Rabu, 17 Oktober 2012

10 Hutan Paling Aneh dan Unik di Dunia


1. Hutan Wuda Kuno


Pada bulan Februari 2012, para ilmuwan di China utara mengumumkan bahwa mereka telah menyelesaikan rekontruksi ulang sebuah hutan kuno yang ditemukan terkubur di bawah lapisan tebal abu vulkanik di dekat wilayah Wuda, Mongol. Hutan seluas 20 kilometer persegi ini terkubur setelah letusan besar gunung berapi 298 juta tahun lalu yang lalu menjatuhkan sejumlah besar lava dan abu pada hutan tersebut. Telah ditemukan juga bahwa ledakan tersebut berasal dari sebuah gunung berapi besar yang letaknya sekitar 100 kilometer dari tempat tersebut. Letusan gunung berapi tersebut meninggalkan sebuah lapisan abu setebal 66 cm.
 
 

2. Hutan Hoia-Baciu


Hutan Hoia-Baciu terletak dekat Cluj-Napoca, Romania. Oleh penduduk setempat hutan ini sering disebut sebagai "Segitiga Bermudanya Romania". Julukan tersebut diberikan setelah seorang penggembala menghilang di area tersebut bersama dengan dua ratus kambingnya. Hampir semua orang yang tinggal dekat hutan tersebut takut untuk memasuki hutan ini. Mereka percaya bahwa orang yang masukke dalam hutan tersebut tidak akan pernah kembali. Banyak penduduk lokal yang pergi ke hutan tersebut mengeluhkan gangguan fisik seperti bintil-bintil merah pada kulit, mual-mual, muntah, migrain, luka bakar, luka goresan, gelisah dan sensasi-sensasi tubuh yang tidak biasa lainnya.
 
 

3. Ardennes


Ardennes adalah sebuah wilayah yang memiliki banyak hutan dan perbukitan yang sangat luas yang membentang di wilayah tiga negara yakni Belgia, Luxembourg, dan Perancis. Wilayah ini kaya akan kayu, mineral, dan margasatwa. Ardennes memiliki posisi strategis di Eropa. Untuk alasan ini, sejumlah besar pertempuran terkenal telah terjadi di atas wilayah ini. Ardennes kini telah mengalami banyak perubahan. Pada abad ke 20, Ardennes dianggap tidak cocok bagi operasi militer skala besar, namun pada Perang Dunia I dan II, Jerman mengambil resiko dengan membuat jalan lintasan melalui area tersebut untuk menyerang Perancis dan akhirnya berhasil dengan gemilang.
 
 

4. Dark Entry Forest


Desa Dudley (yang berarti Desa Terkutuk) adalah sebuah desa berhantu di Cornwall, Connecticut. Desa ini merupakan sebuah hutan yang sangat lebat dengan daerah yang bebatuan dan terletak di dalam bayangan tiga gunung yang terpisah yakni Gunung Bald, Gunung Woodbury dan The Coltsfoot Triplets. Dikarenakan oleh pohon-pohon yang sangat lebat dan tinggi, hutan ini diberi nama "Dark Entry Forest". Wilayah ini secara tidak resmi terletak di sebuah hutan negara bagian Connecticut, namun terletak di atas lahan pribadi dekat Mohawk State Forest dan Mohawk Trail.
 
 

5. Hutan Trillemarka-Rollagsfjell


Trillemarka-Rollagsfjell adalah sebuah cagar alam seluas 147 kilometer persegi yang terletak di Buskerud, Norwegia. Hutan ini dibuat pada tanggal 13 Desember 2002 dan terletak di area-area pegunungan antara Nore di Numedal dengan Solevann di Sigdal. Di dalam Trillemarka-Rollagsfjell juga terdapat hutan belantara kuno Norwegia. Lahan tersebut memiliki ke semua kualitas hutan asli Norwegia, seperti lembah, sungai, danau, dan pohon-pohon yang sangat tua dan belum tersentuh. Trillemarka-Rollagsfjell juga merupakan habitat bagi 93 spesies yang terancam punah.
 
