Jumat, 12 Oktober 2012

10 Hal Aneh yang Terdapat di Alam Semesta



Di alam semesta ini tidak semuanya dapat dijelaskan dengan kata-kata maupun pikiran manusia, hal tersebut masih menjadi misteri untuk semua umat manusia. Sebagian benda-benda aneh di bawah memang sudah memiliki penjelasan, tetapi para ilmuan masih ragu dengan teorinya tersebut. Berikut 10 Hal Aneh yang Terdapat di Alam Semesta:




1. Hypervelocity Stars


Bintang hipercepat (hypervelocity star atau HVS) adalah bintang yang bergerak dengan kecepatan ekstrim (lebih dari 1000 km/detik). Bintang-bintang ini dihasilkan oleh sebuah perjumpaan (encounter) dinamik antara bintang ganda dekat dengan lubang hitam di pusat galaksi kita.

Keberadaan bintang jenis ini pertama kali diformulasikan oleh Jack Hills (1988) sebagai sebuah simulasi teoritik. Bila sebuah sistem bintang ganda dekat bergerak mendekati sebuah lubang hitam, maka bintang yang satu akan ditarik mengorbit lubang hitam tersebut sementara energi bintang ganda tersebut akan di transfer ke bintang yang satu. Akibat dari tambahan energi kinetik ini, bintang ini memperoleh tambahan kecepatan dan terlontar dengan kecepatan yang amat tinggi.

Tidak ada mekanisme lain yang diketahui dapat melontarkan bintang dari pusat galaksi dengan kecepatan sangat tinggi. Oleh karena itu bila Bintang Hipercepat benar-benar ada, maka ini akan menjadi bukti adanya lubang hitam masif di pusat galaksi kita. Namun peristiwa pelontaran ini sangatlah langka. Hills menghitung hanya ada 1 bintang hipercepat dengan kecepatan di atas 1400 km/detik yang dilontarkan dari pusat galaksi kita setiap 1000 tahun. Kemungkinan hanya ada 6000 bintang hipercepat di dalam Galaksi kita.




2. Black Hole


Lubang hitam adalah sebuah pemusatan massa yang cukup besar sehingga menghasilkan gaya gravitasi yang sangat besar. Gaya gravitasi yang sangat besar ini mencegah apa pun lolos darinya kecuali melalui perilaku terowongan kuantum. Medan gravitasi begitu kuat sehingga kecepatan lepas di dekatnya mendekati kecepatan cahaya.

Tak ada sesuatu, termasuk radiasi elektromagnetik yang dapat lolos dari gravitasinya, bahkan cahaya hanya dapat masuk tetapi tidak dapat keluar atau melewatinya, dari sini diperoleh kata "hitam". Istilah "lubang hitam" telah tersebar luas, meskipun ia tidak menunjuk ke sebuah lubang dalam arti biasa, tetapi merupakan sebuah wilayah di angkasa di mana semua tidak dapat kembali. Secara teoritis, lubang hitam dapat memliki ukuran apa pun, dari mikroskopik sampai ke ukuran alam raya yang dapat diamati.




3. Magnetars


Magnetar adalah semacam bintang neutron yang memiliki medan magnet yang sangat kuat, yang memiliki energi besar didalamnya seperti radiasi elektromagnetik, X ray dan Gama ray. Karena medan magnet yang dimiliki magnetar sangat besar, magnetar dapat menghancurkan kartu KTP anda dari jarak 100.000 mile.




4. Neutrinos


Neutrino adalah suatu partikel dasar. Neutrino mempunyai putaran 1/2 dan oleh sebab itu merupakan fermion. Massanya sangat kecil, walaupun eksperimen yang terbaru menunjukkan bahwa massanya ternyata tidak sama dengan nol. Neutrino hanya berinteraksi lewat interaksi lemah dan gravitasi, tak satu pun lewat interaksi kuat atau interaksi elektromagnetik. Karena dalam proses interaksi lemah, penampang nuklir sangat kecil, neutrino dapat melewati materi nyaris tanpa halangan. Untuk neutrino-neutrino tipikal yang dihasilkan di dalam Matahari (dengan energi beberapa MeV) diperlukan kira-kira satu tahun cahaya timbal untuk memblok setengah dari jumlahnya.




