Jumat, 13 April 2012

Tentang Blog Aneka Puding


Sebagai hidangan penutup atau dessert, puding bisa terbuat dari agar-agar, bisa juga dari bahan non agar-agar. Bahan dari puding adalah agar-agar yang umumnya disajikan dalam keadaan dingin, sedang puding terbuat dari non agar-agar bisa dihidangkan dalam keadaan panas maupun dingin.

Agar-agar bisa berbentuk bubuk, batangan, atau lembaran. Agar-agar bubuk merupakan bahan dasar dari puding dingin, dengan alasan lebih praktis cara penggunaannya. Agar-agar bubuk langsung dicampurkan dan dilarutkan dengan bahan-bahan lainnya, dimasak sesuai dengan resep yang dipilih. Sedangkan untuk agar-agar batangan atau lembaran, sebelum digunakan harus direndam dalam air beberapa saat sampai lunak, lalu dihancurkan, baru bisa dicampur dengan bahan-bahan lainnya untuk selanjutnya diproses menjadi puding.

BAHAN DASAR PUDING
Bahan dasar untuk membuat puding (dingin) yaitu:
  • Agar-agar bubuk
  • Bahan pelarutnya yaitu air, air buah, santan kelapa atau susu cair.
  • Untuk bahan pemanisnya yaitu gula pasir, gula karamel. (gula pasir yang digosongkan), gula palem, dan gula merah (disisir).
Dengan menggunakan bahan pelarut air maupun air buah membuat puding lebih kenyal dengan rasa lebih segar. Sedangkan santan kelap atau susu cair membuat puding lebih padat dengan rasa lebih gurih dengan aroma yang khas.

susu cari, bisa disediakan yang siap pakai, lebih baik yang sudah dipasturisasikan, atau dari susu evaporated (misalnya carnation), atau bisa juga menggunakan susu yang dilarutkan dengan air sesuai petunjuk dalam kemasannya.

TELUR
Kuning telur berfungsi sebagai bahan tambahan yang membuat larutan lebih kental dengan rasa lebih gurih.Pada saat ingin dicampurkan, kuning telur terlebih dahulu dikocok hingga lembut. Campurkan putih telur yang sebelumnya telah dikocok kaku, membuat adonan puding menjadi seperti busa. Peralatan untuk mengocok putih telur harus bersih, dan cuci dengan air mendidih. Sebab jika tercemar sedikit saja, bahkan oleh setetes kuning telur pun, maka putih telur tidak mau naik atau mengembang dan kaku. Tanda putih telur sudah mengembang kaku, angkat pengocoknya, dan putih telur tidak turun atau menetes. Untuk mengocok kuning telur dapat ditambahkan sesendok gula pasir, agar kuning telur cepat menjadi lembut dan putih.

KRIM
Macam-macam krim banyak tersedia dipasaran, tergantung dari kandungan lemak menteganya yang juga mempengaruhi kualitas dan hasilnya bila dikocok. Dalam resep-resep puding di sini ada yang menggunakan double cream (siap beli) yang dicampurkan kedalam  resepnya, ada juga whipped cream yang berbentuk bubuk (siap beli) yang digunakan sebagai hiasan.

COKELAT
Bila resep harus menggunakan cokelat bubuk, gunakan cokelat bubuk tanpa pemanis, larutkan dengan sedikit air panas, dan campurkan dengan cara menyaringnya lebih dahulu agar dapat tercampur rata, tidak ada yang bergerindil atau mengumpal.

Untuk melelehkan cokelat masak, potong-potong lebih dahulu, letakkan dalam wajan dadar anti lengket. Panaskan di atas api sangat kecil saja. Setelah cokelat masak mulai meleleh, angkat sedikit dari api dan goyang-goyangkan wajan, agar melelehnya merata. Setelah mencair atau meleleh semua, matikan apinya. Cara kedua, yaitu dengan ditim. Tempatkan cokelat masak yang sudah dipotong-potong dalam wadah tahan panas, dan tempatkan dalam wadah tahan panas lain yang lebih besar, isi dengan sedikit air. Kemudian panaskan, atau tim di atas api kecil. Jaga agar uap air tidak jatuh pada cokelat yang sudah cair.

KOPI
Gunakan kopi instan, dan larutkan terlebih dahulu dengan air panas.