 

6. Hutan Aokigahara


Hutan Aokigahara yang berarti Lautan Pohon ini adalah sebuah hutan yang berlokasi di utara dasar Gunung Fuji, Jepang. Hutan ini mengandung sejumlah gua-gua besar yang tersembunyi dan juga pohon-pohon raksasa. Hutan ini sangat gelap dan pohon-pohonnya tumbuh dengan lebat, sehingga satu-satunya cahaya yang dapat dilihat dari dalam hutan itu hanyalah seberkas sinar matahari. Aokigahara tidak memiliki margasatwa dan dikenal sebagai tempat yang cukup menakutkan. Pada masa modern, Aokigahara telah memperoleh reputasi atas dua hal, pemandangan Gunung Fuji yang mempesona dan bunuh diri. Saat ini memang tidak ada statistik yang pasti untuk total angka bunuh diri yang dilakukan di dalam hutan tersebut. Namun pada tahun 2004 saja, 108 mayat ditemukan di dalam Aokigahara.
 
 

7. Chestnut Hills (Perbukitan Kastanye)


Chestnut blight (kutukan kastanye) adalah sebuah penyakit membinasakan yang telah menyerang pohon kastanye Amerika dan menyebabkan kepunahan massal pohon ini di Amerika Serikat bagian timur. Penyakit ini secara tak sengaja menyerang Amerika Utara sekitar tahun 1900, melalui impor kayu kastanye atau melalui impor pohon kastanye. Sekitar tahun 1940, hampir semua pohon kastanye di Amerika telah hilang.
 
 

8. Red Forest (Hutan Merah)


Hutan Merah atau biasa juga disebut dengan nama Worm Wood Forest berlokasi di dalam area seluas 10 kilometer yang mengelilingi Pembangkit Tenaga Nuklir Chernobyl, dekat kota Pripyat, Ukraina. Setelah kecelakaan nuklir Chernobyl tanggal 26 April 1986, Worm Wood Forest ini berubah warna menjadi cokelat-jahe dan mati. Selama usaha pembersihan, hampir semua pohon dilibas dan dikubur dalam "kuburan limbah". Parit-paritnya ditutup dengan lapisan pasir dan ditimpa dengan anak-anak pohon pinus baru. Kini, Hutan Merah menjadi salah satu area paling terkontaminasi di dunia. Hutan ini mengandung campuran pinus tua, bersama dengan pohon-pohon baru yang ditanam pada tahun 1986.
 
 

9. Crooked Forest (Hutan Bengkok)


Crooked Forest adalah sebuah hutan kecil yang terdiri dari pohon pinus yang bentuknya sangat aneh dan terletak di luar desa Nowe Czarnowo, Polandia barat. Hutan ini mengandung sekitar 400 pohon pinus yang tumbuh membengkok 90 derajat pada dasar batangnya. Semua pohon di sana bengkok ke arah utara dan dikelilingi oleh sebuah hutan yang lebih besar yang dilebati oleh pohon pinus yang tumbuh secara normal. Pohon-pohon bengkok ini ditanam sekitar tahun 1930 ketika area ini berada di dalam provinsi Pomerania, Jerman.
 
 

10. Hutan Pulau Sentinel Utara


Pulau Sentinel Utara adalah salah satu pulau dari Kepulauan Andaman di Teluk Bengal, Asia Selatan. Pulau ini terletak di sebelah barat dari bagian selatan Pulau Andaman Selatan. Pulau Sentinel Utara ini dianggap unik karena dikelilingi oleh terumbu karang sehingga kapal tidak dapat berlabuh di sana. Untuk alasan itulah mengapa area ini tidak pernah dihuni oleh orang atau ditebang untuk diambil kayunya. Hampir seluruh pulau ini ditutupi oleh pohon yang usianya sangat tua dan memiliki luas 72 kilometer persegi. Pulau Sentinel Utara ini juga merupakan tempat tinggal bagi suku pra-Neolitik terakhir yang dikenal sebagai Sentinelese.

Lihat Selengkapnya »»  

Selasa, 16 Oktober 2012

Kenapa Panjang Penggaris 30 cm?