5. Dark Matter


Dark matter adalah materi yang tidak dapat dideteksi dari radiasi yang dipancarkan atau penyerapan radiasi yang datang ke materi tersebut, tetapi kehadirannya dapat dibuktikan dari efek gravitasi materi-materi yang tampak seperti bintang dan galaksi. Perkiraan tentang banyaknya materi di dalam alam semesta berdasarkan efek gravitasi selalu menunjukkan bahwa sebenarnya ada jauh lebih banyak materi daripada materi yang dapat diamati secara langsung. Terlebih lagi, adanya materi gelap dapat menyelesaikan banyak ketidak-konsistenan dalam teori dentuman dahsyat. Sebagian besar massa di alam semesta dipercaya berada dalam bentuk ini. Menentukan sifat dari materi gelap juga dikenal sebagai masalah materi gelap atau masalah hilangnya massa, dan merupakan salah satu masalah penting dalam kosmologi modern.




6. Dark Energy


Dalam kosmologi, energi gelap adalah suatu bentuk hipotesis dari energi yang mengisi seluruh ruang dan memiliki tekanan negatif yang kuat. Menurut teori relativitas umum, efek dari adanya tekanan negatif secara kualitatif serupa dengan memiliki gaya pada skala besar yang bekerja secara berlawanan terhadap gravitasi. Menggunakan efek seperti itu sekarang merupakan cara yang sering dilakukan untuk menjelaskan pengamatan mengenai pengembangan alam semesta yang dipercepat dan juga adanya bagian besar dari massa yang hilang di alam semesta. Dua bentuk energi gelap yang diusulkan adalah konstanta kosmologi, suatu energi yang kerapatannya tetap dan secara homogen mengisi ruang, dan quintessence, suatu medan dinamis yang kepadatan energinya dapat berubah dalam ruang dan waktu.




7. Planet


Planet adalah benda langit yang memiliki ciri-ciri berikut:
  • mengorbit mengelilingi bintang atau sisa-sisa bintang
  • mempunyai massa yang cukup untuk memiliki gravitasi tersendiri agar dapat mengatasi tekanan rigid body sehingga benda angkasa tersebut mempunyai bentuk kesetimbangan hidrostatik (bentuk hampir bulat)
  • tidak terlalu besar hingga dapat menyebabkan fusi termonuklir terhadap deuterium di intinya
  • telah "membersihkan lingkungan" (clearing the neighborhood; mengosongkan orbit agar tidak ditempati benda-benda angkasa berukuran cukup besar lainnya selain satelitnya sendiri) di daerah sekitar orbitnya



8. Gravitasi


Gravitasi adalah gaya tarik-menarik yang terjadi antara semua partikel yang mempunyai massa di alam semesta. Fisika modern mendeskripsikan gravitasi menggunakan Teori Relativitas Umum dari Einstein, namun hukum gravitasi universal Newton yang lebih sederhana merupakan hampiran yang cukup akurat dalam kebanyakan kasus. Sebagai contoh, Bumi yang memiliki massa yang sangat besar menghasilkan gaya gravitasi yang sangat besar untuk menarik benda-benda disekitarnya, termasuk makhluk hidup, dan benda benda yang ada di bumi. Gaya gravitasi ini juga menarik benda-benda yang ada diluar angkasa, seperti bulan, meteor, dan benda angkasa laiinnya, termasuk satelit buatan manusia. Beberapa teori yang belum dapat dibuktikan menyebutkan bahwa gaya gravitasi timbul karena adanya partikel gravitron dalam setiap atom.