MAIZENA
Maizena merupakan tepung dari sari jagung, bahan "pengeras" larutan yang membuat puding lebih lembut. Dilarutkan dengan sedikit air sebelum digunakan. Masukkan kedalam adonan puding yang sedang mendidih sambil diaduk-aduk perlahan agar tidak menggumpal.
 
Sumber : http://www.anekapuding.com/p/tentang-puding.html


Lihat Selengkapnya »»  

Kue Lumpur

Bahan:
-    350gram tepung terigu
-    ½ liter santan
-    350gram gula pasir
-    3 sendok makan mentega
-    10 butir telur ayam
-    250gram kelapa muda
-    100gram kismis
-    Garam

Cara Mengolah:

1.    Telur dan gula dikocok hingga mengental.
2.    Masukkan tepung terigu dan mentega, aduk rata.
3.    Tambahkan santan dan aduk lagi.
4.    Panaskan cetakan kue lumpur dengan minyak goreng. Jika telah keluar asap, tuangkan adonan.
5.    Beri kismis dan sedikit parutan kelapa muda.
6.    Panggang di atas api sedang.

Sumber : http://www.anekaresepmasakan.com/resep-kue-lumpur/#more-229

Lihat Selengkapnya »»  

Puding Kelapa Muda

Bahan:
-    2 butir kelapa muda keruk
-    1 liter air kelapa muda
-    150gram gula pasir
-    2 bungkus agar – agar putih (@7 gram)
-    ½ sendok teh garam
-    2 lembar daun pandan
-    6 buah mata nangka (dipotong dadu, buang bijinya)

Saus tape:
-    500ml santan dari 1 butir kelapa
-    100gram gula pasir
-    100gram tapai ketan hitam
-    1 lembar daun pandan
-    ½ sendok teh garam
-    1 sendok teh tepung maizena (larutkan dengan 1 sendok makan air)

Cara Mengolah:

1.    Peras ½ bagian kelapa muda bersama air kelapa muda hingga halus.
2.    Aduk adonan kelapa bersama gula pasir, agar – agar bubuk, garam, dan daun pandan. Didihkan sambil diaduk hingga rata.
3.    Masukkan sisa kelapa muda dan nangka, aduk rata. Didihkan sekali lagi. Angkat.
4.    Siapkan cetakan atau Loyang  yang telah dibasahi dengan air terlebih daluhu. Tuang adonan ke dalam cetakan. Dinginkan.

Sumber :  http://www.anekaresepmasakan.com/puding-kelapa-muda/#more-211
Lihat Selengkapnya »»  

Cumi-Cumi Pedas

Bahan:
-    1 kg cumi ukuran sedang
-    12 buah cabai rawit
-    300ml santan
-    4 sendok makan minyak goreng
-    8 buah bawang merah
-    2 siung bawang putih
-    ¾ sendok teh merica halus
-    2 ruas kunyit
-    1 ruas jahe
-    1 ruas lengkuas
-    1 sendok teh air asam jawa
-    1 sendok teh gula merah
-    Garam secukupnya

Langkah memasak:

1.    Buang kantung tinta, tulang tipis dan kulit ari dari cumi – cumi. Kemudian cuci bersih. Potong melintang.
2.    Haluskan semua bumbu dan tumis sebentar.
3.    Masukkan cumi dan aduk hingga daging cumi kaku dan bumbu merata.
4.    Tuangkan santan. Masak sampai bumbu meresap.
5.    Masukkan cabe rawit dan didihkan kembali.
6.    Angkat dan hidangkan.

Sumber :  http://www.anekaresepmasakan.com/cumi-cumi-pedas/
Lihat Selengkapnya »»  

Gulai Tenggiri

Bahan:
-    450g ikan tenggiri (diiris melintang)
-    2 sendok makan air jeruk nipis
-    3 sendok makan minyak
-    2 batang serai (memarkan)
-    1 ruas jahe (memarkan)
-    2 lembar daun jeruk purut
-    1 sendok teh asam jawa
-    550ml santan encer
-    400ml santan kental
-    300gram labu siam (potong dadu)
-    1,5 sendok makan garam
-    12 buah cabai rawit
-    50gram ebi (sangrai, haluskan)

Bumbu:
-    9 buah bawang merah
-    3 siung bawang putih
-    10 btr kemiri (sangrai)
-    2 ruas kunyit (sangrai)
-    1 sendok teh garam
-    1 sendok makan merica