Jika anda pernah melihat atau memakai penggaris yang di sekolah dasar dan menengah, maka dapat dipastikan sebagian besar dari penggaris tersebut memiliki panjang 30 cm. 30 cm itu lebih kurang sama dengan 12 inci atau 1 kaki (foot). Dalam bidang komputer dan elektronika, panjang 30 cm memiliki arti khusus yang penting dan menjadi pedoman dalam merancang dan membangun rangkaian mikroelektronika dan rangkaian terpadu (integrated circuit, IC). 30 cm lebih kurang adalah jarak yang ditempuh oleh gelombang elektromagnetik dalam waktu satu per milyar detik. Periode satu per milyar detik berkorespondensi dengan frekuensi 1 milyar daur (cycle) per detik (giga hertz, GHz), jadi lebih kurang pada orde/skala yang sama dengan kecepatan komputer saat ini.



Faktor 30 cm menjadi penting dalam merancang sebuah rangkaian elektronika yang beroperasi pada frekuensi GHz. Dalam rangkaian elektronika skala GHz, daur arus listrik dalam rangkaian akan menghasilkan gelombang elektromagnetik yang memiliki panjang pada sekitar skala centimeter. Jika rangkaian elektronika tersebut berukuran juga pada skala centimeter, maka insinyur yang merancang rangkaian tersebut harus mempertimbangkan faktor waktu yang diperlukan untuk perambatan gelombang elektromagnetik dalam rangkaian.

Problem serupa, yakni memperhitungkan faktor waktu yang diperlukan untuk perambatan gelombang elektromagnetik, muncul dalam banyak teknologi sehari-hari semisal radar, telekomunikasi seluler dan satelit, jaringan serat optik (optical fiber), global positioning system (GPS), perpetaan, geodesi, dan banyak lagi.

Dalam fisika partikel eksperimen, problem ini muncul ketika fisikawan harus mempertimbangkan waktu tempuh sinyal dalam serat optik dari detektor yang terletak 100 meter di bawah tanah ke komputer yang membaca dan menyimpan data di permukaan tanah. Sebagai contoh, akselerator LHC beroperasi dengan frekuensi 40 MHz atau periode 25 per milyar detik. Setiap 25 per milyar detik, terjadi beberapa tumbukan/interaksi di dalam detektor. Dengan menggunakan aturan 30 cm, kita tahu bahwa selama 25 per milyar detik, cahaya akan menempuh jarak 7.5 meter. Padahal jarak dari bawah tanah ke permukaan tanah adalah 100 meter lebih. Sebelum sinyal dari detektor mencapai permukaan tanah dan direkam dalam komputer, detektor sudah menerima data kembali.

Padahal detektor di bawah tanah pada umumnya memerlukan konfirmasi (handshake) dengan komputer yang terletak di permukaan, apakah sinyal/informasi yang dikirimkan sudah sampai atau belum. Dengan pertimbangan itu, maka detektor di bawah tanah dirancang untuk menyimpan sementara data-data tumbukan/interaksi partikel dalam sebuah tempat penyimpanan sementara (buffer memory). Sehingga bila karena suatu sebab kiriman informasi dari bawah tanah ke permukaan terganggu, detektor di bawah tanah akan menerima kabar dari komputer di permukaan bahwa informasi yang dikirim belum diterima, dan bisa dikirimkan kembali.

Penggunaan ukuran 30 cm untuk memberikan ilustrasi/gambaran tentang kecepatan cahaya dan jarak yang ditempuh, dipopulerkan oleh Laksamana Pertama (Commodore/Rear Admiral) Grace Hopper, seorang sesepuh dalam bidang komputer dan informatika.
SUMBER
Lihat Selengkapnya »»  

Jumat, 12 Oktober 2012

10 Tanaman Karnivora yang Mengagumkan


Tentu merupakan hal yang biasa jika kita membicarakan binatang karnivora, namun apakah tanaman pemakan daging juga merupakan hal yang biasa? Tanaman karnivora dapat ditemukan di daerah dimana tanah hanya memiliki sedikit nutrisi. Sehingga untuk mencukupi kebutuhan nutrisinya tanaman karnivora ini harus menangkap serangga dan arthropoda, dan menyerap nutrisinya.
 