9. Kehidupan


Kehidupan adalah misteri terbesar dalam dunia ini, dari semua materi di dunia ini hanya kehidupan yang paling sulit di mengerti. Kehidupan adalah fenomena atau perwujudan adanya hidup, yaitu keadaan yang membedakan organisme (makhluk hidup) dengan benda mati. Berbagai jenis organisme dapat ditemukan di dalam biosfer bumi. Ciri umum organisme-organisme tersebut yaitu tumbuhan, hewan, fungi, protista, archaea, dan bakteri ialah bentukan sel berbahan dasar karbon dan air dengan pengaturan kompleks dan informasi genetik yang dapat diwariskan.




10. Alam Semesta


Alam semesta, kata ini digunakan untuk menjelaskan seluruh ruang waktu kontinu di mana kita berada, dengan energi dan materi yang dimilikinya. Usaha untuk memahami pegertian alam semesta dalam lingkup ini pada skala terbesar yang memungkinkan, ada pada kosmologi, ilmu pengetahuan yang berkembang dari fisika dan astronomi. Pada pertengahan terakhir abad ke-20, perkembangan kosmologi berdasarkan pengamatan, juga disebut fisika kosmologi, mengarahkan pada pembagian kata alam semesta, antara kosmologi pengamatan dan kosmologi teoritis; yang (biasanya) para ahli menyatakan tidak ada harapan untuk mengamati keseluruhan dari ruang waktu kontinu, kemudian harapan ini dimunculkan, mencoba untuk menemukan spekulasi paling beralasan untuk model keseluruhan dari ruang waktu, mencoba mengatasi kesulitan dalam mengimajinasikan batasan empiris untuk spekulasi tersebut dan risiko pengabaian menuju metafisika.
Lihat Selengkapnya »»  

10 Mata Uang Paling Tua di Indonesia



1. Uang Syailendra (850 M)


Uang Syailendra ini pertama kali dicetak pada sekitar tahun 850 atau 860 Masehi, yaitu pada masa Kerajaan Mataram Dinasti Syailendra yang beribu kota di Jawa Tengah. Koin-koin tersebut dicetak dalam dua jenis bahan yaitu emas dan perak dan mempunyai beberapa nominal yaitu:
  • Masa, berat 2.40 gram, setara dengan dua Atak atau empat Kupang
  • Atak, berat 1.20 gram, setara dengan setengah Masa, atau dua Kupang
  • Kupang, berat 0.60 gram, setara dengan seperempat Masa atau setengah Atak

Sebenarnya masih ada satuan yang lebih kecil lagi, yaitu setengah Kupang (0.30 gram) dan 1 Saga (0,119 gram). Koin emas zaman Syailendra berbentuk kecil seperti kotak, dimana koin dengan satuan terbesar (Masa) berukuran 6 x 6/7 mm saja. Pada bagian depannya terdapat huruf Devanagari “Ta”. Di belakangnya terdapat incuse (lekukan ke dalam) yang dibagi dalam dua bagian, masing-masing terdapat semacam bulatan. Dalam bahasa numismatik, pola ini dinamakan “Sesame Seed”.




2. Uang Krishnala (1042-1130 M)


Uang Krishnala dibuat pada masa Kerajaan Jenggala. Pada zaman Daha dan Jenggala, uang-uang emas dan perak tetap dicetak dengan berat standar, walaupun mengalami proses perubahan bentuk dan desainnya. Koin emas yang semula berbentuk kotak berubah desain menjadi bundar, sedangkan koin peraknya mempunyai desain berbentuk cembung, dengan diameter antara 13-14 mm.

Pada waktu itu uang kepeng Cina datang begitu besar, sehingga saking banyaknya jumlah yang beredar, akhirnya dipakai secara “resmi” sebagai alat pembayaran, menggantikan secara total fungsi dari mata uang lokal emas dan perak.

Sedangkan koin perak Masa mempunyai diameter antara 9-10 mm. Pada bagian muka dicetak huruf Devanagari “Ma” (singkatan dari Masa), dan di bagian belakangnya terdapat incuse dengan pola “Bunga Cendana”.




