Dyah Oktabriawatie - detikFood
Lemak merupakan minyak hewani yang berbentuk padat dan cair. Lemak
ditakuti oleh semua orang karena akan menyebabkan kegemukan. Namun,
sebuah penelitian terbaru menyebutkan lemak dapat memperbaiki kerusakan
ginjal.Zat yang menakutkan ini sebenarnya berfungsi sebagai
cadangan energi karena 1 gram lemak mengandung 9,3 kkal. Selain itu
lemak juga menjadi suspensi vitamin A, D, E dan K untuk proses biologis
dan berfungsi untuk melindungi organ vital dan melindungi tubuh dari
suhu luar.Penelitian terdahulu telah menunjukkan bahwa untuk
menurunkan gula darah dengan berdiet dapat mencegah gagal ginjal. Tetapi
hal ini tidak berlaku untuk orang yang menderita diabetes. Charles Mobbs, seorang ahli syaraf di Mount Sinai Medical Center
di New York City, mengatakan bahwa penelitian ini menunjukkan bahwa
intervensi diet sudah cukup untuk memperbaiki kerusakan ginjal yang
disebabkan oleh diabetes.Sebelumnya telah dilakukan penelitian
terhadap tikus yang diberikan diet tinggi lemak dengan jumlah
karbohidrat 5%, protein 8% dan lemak 87%. Hal tersebut pertama kali
dilakukan untuk menunjukkan bahwa intervensi diet tinggi lemak dapat
memperbaiki kerusakan ginjal akibat diabetes.“Temuan ini
memiliki implikasi signifikan bagi puluhan ribu orang Amerika yang di
diagnosis dengan gagal ginjal disertai diabetes dan komplikasi lainnya
setiap tahun,” tambah Mobbs.Kabar yang penuh harapan ini juga
punya masalah yang serius. Pada bulan November 2010, seperti yang
dilansir New York Times Magazine ada satu keluarga dimana anaknya
mengidap epilepsi. Anak itu tidak diperbolehkan untuk makan biskuit,
makaroni dan keju selama hampir dua tahun.Ayahnya mengatakan kepada wartawan Fred Vogelstein,
bahwa dalam satu minggu anak penderita epilepsi itu diberikan satu
liter krim kental, 1/3 mentega, 20 iris daging asap, 13 sendok teh
minyak kelapa dan 9 telur. Diet tinggi lemak ini dilakukan karena bentuk
keputusasaan seorang ayah.Moobs mengaku
bahwa diet tinggi lemak beresiko jika dijalankan pada pasien dewasa yang
menderita diabetes kronis. Tapi mereka juga mengatakan cara ini cukup
masuk akal karena ada kemungkinan intervensi farmakologi ini memiliki
efek yang mungkin dapat mengembalikan fungsi ginjal bagi penderita
diabetes.
Lihat Selengkapnya »»
Linda Mayasari - detikHealth
Ilustrasi (dok: Thinkstock)
Jakarta,
Beberapa jenis buah-buahan dan sayuran yang paling sering dikonsumsi
diketahui mengandung bahan-bahan kimia dari pestisida. Setidaknya ada 10
jenis buah dan sayur yang sering ditemui sehari-hari berbahaya buat
tubuh karena paparan pestisidanya.Berikut buah dan sayur yang
dianggap oleh Departemen Pertanian serta Badan Administrasi Obat dan
Pangan (FDA) Amerika yang tercemar pestisida seperti dilansir dari ivillage, Senin(26/3/2012):1. StroberiMengapa
stroberi berisiko? "Stroberi adalah jenis buah yang tumbuh dekat dengan
tanah, tempat dimana serangga hidup," kata Chensheng (Alex) Lu, Ph.D.,
asisten profesor Biologi paparan lingkungan, Harvard.Oleh
karenanya petani menggunakan pestisida untuk membasmi serangga tersebut.