 

1. Dionaea muscipula


Dionaea muscipula, atau yang lebih dikenal sebagai penangkap lalat Venus, mungkin adalah tanaman karnivora yang paling terkenal dengan makanan utama berupa serangga dan araknida. Penangkap lalat Venus adalah tanaman kecil yang memiliki 4-7 daun yang tumbuh dari batang bawah tanah yang pendek. Helai daun dibagi menjadi dua wilayah: wilayah datar, panjang, berbentuk hati, dan mampu berfotosintesis, dan juga sepasang lobus terminal, berengsel di pelepah, membentuk perangkap yang sebenarnya merupakan daun sejati. Permukaan bagian dalam lobus ini berisi pigmen merah dan tepiannya mengeluarkan lendir.

Lobus ini dapat bergerak dengan sangat cepat untuk menutup saat rambut sensorik khusus di dalamnya dirangsang. Tanaman ini sangat maju sehingga bisa membedakan antara stimulus hidup dan stimulus tidak hidup. Lobus menutup dalam waktu hanya sekitar 0,1 detik. Mereka dibatasi oleh tonjolan atau silia kaku seperti duri, yang saling bertautan dan mencegah mangsa berukuran besar melarikan diri. Setelah mangsanya tidak dapat melarikan diri, menyebabkan permukaan dalam lobus terus menerus dirangsang, sehingga tepi lobus akan tumbuh untuk menyatu, menyegel perangkap dan menciptakan "perut" tertutup di mana pencernaan dan penyerapan dapat terjadi.
 
 

2. Aldrovanda vesiculosa


Aldrovanda vesiculosa, yang juga dikenal sebagai tanaman kincir air, adalah tanaman air tanpa akar. Tanaman ini biasanya memakan vertebrata air kecil, menggunakan mekanisme yang disebut perangkap kancing. Tanaman ini sebagian besar terdiri dari batang mengambang, mencapai 6-11cm panjangnya. Perangkap melekat pada petioles, yang berisi udara, dan membantu tanaman ini mengapung di air. Tanaman ini dapat tumbuh dengan sangat cepat dan bisa mencapai 4-9 mm per hari, dalam beberapa kasus bahkan menghasilkan ulir baru setiap hari. Ketika tanaman tumbuh ke satu ujung, ujung lainnya akan mati.

Perangkap pada dasarnya terdiri dari dua lobus yang melipat untuk membuat perangkap kancing. Bukaan ke arah luar dari titik perangkap, dan ditutupi oleh lapisan rambut pemicu yang halus, yang akan menyebabkan perangkap untuk menutup setiap mangsa datang. Perangkap tertutup hanya dalam 10 milidetik, sehingga tanaman ini menjadi salah satu tanaman dengan gerakan paling cepat.
 
 

3. Byblis


Byblis, atau tanaman pelangi, adalah genus kecil tanaman karnivora asli Australia. Nama tanaman pelangi berasal dari penampilan menarik musilago mereka yang ditutupi daun jika dilihat di bawah sinar matahari. Daun tanaman ini memiliki penampang bulat, dan mereka cenderung sangat memanjang dan meruncing di ujungnya. Permukaan daun benar-benar tertutup rambut kelenjar yang melepaskan zat mucilaginous yang lengket, yang pada gilirannya memerangkap serangga kecil pada daun atau tentakelnya.
 
 

4. Drosera


Drosera merupakan salah satu marga terbesar dari tanaman karnivora, dengan sedikitnya 194 spesies. Drosera dapat ditemukan tersebar luas di setiap benua kecuali Antartika. Drosera, (tergantung pada spesies) dapat merunduk atau tegak, dengan tinggi mulai dari 1 cm sampai 1 m dan dapat hidup sampai 50 tahun.

Drosera ditandai oleh kelenjar tentakel yang dapat bergerak, ditutupi dengan cairan lengket yang manis. Ketika serangga mendarat pada tentakel lengket tersebut, tanaman ini dapat menggerakkan lebih banyak tentakel ke arah serangga untuk menjebaknya. Setelah terperangkap, kelenjar sessile kecil akan mencerna serangga dan menyerap nutrisi yang kemudian dapat digunakan untuk membantu pertumbuhan.
 