3. Uang Ma (Abad ke-12)


Mata uang Jawa dari emas dan perak yang ditemukan kembali, termasuk di situs kota Majapahit, kebanyakan berupa uang “Ma”, (singkatan dari māsa) dalam huruf Nagari atau Siddham, kadang kala dalam huruf Jawa Kuno. Di samping itu beredar juga mata uang emas dan perak dengan satuan tahil, yang ditemukan kembali berupa uang emas dengan tulisan ta dalam huruf Nagari. Kedua jenis mata uang tersebut memiliki berat yang sama, yaitu antara 2,4–2,5 gram.

Selain itu masih ada beberapa mata uang emas dan perak berbentuk segiempat, setengah atau seperempat lingkaran, trapesium, segitiga, bahkan tak beraturan sama sekali. Uang ini terkesan dibuat apa adanya, berupa potongan-potongan logam kasar; yang dipentingkan di sini adalah sekedar cap yang menunjukkan benda itu dapat digunakan sebagai alat tukar.

Tanda tera atau cap pada uang-uang tersebut berupa gambar sebuah jambangan dan tiga tangkai tumbuhan atau kuncup bunga teratai dalam bidang lingkaran atau segiempat. Jika dikaitkan dengan kronik Cina dari zaman Dinasti Song (960–1279) yang memberitakan bahwa di Jawa orang menggunakan potongan-potongan emas dan perak sebagai mata uang, mungkin itulah yang dimaksud.




4. Uang Gobog Wayang (Abad ke-13)


Pada zaman Kerajaan Majapahit dikenal koin-koin yang disebut “Gobog Wayang”, dimana untuk pertama kalinya diperkenalkan oleh Thomas Raffles, dalam bukunya The History of Java. Bentuknya bulat dengan lubang tengah karena pengaruh dari koin cash dari Cina, ataupun koin-koin serupa yang berasal dari Cina atau Jepang.

Koin gobog wayang adalah asli buatan lokal, namun tidak digunakan sebagai alat tukar. Sebenarnya koin-koin ini digunakan untuk persembahan di kuil-kuil seperti yang dilakukan di China ataupun di Jepang sehingga disebut sebagai koin-koin kuil. Setelah redup dan runtuhnya kerajaan Majapahit di Jawa Timur (1528), Banten di Jawa bagian barat muncul sebagai kota dagang yang semakin ramai.




5. Uang Dirham (1297 M)


Mata uang emas dari Kerajaan Samudra Pasai untuk pertama kalinya dicetak oleh Sultan Muhammad yang berkuasa sekitar 1297-1326. Mata uangnya disebut Dirham atau Mas, dan mempunyai standar berat 0,60 gram (berat standar Kupang). Namun ada juga koin-koin Dirham Pasai yang sangat kecil dengan berat hanya 0,30 gram (1/2 Kupang atau 3 Saga). Uang Mas Pasai mempunyai diameter 10–11 mm, sedangkan yang setengah Mas berdiameter 6 mm. Pada hampir semua koinnya ditulis nama Sultan dengan gelar “Malik az-Zahir” atau “Malik at-Tahir”.




6. Uang Kampua (Abad ke-14)


Uang ini digunakan sebagi alat tukar di Kerajaan Buton. Uang yang sangat unik, yang dinamakan Kampua dengan bahan kain tenun ini merupakan satu-satunya yang pernah beredar di Indonesia. Menurut cerita rakyat Buton, Kampua pertama kali diperkenalkan oleh Bulawambona, yaitu Ratu Kerajaan Buton yang kedua, yang memerintah sekitar abad XIV.

Setelah ratu meninggal, lalu diadakan suatu “pasar” sebagai tanda peringatan atas jasa-jasanya bagi kerajaan Buton. Pada pasar tersebut orang yang berjualan mengambil tempat dengan mengelilingi makam Ratu Bulawambona. Setelah selesai berjualan,para pedagang memberikan suatu upeti yang ditaruh di atas makam tersebut, yang nantinya akan masuk ke kas kerajaan. Cara berjualan ini akhirnya menjadi suatu tradisi bagi masyarakat Buton, bahkan sampai dengan tahun 1940.