Cara Mengolah:

1.    Cuci ikan tenggiri sampai bersih dan keluarkan isi perutnya. Potong – potong ukuran sedang.
2.    Lumuri tenggiri dengan air jeruk hingga rata. Diamkan ± 1 jam.
3.    Haluskan semua bumbu kecuali asam jawa, serai, jahe, dan daun jeruk. Panaskan minyak kemudian tumis bumbuyang telah dihaluskan. Masukkan serai, jahe, dan daun jeruk. Aduk rata.
4.    Masukkan potongan tenggiri, asam jawa, santan encer. Aduk – aduk hingga ikan matang.
5.    Masukkan labu siam, santan kental, dan garam. Biarkan labu siam hingga empuk.
6.    Masukkan cabe rawit dan tunggu sebentar.
7.    Angkat dan sajikan.

Sumber :  http://www.anekaresepmasakan.com/gulai-tenggiri/
Lihat Selengkapnya »»  

Mulia Karena Ilmu

Mulia Karena Ilmu
Oleh Ust. Abdul Basith, Lc.
Mempelajari ilmu agama adalah hal yang sangat mulia dan dicintai Allah subhanahu wa ta’ala. Karena dengan mempelajari dan memahami kandungan ajaran Islam, kita bisa mengerti, misalnya mana ibadah yang dianjurkan dan mana ibadah yang tidak dianjurkan, mana ibadah yang di prioritaskan, dan berbagai macam tuntunan untuk meniti hidup di dunia ini sampai akhir hayat.

Tentu setiap kita menginginkan kebaikan. Namun, terkadang kebaikan tersebut ukurannya bermacam-macam. Ada yang mengartikan kebaikan dengan berlimpahnya harta, kedudukan terhormat di masyarakat, jabatan yang tinggi, keluarga yang bahagia, atau yang lainnya. Mengenai hal ini, sebenarnya Allah telah menetapkan standar kebaikan bagi manusia, melalui lisan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
من يريد الله به خيرا يفققه في الدين )متفق عليه)
“Barangsiapa di kehendaki oleh Allah kebaikan, pasti akan difahamkan dengan agama ini.”
(HR. Al Bukhari dan Muslim)

Ya, tidak terhitung kebaikan yang akan kita peroleh ketika kita faham akan agama ini. Karena dengan menggunakan waktu kita untuk mempelajari ilmu syar’i dalam rangka tafaqquh fiddin, maka akan banyak ilmu yang masuk ke dalam diri kita, yang itu akan mengubah cara pandang kita dalam beragama, akan mengarahkan bagaimana kita berpikir dan bersikap, akan memandu kita selama menjalani kehidupan di dunia ini. Dengan memahami Islam sebagaimana pemahamannya Nabi dan para shahabat, akan menjadikan keIslaman kita tidak hanya sekedar ikut-ikutan karena sudah menjadi tradisi, yang itu kadang jauh dari tuntunan Islam itu sendiri. Sungguh, kebaikan yang tiada bandingannya.

Maka di sinilah kita tahu pentingnya memiliki semangat mempelajari Islam, untuk kemudian mengamalkannya. Dan merupakan satu kebaikan yang Allah karuniakan kepada kita, tatkala kita cinta dan merasakan lezatnya menimba ilmu syar’i, sehingga kita bisa berjalan sesuai dengan yang diajarkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman dalam surat Al Fath,
 “Dia-lah yang mengutus rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang hak.” ( QS. Al Fath: 28)
Yang dimaksud dengan membawa petunjuk dalam ayat ini adalah ilmu yang bermanfaat, sedangkan agama yang hak maksudnya adalah amal shalih.
Keutamaan dari ilmu ini juga ditunjukkan ketika Allah subhanahu wa ta’ala memerintahkan kepada Nabinya untuk selalu meminta di tambahkan ilmu sebagaimana dalam surat Thaa haa,
“Dan katakanlah: “Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan.” (QS. Thaa haa: 114)
Dalam menjelaskan ayat ini Ibnu Hajar menyampaikan: “Sangat jelas sekali bahwa ayat ini menunjukkan keutamaan ilmu, karena Allah memerintahkan kepada Nabinya agar selalu berdo’a dan meminta di tambahkan ilmu.” [Fathul Baari 1/187].