 

5. Pinguicula


Pinguicula adalah sekelompok tanaman karnivora yang menggunakan kelenjar daun yang lengket untuk memikat, menjebak dan mencerna serangga. Ada sekitar 80 spesies yang dapat ditemukan di seluruh Amerika Utara dan Selatan, Eropa dan Asia. Daun Pinguicula sangat berair dan biasanya berwarna hijau cerah atau merah muda. Ada dua jenis sel khusus yang dapat ditemukan di sisi atas daun Pinguicula. Salah satunya dikenal sebagai kelenjar penduncular, dan terdiri dari sel-sel sekretorik yang terletak di atas sel batang tunggal.

Sel-sel ini menghasilkan sekresi mucilaginous yang membentuk tetesan di permukaan daun, dan bertindak sebagai "lem" untuk menjebak lalat. Sel lainnya yang disebut kelenjar sessile terdapat pada permukaan daun dan memproduksi enzim seperti amilase, protease dan esterase, yang membantu dalam proses mencerna. Terdapat beberapa spesies Pinguicula yang berdaun karnivora sepanjang tahun, selain itu, banyak juga jenis Pinguicula yang tidak memiliki daun karnivora pada musim dingin, namun, ketika musim panas tiba, daun karnivora akan tumbuh.
 
 

6. Utricularia


Utricularia adalah genus tanaman karnivora yang terdiri dari sekitar 220 spesies. Mereka biasa dijumpai di air tawar dan tanah lembab sebagai spesies darat atau air, dan dapat ditemukan di setiap benua kecuali Antartika. Mereka adalah satu-satunya tanaman karnivora yang menggunakan "perangkap kandung kemih". Sebagian besar spesies ini memiliki perangkap yang sangat kecil, di mana mereka hanya dapat menangkap mangsa yang berukuran mikro, seperti protozoa. Perangkap dapat berukuran dari 0.2mm sampai 1.2cm yang dapat menjebak mangsa yang lebih besar seperti kutu air dan bahkan berudu kecil.

Perangkap memiliki rambut-rambut pemicu kecil yang menempel pada pintu jebakan. Perangkap kandung kemih, ketika dipasang, berada di bawah tekanan negatif dalam hubungan dengan sekitarnya. Ketika rambut pemicu jatuh, pintu perangkap akan terbuka, menghisap serangga dan air di sekitarnya, dan menutup pintu lagi, semua terjadi hanya dalam hitungan sepersekian detik.
 
 

7. Darlingtonia californica


Darlingtonia californica, yang biasa juga disebut dengan Lilly Cobra, adalah satu-satunya anggota genus darlingtonia, dan merupakan tanaman asli California Utara dan Oregon. Mereka tumbuh di rawa dan sangat jarang dijumpai. Daun dari Lily Cobra berbentuk bulat dan membentuk rongga, dengan bukaan yang terletak di bawah struktur seperti balon dan dua daun runcing yang tergantung di ujung seperti taring.

Tidak seperti tanaman karnivora lainnya, Lilly Cobra menggunakan "perangkap lobster". Setelah masuk, serangga akan kebingungan dengan bintik cahaya besar yang bersinar melalui tanaman. Ketika mereka mendarat, ada ribuan rambut halus yang menuju organ pencernaan, mereka tidak akan bisa berbalik atau bergerak mundur untuk melarikan diri.
 
 

8. Genlisea


Genlisea, lebih dikenal sebagai tanaman pembuka botol, terdiri dari 21 spesies dan umumnya tumbuh di lingkungan basah dan semi perairan, dan tersebar di seluruh Afrika, Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Genlisea adalah tumbuhan kecil dengan bunga berwarna kuning yang menggunakan perangkap lobster (perangkap yang mudah untuk masuk tetapi tidak mungkin untuk keluar, seperti dengan menggunakan bulu-bulu kecil yang tumbuh menuju pintu masuk).