7. Uang Kasha Banten (Abad ke-15)


Mata-uang dari Kesultanan banten pertama kali dibuat sekitar 1550-1596 Masehi. Bentuk koin Banten mengambil pola dari koin cash Cina yaitu dengan lubang di tengah, dengan ciri khasnya 6 segi pada lubang tengahnya (heksagonal).

Inskripsi pada bagian muka pada mulanya dalam bahasa Jawa: “Pangeran Ratu”. Namun setelah mengakarnya agama Islam di Banten, inskripsi diganti dalam bahasa Arab, “Pangeran Ratu Ing Banten”. Terdapat beberapa jenis mata-uang lainnya yang dicetak oleh Sultan-sultan Banten, baik dari tembaga ataupun dari timah, seperti yang ditemukan pada akhir-akhir ini.




8. Uang Jinggara (Abad ke-16)


Di daerah Sulawesi, yaitu Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara, berdiri kerajaan Gowa dan Buton. Kerajaan Gowa pernah mengedarkan mata uang dan emas yang disebut jingara, salah satunya dikeluarkan atas nama Sultan Hasanuddin, raja Gowa yang memerintah dalam tahun 1653-1669. Di samping itu beredar juga uang dan bahan campuran timah dan tembaga, disebut kupa.




9. Uang Picis (1710 M)


Sultan yang memerintah kerajaan Cirebon pernah mengedarkan mata uang yang pembuatannya dipercayakan kepada seorang Cina. Uang timah yang amat tipis dan mudah pecah ini berlubang segi empat atau bundar di tengahnya, disebut picis, dibuat sekitar abad ke-17. Sekeliling lubang ada tulisan Cina atau tulisan berhuruf Latin berbunyi CHERIBON.




10. Uang Real Batu (1730 M)


Kerajaan Sumenep di Madura mengedarkan mata uang yang berasal dari uang-uang asing yang kemudian diberi cap bertulisan Arab berbunyi ‘sumanap’ sebagai tanda pengesahan. Uang kerajaan Sumenep yang berasal dari uang Spanyol disebut juga real batu karena bentuknya yang tidak beraturan. Dulunya uang perak ini banyak beredar di Mexico yang kemudian beredar juga di Filipina (jajahan Spanyol). Di negeri asalnya uang mi bernilai 8 Reales. Selain uang real Mexico, kerajaan Sumenep juga memanfaatkan uang gulden Belanda dan uang thaler Austria.
SUMBER
Lihat Selengkapnya »»  

10 Letusan Gunung Berapi Paling Dahsyat Dalam Sejarah


Pada kesempatan kali ini, kita akan melihat beberapa letusan gunung berapi paling besar dalam sejarah yang diukur dengan Volcanic Explosivity Index (VEI), sistem klasifikasi yang mirip dengan skala magnitudo pada gempa bumi. Sistem ini dikembangkan pada tahun 1980-an, dan menggunakan faktor-faktor seperti volume letusan, laju letusan, dan variabel lainnya untuk mengukur kekuatan letusan gunung berapi. Skala dimulai dari 1 sampai 8, dan setiap kenaikan 1 VEI, maka letusan akan 10 kali lebih kuat dibanding skala dibawahnya. Sampai saat ini belum ada letusan gunung berapi yang mencapai skala VEI 8 dalam 10.000 tahun terakhir, tapi sejarah manusia telah melihat beberapa letusan yang sangat kuat dan menghancurkan. Disini kami menyajikan 10 letusan gunung berapi yang paling kuat dalam 4.000 tahun terakhir (dalam catatan sejarah manusia).




1. Gunung Tambora, Pulau Sumbawa, Indonesia - 1815 VEI 7


Letusan Gunung Tambora adalah letusan gunung berapi terbesar yang pernah dicatat oleh manusia, dan diberi skala VEI 7 (atau "super-kolosal"). Gunung berapi yang masih aktif hingga kini, dulunya merupakan salah satu puncak tertinggi di kepulauan Indonesia. Letusan mencapai puncaknya pada bulan April 1815, ketika gunung ini meletus, suaranya begitu keras bahkan terdengar hingga Pulau Sumatera, yang berjarak lebih dari 2000 km. Korban tewas akibat letusan diperkirakan mencapai 71.000 orang, dan awan abu menyebar sampai pada tempat yang sangat jauh.




