambung. Minuman seperti alkohol, minuman soda, atau sari buah sitrus seperti jeruk, akan memicu naiknya asam lambung yang menyebabkan rasa perih pada lambung.


3. Pastikan Anda tidak mengonsumsi makanan yang terlalu pedas, makanan dengan tambahan cuka, atau makanan dengan merica atau bumbu yang tajam. Alasannya, makanan tersebut secara langsung dapat merusak dinding lambung.


4. Hindari juga makanan yang menyebabkan cairan lambung naik ke kerongkongan. Antara lain seperti alkohol, cokelat, makanan tinggi lemak, dan makanan yang mengandung banyak minyak.


5. Saat sahur, Anda juga disarankan untuk tidak mengunyah permen karet. Selain menyebabkan kembung, mengunyah permen karet juga bisa memicu keluarnya asam lambung lebih tinggi. Selain permen karet, merokok juga bisa menyebabkan gejala yang serupa. Untuk itu, hindarilah jenis-jenis makanan tersebut jika Anda ingin puasa Anda tetap lancar tanpa gangguan kesehatan.

Lihat Selengkapnya »»