Untuk memperpanjang umur simpan, petani juga menggunakan fungisida,
bahkan setelah panen.Untuk mengurangi bahaya pestisida pada
stroberi, belilah stroberi organik. Sebuah studi pada tahun 2008 di
Emory University dan University of Washington menemukan bahwa kadar
pestisida tertentu turun menjadi tidak terdeteksi dalam urine anak-anak
yang beralih ke sayuran dan buah organik."Sertifikasi organik
menjamin kadar pestisida lebih sedikit dan jumlahnya lebih rendah," kata
Anne Riederer, Sc.D., peneliti di Emory.2. SeledriSeledri
memerlukan waktu berbulan-bulan untuk tumbuh sehingga seledri akan
terkena pestisida dalam periode waktu yang lama. Tidak seperti brokoli,
yang dinaungi oleh daun besar di semak-semak besar, seledri tidak
terlindungi dari pestisida.Untuk mengurangi bahaya pestisida
pada seledri, belilah seledri organik atau seledri yang dijual di
pasar-pasar. "Seledri yang dijual di pasar biasanya berasal dari petani
kecil yang tidak mampu atau memilih untuk tidak menggunakan pestisida
mahal," kata Lu.Bisa juga menurut Environmental Working Group
(EWG) untuk mencoba alternatif sayuran hijau lainnya yang lebih bersih,
seperti alpukat dan asparagus, yang keduanya memiliki daya serap yang
rendah terhadap pestisida.3. Buah Persik (peach)Untuk
meningkatkan produksi, petani menggunakan pestisida pada tanaman yang
rentan terhadap serangga, seperti buah persik. Buah persik berkulit
sangat tipis, yang membuatnya mudah dimasuki serangga dan pestisida.Petani
ingin mencegah penyakit yang dapat mengurangi jumlah produksi buah
persik dengan menggunakan pestisida. Pada bulan Agustus tahun 2009,
Chicago Tribune melaporkan bahwa penyelidikan USDA menunjukkan lebih
dari 50 senyawa pada pestisida didapati pada buah persik domestik maupun
impor."Jika Anda penyuka buah persik, belilah yang organik
terutama jika Anda sedang hamil atau memiliki anak yang usianya di bawah
6 tahun," kata Riederer.Menurut EWG alternatif lain, buah yang
manis dengan tekstur serupa, cobalah buah plum yang biasanya lebih
sedikit menyerap pestisida.4. ApelPerusahaan Kimia membuat pestisida khusus untuk apel karena buah ini sangat populer dan banyak ditanam.Untuk
mengurangi bahaya pestisida pada apel, belilah apel organik lalu gosok
sampai bersih dan kupas kulitnya sebelum dimakan. "Ketika membeli apel
organik, jangan terlalu terpaku pada penampilan," kata Lu. Mungkin saja
tidak terlihat sebagus apel biasa karena apel organik tumbuh tanpa
pestisida, sehingga lebih baik untuk dikonsumsi.5. BlueberiBlueberi,
sebagian besar tumbuh di Amerika Utara. Buah ini sangat rentan terhadap
hama karena kulitnya sangat rapuh. Pestisida yang digunakan petani akan
masuk ke daging buah."Jangan membekukan blueberi karena
pembekuan akan mempertahankan pestisida. Meskipun beberapa pestisida
lama-kelamaan memudar, itu tidak akan terjadi di dalam freezer," kata
Lu.Jika Anda ingin mengonsumsi bluberi, belilah dari petani
lokal organik atau dari petani yang tidak menggunakan pestisida, dan
cuci sampai bersih. Buah-buahan seperti blueberi dan stroberi secara
umum, cenderung lebih rentan terhadap pestisida dibandingkan buah lain
seperti kiwi dan pisang karena kulitnya yang tipis.6. Paprika ManisPaprika
berasal dari Amerika Tengah dan Selatan, paprika manis adalah bentuk
matang dari varietas paprika hijau yang lebih pahit. Paprika manis yang
sudah dewasa memerlukan waktu yang lama dan terpapar pestisida lebih
banyak daripada paprika hijau.Untuk mengurangi bahaya pestisida
pada paprika manis, cobalah yang organik atau membeli dari petani pasar
atau pilihlah paprika hijau.7. BayamKarena
daunnya tumbuh di atas tanah, bayam memiliki banyak permukaan terbuka
yang akan disemprot dengan pestisida. Sehingga sulit membunuh bakteri
pada bayam. Belilah bayam yang organik agar risiko pestisida saat
mengonsumsi bayam dapat dicegah.8. Buah CeriBuah
ceri tersembunyi di balik daun untuk tetap aman dari lalat buah dan
ngengat, tapi petani cenderung menggunakan bahan kimia untuk mendapatkan
hasil panen yang baik. Satu-satunya cara untuk mencegah pestisida masuk
melalui buah ceri adalah dengan membeli buah ceri organik.9. KentangHanya
karena kentang tumbuh di bawah tanah, tidak berarti mereka aman dari
pestisida "Kami menemukan pestisida di bawah tanah sayuran. Mereka
mengambil itu dari daun atau tanah di sekitar mereka," kata Riederer.Biasanya
pada awal musim tanam, petani menyuntikkan pestisida ke dalam tanah.
Jika petani menanam pada skala yang sangat kecil, mungkin tidak perlu
banyak bahan kimia. Carilah kentang yang ditanam oleh perkebunan lokal
kecil atau coba ubi jalar, yang merupakan sayuran terbersih yang telah
diuji oleh EWG.10. AnggurAnggur lunak dan
berkulit tipis sangat rentan terpapar pestisida. Untuk mengusir ngengat
anggur dan hama lainnya, petani sering beralih ke pestisida. Hindarilah
anggur impor, kecuali yang ditanam secara organik.
Lihat Selengkapnya »»