2. Gunung Changbaishan, Perbatasan China dan Korea Utara - 1000 SM VEI 7


Juga dikenal sebagai Gunung Baitoushan, letusan gunung ini memuntahkan material vulkanik jauh sampai Jepang utara, yang berjarak sekitar 1.200 kilometer. Letusan juga menciptakan kaldera besar selebar hampir 4,5 km dan sedalam hampir 1 km pada puncak gunungnya. Kaldera ini sekarang dipenuhi dengan air dan menjadi Danau Tianchi, yang merupakan tujuan wisata populer baik karena keindahan alamnya dan juga karena penampakan makhluk tak dikenal yang diduga tinggal di dalamnya. Gunung ini terakhir meletus pada 1702, dan ahli geologi menganggapnya tidak aktif lagi. Emisi gas dilaporkan keluar dari puncak dan sumber air panas di dekatnya pada tahun 1994, tetapi tidak ada bukti aktivitas gunung berapi lagi yang diamati sejak itu.




3. Gunung Thera, Pulau Santorini, Yunani - Sekitar 1610 SM VEI 7


Para ahli geologi berpikir bahwa gunung Thera di Kepulauan Aegean meletus dengan mengeluarkan energi beberapa ratus bom atom dalam sepersekian detik. Meskipun tidak ada catatan tertulis dari letusan ini, para ahli geologi merasa ini bisa saja menjadi letusaan gunung berapi terkuat yang pernah disaksikan. Pulau yang menjadi tempat bagi gunung berapi ini, Santorini (bagian dari kepulauan gunung berapi), juga menjadi tempat bagi peradaban Minoan, meskipun ada beberapa indikasi bahwa penduduk pulau itu menduga gunung berapi akan meletus dan mengungsi. Karena tsunami dan penurunan suhu yang disebabkan oleh sejumlah besar sulfur dioksida yang dimuntahkan ke atmosfer dan mengubah iklim.




4. Gunung Ilopango, El Salvador - 450 SM VEI 6 +


Gunung ini berada di pusat El Salvador, hanya beberapa kilometer di timur ibukota San Salvador. Gunung ini hanya mengalami dua kali letusan dalam sejarah, letusan pertama yang diketahui menyelimuti sebagian dari tengah dan barat El Salvador dengan batu apung dan abu, dan menghancurkan kota-kota Maya awal, memaksa para penduduk untuk mengungsi. Rute perdagangan terganggu, dan pusat-pusat peradaban Maya bergeser dari daerah dataran tinggi El Salvador ke daerah dataran rendah di sebelah utara dan di Guatemala. Kaldera puncak dari gunung ini sekarang menjadi tempat bagi salah satu danau terbesar di El Salvador.




5. Pulau Ambrym, Republik Vanuatu - 50 SM VEI 6 +


Pulau gunung berapi seluas 665 km persegi, bagian dari sebuah bangsa kecil di barat daya Samudera Pasifik, menyaksikan salah satu letusan paling mengesankan dalam sejarah, letusan yang mengirim gelombang abu panas dan debu turun gunung dan membentuk kaldera selebar 12 km. Gunung berapi ini terus menjadi salah satu yang paling aktif di dunia. Gunung ini telah meletus hampir 50 kali sejak 1774, dan telah terbukti menjadi tempat yang berbahaya bagi penduduk setempat. Pada tahun 1894, enam orang tewas oleh letusan gunung berapi ini dan empat orang lainnya tewas oleh aliran lava, dan pada tahun 1979, curah hujan asam yang disebabkan oleh gunung berapi turut mengambil korban beberapa jiwa.