Tanaman ini memiliki dua jenis daun yang berbeda, daun fotosintesis di atas tanah, dan daun bawah tanah khusus untuk menarik, menjebak dan mencerna organisme mikro, seperti protozoa. Daun bawah tanah ini juga melakukan tugas sebagai akar, seperti menyerap air karena tanaman ini tidak memiliki akar. Daun bawah tanah ini membentuk sebuah tabung berongga di bawah tanah, tabung ini memiliki bentuk seperti pembuka botol, dan dengan bantuan aliran air yang konstan, mikroba kecil dapat masuk ke dalam tabung, tetapi tidak dapat keluar lagi. Ketika mereka mencapai bagian tertentu dari tabung, mereka akan dicerna dan diserap.
 
 

9. Nepenthes


Nepenthes merupakan tumbuhan tropis dengan bentuk mirip kendi yang juga sering dijuluki dengan "cangkir monyet". Ada sekitar 130 spesies yang tersebar luas, dan dapat ditemukan di China, Malaysia, Indonesia, Filipina, Madagaskar, Seychelles, Australia dan India. Julukan "cangkir monyet" berasal dari fakta bahwa monyet sering meminum air hujan yang terjebak dalam tanaman ini. Sebagian besar spesies Nepenthes adalah tanaman merambat yang dapat mencapai tinggi 10 sampai 15m, dengan sistem akar dangkal.

Dari batang anda akan sering melihat daun seperti pedang, dengan sulur yang menonjol dari ujung daun. Pada akhir sulur itu, terdapat bentuk seperti sebuah bola kecil, yang kemudian mengembang dan membentuk cangkir. Perangkap ini berisi cairan, yang dihasilkan oleh tanaman, yang digunakan untuk menenggelamkan dan mencerna serangga. Bagian bawah cangkir tanaman ini mengandung kelenjar yang menyerap dan mendistribusikan nutrisi. Sebagian besar tanaman kecil dan cenderung untuk menjebak serangga saja, tetapi beberapa spesies yang lebih besar, seperti Nepenthes rafflesiana dan Nepenthes rajah, dapat menangkap mamalia kecil seperti tikus.
 
 

10. Sarracenia


Sarracenia adalah Genus tanaman karnivora yang berasal dari daerah pesisir timur Amerika, Texas, Great Lakes dan tenggara Kanada. Daun tanaman telah berevolusi menjadi berbentuk corong, dengan struktur seperti tudung yang tumbuh di atas "mulut" tanaman ini untuk mencegah air hujan mengencerkan cairan pencernaannya. Serangga tertarik dengan warna, bau dan sekresi seperti nektar di bibir mulut tanaman ini. Daunnya yang licin dan daya tarik nektarnya menyebabkan serangga terjatuh di dalam dimana mereka akan mati dan dicerna oleh enzim protease dan enzim pencernaan lainnya.

Lihat Selengkapnya »»  

10 Kura-Kura Paling Unik di Dunia



1. Black-Knobbed Map Turtle 


Kura-kura yang disebut Black-Knobbed Map Turtle ini adalah salah satu spesies kura-kura dari Amerika Serikat. Spesies ini menghabiskan sebagian besar hari berjemur di pohon-pohon tumbang dan mampu melompat dengan cepat ke dalam air saat dirinya merasa terancam. Mereka mencari perlindungan di dasar sungai dan di antara cabang-cabang pohon yang tumbang.



2. Kura-Kura Leher Panjang


Kura-kura ini tidak hanya aneh karena penampilannya saja, tetapi juga karena pertahanan dirinya. Ketika merasa terancam, Eastern Long-necked Turtle akan memancarkan bau berbentuk cairan, untuk itulah sebabnya kura-kura ini juga dikenal sebagai 'binatang yang buruk tabiatnya'.



3. Mata Mata (Chelus Fimbriatus)


Cangkangnya menyerupai sepotong kulit kayu, dan kepalanya menyerupai daun-daun berguguran. Media hidupnya adalah di dalam air.



