Oleh : Ust. Yusuf Mansur
Kematian
memang di tangan Allah. Maka ada satu hal yang bisa membuat kematian
menjadi sesuatu yang bisa ditunda, yaitu kemauan bersedekah, kemauan
berbagi dan peduli.
SUATU
hari, Malaikat Kematian mendatangi Nabiyallah Ibrahim, dan bertanya,
“Siapa anak muda yang tadi mendatangimu wahai Ibrahim?”
“Yang anak muda tadi maksudnya?” tanya Ibrahim. “Itu sahabat sekaligus muridku.”
“Ada apa dia datang menemuimu?”
“Dia menyampaikan bahwa dia akan melangsungkan pernikahannya besok pagi.”
“Ada apa dia datang menemuimu?”
“Dia menyampaikan bahwa dia akan melangsungkan pernikahannya besok pagi.”
“Wahai
Ibrahim, sayang sekali, umur anak itu tidak akan sampai besok pagi.”
Habis berkata seperti itu, Malaikat Kematian pergi meninggalkan
Nabiyallah Ibrahim. Hampir saja Nabiyallah Ibrahim tergerak untuk
rriemberitahu anak muda tersebut, untuk menyegerakan pernikahannya malam
ini, dan memberitahu tentang kematian anak muda itu besok. Tapi
langkahnya terhenti. Nabiyallah Ibrahim memilih kematian tetap menjadi
rahasia Allah.
Esok
paginya, Nabiyallah Ibrahim ternyata melihat dan menyaksikan bahwa anak
muda tersebut tetap bisa melangsungkan pernikahannya.
Hari
berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan, dan tahun
berganti tahun, Nabiyallah Ibrahim malah melihat anak muda ini panjang
umurnya.
Hingga
usia anak muda ini 70 tahun, Nabiyallah Ibrahim bertanya kepada
Malaikat Kematian, apakah dia berbohong tempo hari sewaktu menyampaikan
bahwa anak muda itu umurnya tidak akan sampai besok pagi? Malaikat
Kematian menjawab bahwa dirinya memang akan mencabut nyawa anak muda
tersebut, tapi Allah menahannya.
“Apa gerangan yang membuat Allah menahan tanganmu untuk tidak mencabut nyawa anak muda tersebut, dulu?”
“Wahai
Ibrahim, di malam menjelang pernikahannya, anak muda tersebut
menyedekahkan separuh dari kekayaannya. Dan ini yang membuat Allah
memutuskan untuk memanjangkan umur anak muda tersebut, hingga engkau
masih melihatnya hidup.”
Saudara-saudaraku,
pembaca dimanapun Anda berada, kematian memang di tangan Allah. justru
itu, memajukan dan memundurkan kematian adalah hak Allah. Dan Allah
memberitahu lewat kalam Rasul-Nya, Muhammad shalla `alaih bahwa sedekah
itu bisa memanjangkan umur. jadi, bila disebut bahwa ada sesuatu yang
bisa menunda kematian, itu adalah…sedekah.
Maka,
tengoklah kanan-kiri Anda, lihat-lihatlah sekeliling Anda. Bila Anda
menemukan ada satu-dua kesusahan tergelar. maka sesungguhnya Andalah
yang butuh pertolongan. Karena siapa tahu kesusahan itu digelar Allah
untuk memperpanjang umur Anda. Tinggal apakah Anda bersedia menolongnya
atau tidak. Bila bersedia, maka kemungkinan besar memang Allah akan
memanjangkan umur Anda.
Saudara-saudaraku
sekalian, tidak ada seorang pun yang mengetahui kapan ajalnya akan
sampai. Dan, tidak seseorangpun yang mengetahui dalam kondisi apa
ajalnya tiba. Maka mengeluarkan sedekah bukan saja akan memperpanjang
umur, melainkan juga memungkinkan kita meninggal dalam keadaan baik.
Bukankah sedekah akan mengundang cintanya Allah? Sedangkan kalau
seseorang sudah dicintai oleh Allah, maka tidak ada masalahnya yang
tidak diselesaikan, tidak ada keinginannya yang tidak dikabulkan, tidak
ada dosanya yang tidak diampunkan, dan tidak ada nyawa yang dicabut
dalam keadaan husnul khatimah.
Mudah-mudahan
Allah berkenan memperpanjang umur, sehingga kita semua berkesempatan
untuk mengejar ampunan Allah dan mengubah segala kelakuan kita, sambil
mempersiapkan kematian datang.
Firman Allah SWT:
“Dan
Dialah yang menidurkan kamu di malam hari dan Dia mengetahui apa yang
kamu kerjakan di siang hari, kemudian Dia membangunkan kamu pada siang
hari untuk disempurnakan umur yang telah ditentukan, kemudian kepada
Allah-lah kamu kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang dahulu
kamu kerjakan” (An-Nisaa: 78)