6. Gunung Pinatubo, Luzon, Filipina - 1991 VEI 6


Gunung ini merupakan sebuah stratovolcano yang terletak di rantai gunung berapi di sepanjang zona subduksi, letusan dahsyat dari Pinatubo adalah letusan eksplosif klasik. Letusannya mengeluarkan lebih dari 5 kilometer kubik material ke udara dan membuat kolom abu setinggi 35 km di atmosfer. Abu lalu jatuh di pedesaan, dan menumpuk sehingga beberapa atap runtuh akibat beratnya. Ledakan itu juga memuntahkan jutaan ton sulfur dioksida dan partikel lainnya ke udara, yang menyebar ke seluruh dunia oleh arus udara dan menyebabkan suhu global menurun sekitar 0,5 derajat Celcius selama setahun berikutnya.




7. Novarupta, Semenanjung Alaska - Juni, 1912 VEI 6


Letusan Novarupta, salah satu dari rantai gunung berapi di Semenanjung Alaska, bagian dari Cincin Api Pasifik, adalah letusan gunung berapi terbesar abad 20. Letusan yang sangat kuat mengirim 12,5 km kubik magma dan abu ke udara, yang turun dan menutupi area seluas 7.800 km persegi dengan kedalaman abu lebih dari 30 cm.




8. Gunung Santa Maria, Guatemala - 1902 VEI 6


Letusan Gunung Santa Maria pada tahun 1902 adalah salah satu letusan terbesar abad 20. Letusan terjadi setelah gunung berapi itu tidak aktif selama sekitar 500 tahun, dan meninggalkan kawah besar, hampir selebar 1,5 km di sisi barat daya gunung. Gunung berapi ini telah mengalami aktivitas yang berkesinambungan sejak letusan terakhir, dan sebuah letusan VEI 3 terjadi pada tahun 1922. Pada tahun 1929, Santa Maria memuntahkan aliran piroklastik (dinding dari gas panas dan abu yang bergerak sangat cepat), yang merenggut ratusan nyawa dan mungkin telah membunuh sebanyak 5.000 orang.




9. Gunung Krakatau, Selat Sunda, Indonesia - 1883 VEI 6


Gemuruh yang mendahului letusan akhir Krakatau dalam beberapa pekan pada tahun 1883 akhirnya mencapai klimaks dengan letusan besar pada tanggal 26-27 April. Letusan eksplosif dari stratovolcano yang terletak di sepanjang busur kepulauan vulkanik di zona subduksi lempeng Indo-Australia, mengeluarkan sejumlah besar batu, abu dan batu apung dan letusannya sendiri terdengar sampai ribuan kilometer jauhnya.

Letusan ini juga menciptakan tsunami, dengan ketinggian maksimum gelombang mencapai 40 meter dan menewaskan sekitar 34.000 orang. Efek tidal dari gelombang bahkan terasa sampai di Semenanjung Arab yang terletak 11.000 km jauhnya. Sementara pulau tempat dimana Krakatau berada hancur dalam letusan ini, Krakatau kembali meletus pada Desember 1927 dan menyisakan Anak Krakatau, kerucut di tengah kaldera yang dihasilkan oleh letusan 1883. Anak Krakatau secara sporadis aktif, dan membentuk pulau baru dalam bayang-bayang induknya.




10. Huaynaputina, Peru - 1600 VEI 6


Puncak ini adalah situs letusan gunung berapi terbesar di Amerika Selatan dalam sejarah. Letusan ini mengirim lumpur sampai sejauh Samudra Pasifik, yang 120 km jaraknya, dan tampaknya telah mempengaruhi iklim global. Musim panas setelah letusan 1600 adalah yang paling dingin dalam 500 tahun. Abu akibat ledakan mengubur 50 km persegi daerah barat gunung, yang tetap diselimuti sampai hari ini. Meskipun Huaynaputina memiliki ketinggian 4,850 meter, ia tetap merupakan gunung berapi yang aktif. Ia berdiri di sepanjang tepi jurang yang dalam. Bencana alam 1600 merusak kota-kota di dekatnya seperti Arequipa dan Moquengua, yang baru pulih sepenuhnya lebih dari satu abad kemudian.
Lihat Selengkapnya »»