Kehidupan dunia adalah lahan untuk beramal dan beribadah. Dalam menjalankan aktivitas kehidupan dunia ini, tentu ada harapan yang kita idam-idamkan –dan ini harapan setiap muslim- bahwa amalan dan ibadah yang kita kerjakan, diterima Allah. Karena konsekuensi dari amal yang benar adalah terhindar dari sengatan api neraka. Maka dengan panduan ilmu dan kecintaan untuk thalabul ilmu adalah penting sebagai bagian dalam menjalankan ritme kehidupan dunia. Dengan cahaya ilmu itulah, terlihat jelas jalan yang harus kita lalui, yang akan membimbing kita selalu konsisten di jalan ilmu tersebut dan membimbing kita menempuh jalan keselamatan di dunia dan akhirat.

Terdapat tiga kelompok manusia dalam hal ilmu dan amal:
Pertama , ialah kelompok orang yang menggabungkan antara ilmu yang diketahuinya lalu dibarengi dengan amal. Inilah kelompok yang diberi keberuntungan, karena bisa memadukan antara ilmu dan amal. Mereka bisa merasakan lezatnya menimba ilmu dan bersemangat dalam mengamalkannya.

Kedua, golongan orang-orang yang mencari ilmu dan mempelajarinya, tapi tidak diiringi dengan amalan. Mereka hanya sekedar mencari ilmu saja. Secara teori banyak mengerti dan faham, tapi dalam mengamalkan ilmu,  kosong.  Tipe seperti ini disebut dengan Al Maghduub (orang yang di murkai), sebagaimana orang-orang dari kalangan Yahudi dan orang-orang yang mengikuti jejak mereka.

Ketiga, ialah golongan yang beramal tanpa dilandasi oleh ilmu. Mereka adalah orang yang sesat dari kalangan Nasrani dan orang yang mengikuti mereka.
Tiga golongan yang disebut di atas termaktub dalam surat Al Fatihah, yang selalu kita baca dalam shalat,
“Tunjukilah kami jalan yang lurus. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka. Bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.”  (QS. Al Fatihah: 6-7)
Dari ayat yang sering kita baca tersebut, memberikan pedoman supaya kita berjalan dengan orang-orang yang punya ilmu dan mengamalkan ilmu yang sudah diketahuinya. Bukan orang-orang yang punya ilmu saja dan mengabaikan amal, atau orang yang beramal tanpa landasan ilmu. Dan ilmu yang memberi manfaat kepada orang yang mengerti dan mengamalkannya adalah ilmu yang bersumber dari Al Quran dan Sunnah.

Penting untuk kita ketahui, bahwa kewajiban kita, seorang muslim, dalam mempelajari ilmu syar’i adalah agar ibadah yang kita kerjakan, sesuai dengan apa yang diinginkan Allah dan rasul-Nya. Setiap hal yang menyangkut kehidupan kita, entah itu mengenai makanan yang kita konsumsi, pakaian yang kita kenakan, harta yang kita peroleh, atau yang lainnya, kita bisa mengetahui itu halal atau haram, yang itu dibolehkan yang ini tidak, dengan jalan mempelajari ilmu syar’i. Jalan inilah yang akan memberikan kita kebaikan, mendapatkan kehidupan yang berkah dan kebahagiaan yang abadi di surga-Nya kelak.

Sudah seharusnya kita melihat bagaimana para ulama menjalani kehidupan yang penuh berkah dengan mengarungi samudra ilmu yang begitu luas tak bertepi. Mereka adalah hamba-hamba Allah yang memiliki rasa takut kepada Allah yang begitu besar, karena kedalaman ilmu mereka. Bahkan Allah meninggikan derajat orang-orang seperti mereka, yang menaruh perhatian sangat besar terhadap ilmu, dalam firman-Nya,
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Mujaadilah 11)
Semoga kita diberikan kesanggupan dan kelezatan dalam menyelami lautan ilmu Islam yang begitu luas dan begitu dalam. Semoga kita bisa merasakan lezatnya mengamalkan ilmu, merasakan kebahagiaan dan ketentraman hati, serta diliputi rasa syukur kepada-Nya. Semoga kita dimudahkan untuk menyampaikan dan mendakwahkan ilmu yang sudah kita ketahui kepada siapa saja.
Wallahu a’alam.

Sumber : http://www.belajarislam.com/mulia-karena-ilmu/
Lihat Selengkapnya »»