4. Argentine Snake-Necked Turtle (Hydromedusa Tectifera)


Spesies ini ditemukan di Argentina, Uruguay, Paraguay dan Brazil dan merupakan salah satu hewan peliharaan yang populer dalam perdagangan hewan eksotis sedunia. Ia lebih dikenal dengan Snake-Necked Turtle yang berasal dari Amerika Selatan. Meskipun ada juga Snake-Necked Turtle sebenarnya yang berasal dari Australia.



5. Cantor’s Giant Soft-Shelled Turtle (Pelochelys Cantorii)


Ini spesies yang tampak aneh bernama Cantor’s Giant Soft-Shelled Turtle merupakan salah satu spesies kura-kura air tawar yang memiliki lebar kepala dan mata yang kecil dekat ujung moncongnya. Kura-kura ini dapat tumbuh hingga 6 kaki (sekitar 2 meter) panjangnya dan beratnya lebih dari 100 pound (sekitar 50 kilogram).



6. Chinese Soft-Shelled Turtle (Pelodiscus Sinensis)


Spesies ini merupakan species kura-kura yang lunak cangkangnya dan terbesar di bumi. “Sup kura-kura” yang terkenal dari China dibuat dari jenis ini.



7. Spiny Soft-Shell Turtle (Apalone Spinifera)


Spesies aneh ini dikenal sebagai Spiny Soft-Shell Turtle yang ditemukan di daerah Kanada. Dan spesies ini merupakan salah satu spesies kura-kura air tawar terbesar di benua Amerika Utara.



8. Kura-Kura Berkepala Besar (Platysternon Megacephalum)


Selain model kepalanya yang sangat besar, kura-kura ini diketahui mampu memanjat tumbuhan dengan cepat. Habitatnya berada didekat aliran sungai yang jernih.



9. Rote Island Snake-Necked Turtle (Chelodina Mccordi)


The Rote Island Snake-necked Turtle adalah salah satu kura-kura yang paling diinginkan dalam perdagangan hewan peliharaan Internasional. Ini adalah kura-kura yang sangat terancam spesiesnya dari Rote Barat Daya Pulau Timor antara New Guinea dan Australia.



10. Pig-Nosed Turtle (Carettochelys Insculpta) 


Ini adalah salah satu spesies kura-kura bercangkang lunak endemik air tawar sungai, laguna yang hidup di sungai-sungai Australia. Dari julukannya dapat diterjemahkan bahwa hidung dari kura-kura ini menyerupai babi, untuk itulah disebut Pig-nosed Turtle.
Lihat Selengkapnya »»  

10 Cara dan Langkah-Langkah Membuat Biji Kopi Luwak


1. Siapkan bahan yaitu buah kopi yang sudah masak.



2. Petik buah tersebut, pilih buah kopi yang benar-benar masak. Berikan kepada luwak untuk dimakan, luwak akan memilih jenis biji kopi yang benar-benar masak, berkualitas bagus, dan yang paling tua atau yang paling manis.






3. Setelah proses di atas tentunya diharapkan biji kopi yang tidak dapat dicerna oleh luwak keluar bersama kotoran luwak.






4. Cuci biji kopi dengan air yang mengalir, sampai benar-benar bersih, proses ini biasanya membutuhkan waktu yang cukup lama. Cuci hingga didapatkan biji kopi yang masih terbungkus kulit tanduk yang berwarna putih kekuning-kuningan.






5. Keringkan biji kopi untuk mengurangi kadar air. Hal ini ditujukan agar proses pengelupasan kulit tanduk pada biji kopi lebih mudah.






6. Selanjutnya lakukan pengelupasan kulit tanduk, bisa dilakukan cara tradisional dengan menumbuknya tidak terlalu kuat, yang terpenting kulitnya mengelupas.






7. Pisahkan biji kopi yang terkelupas dan biji kopi yang masih mengandung kulit tanduk, hasilnya biji kopi berkulit ari yang berwarna putih keperakan.






8. Hilangkan kulit ari biji kopi dengan cara di cuci berulang-ulang sampai benar-benar bersih, dan buang biji kopi yang terapung.






9. Tiriskan biji kopi yang telah bersih dan jemur sampai benar-benar kering.






10. Biji kopi luwak yang terkenal enak karena cita rasanya pun telah siap.

SUMBER
Lihat Selengkapnya »»