Minggu, 01 April 2012
Pertama Kali Datang Ke Jakarta
Pertama sekali Ucok datang ke Jakarta, dia coba jalan-jalan mau tahu keadaan Jakarta, Pertama dia pergi ke Terminal Pl.Gadung
Kondektur : "Blok M... blok M.."
Ucok : Naik Bus kota jurusan blok M, selama dalam perjalanan setiap orang mau turun selalu sebut nama halte.
Penumpang lain : "Bang Senopati.. kiri!!", bus berhenti.
Penumpang lain : "Bang Sudirman.. kiri!!", bus berhenti.
Ucok : Wah gimana ya saya mau turun, dengan yakin ucok teriak,
Ucok : "Tahan Sihombing.. kiri!!", bus jalan terus,
Ucok : Teriak lagi, "Bang Tahan Sihombing.. kiri!!", akhirnya semua penumpang bis melihat ke arah ucok.
Ucok : Berdiri menghampiri kondektur, "Bang kau tuli ya saya tadi sudah bicara Tahan Sihombing kiri, kok bis jalan terus."
Ucok : "Tadi penumpang lain tinggal sebut nama, bus berhenti, kamu belum tahu saya ya?"
Kondektur : "Maaf bang yang mereka sebut tadi nama halte bus ,dan di Jakarta namanya Halte Tahan Sihombing tidak ada, makanya jalan terus."
Ucok : "Maaf juga bang lain kali buatkan halte Tahan Sihombing."
Kondektur : "Blok M... blok M.."
Ucok : Naik Bus kota jurusan blok M, selama dalam perjalanan setiap orang mau turun selalu sebut nama halte.
Penumpang lain : "Bang Senopati.. kiri!!", bus berhenti.
Penumpang lain : "Bang Sudirman.. kiri!!", bus berhenti.
Ucok : Wah gimana ya saya mau turun, dengan yakin ucok teriak,
Ucok : "Tahan Sihombing.. kiri!!", bus jalan terus,
Ucok : Teriak lagi, "Bang Tahan Sihombing.. kiri!!", akhirnya semua penumpang bis melihat ke arah ucok.
Ucok : Berdiri menghampiri kondektur, "Bang kau tuli ya saya tadi sudah bicara Tahan Sihombing kiri, kok bis jalan terus."
Ucok : "Tadi penumpang lain tinggal sebut nama, bus berhenti, kamu belum tahu saya ya?"
Kondektur : "Maaf bang yang mereka sebut tadi nama halte bus ,dan di Jakarta namanya Halte Tahan Sihombing tidak ada, makanya jalan terus."
Ucok : "Maaf juga bang lain kali buatkan halte Tahan Sihombing."
Masih Kecil Bisa Menelepon
Suatu
hari si kecil Anna mengangkat telpon dan hendak menelpon Tante Sara.
Ibunya langsung berteriak, "Annaaaaaa... sedang apa kamu?"
Anna menjawab spontan, "Aku sedang telpon Tante Sara."
Si Ibu bertanya, "Bagaimana kamu bisa? Nomor Tante Sara saja kamu tidak tahu!"
Anna menjawab ngotot dan spontan, "Aku tahu!!! Aku kan barusan bicara dengan Tante Sara."
Ibunya terheran-heran dan berkata, "Ok... Lalu apa yang dikatakan Tante Sara?", tanya si Ibu penasaran.
Anna menjawab, "Kata Tante Sara, salah sambung..."
Anna menjawab spontan, "Aku sedang telpon Tante Sara."
Si Ibu bertanya, "Bagaimana kamu bisa? Nomor Tante Sara saja kamu tidak tahu!"
Anna menjawab ngotot dan spontan, "Aku tahu!!! Aku kan barusan bicara dengan Tante Sara."
Ibunya terheran-heran dan berkata, "Ok... Lalu apa yang dikatakan Tante Sara?", tanya si Ibu penasaran.
Anna menjawab, "Kata Tante Sara, salah sambung..."
Matematika Kelinci
Guru menanyakan beberapa pertanyaan matematika kepada Harold.
Guru: "Jika Saya memberikan dua Kelinci, dan dua kelinci, dan dua kelinci, berapa kelinci yang engkau miliki?"
Harold: "TUJUH!"
Guru: "Mari kita coba ini dengan cara lain. Jika saya memberikan dua botol pop, dan dua botol pop, dan dua botol pop, berapa banyak botol pop yang engkau miliki?"
Harold: "ENAM!"
Guru: "Bagus! Sekarang, jika saya memberikan dua Kelinci, dan dua kelinci, dan dua kelinci, berapa kelinci yang engkau miliki?"
Harold: "TUJUH!"
Guru: "Bagaimana sih engkau menghitung bahwa tiga kali dua kelinci adalah tujuh?"
Harold: "Saya sudah punya satu ekor kelinci di rumah."
Guru: "Jika Saya memberikan dua Kelinci, dan dua kelinci, dan dua kelinci, berapa kelinci yang engkau miliki?"
Harold: "TUJUH!"
Guru: "Mari kita coba ini dengan cara lain. Jika saya memberikan dua botol pop, dan dua botol pop, dan dua botol pop, berapa banyak botol pop yang engkau miliki?"
Harold: "ENAM!"
Guru: "Bagus! Sekarang, jika saya memberikan dua Kelinci, dan dua kelinci, dan dua kelinci, berapa kelinci yang engkau miliki?"
Harold: "TUJUH!"
Guru: "Bagaimana sih engkau menghitung bahwa tiga kali dua kelinci adalah tujuh?"
Harold: "Saya sudah punya satu ekor kelinci di rumah."
Orang Bawa Laptop Nyemplung Kali
Pak
Jongki dan anaknya sedang santai duduk dipinggir kali. Tiba-tiba ada
seorang jatuh kecemplung kali. Orang itu membawa satu laptop.
Pak Jongki: "Kau lihat orang kecemplung kali itu, nak?"
Anak : "Iya pak !!"
Pak Jongki: "Apakah ia bisa berenang?"
Anak : "Saya rasa...,tidak pak".
Pak Jongki: "Kok tau??"
Anak : "Ya dong, dia terus tekan tombol HELP di laptopnya !!!"
Pak Jongki: "Kau lihat orang kecemplung kali itu, nak?"
Anak : "Iya pak !!"
Pak Jongki: "Apakah ia bisa berenang?"
Anak : "Saya rasa...,tidak pak".
Pak Jongki: "Kok tau??"
Anak : "Ya dong, dia terus tekan tombol HELP di laptopnya !!!"
AYAM BETUTU
Bahan :
- 1 ekor ayam kampung
- 100 gr daun singkong muda, rebus hingga lunak, peras, potong-potong
- 5 sdm minyak, untuk menumis
- daun pisang/aluminium foil, untuk pembungkus
- 7 buah cabai merah dan 5 buah cabe rawit
- 5 buah kemiri, disangrai
- 10 buah bawang merah
- 1 sdt terasi
- 5 buah bawang putih
- 1 sdm ketumbar, disangrai
- 1 btg serai, diiris halus
- 2 sdt merica bulat
- 1 sdm lengkuas dicincang
- ½ sdt pala bubuk
- 2 ruas jari kunyit dicincang
- 4 lembar daun jeruk
- 2 cm jahe dicincang
- 2 cm kencur dicincang
- garam,gula pasir sesuai selera
- Tumis bumbu halus sampai harum dan kering.Angkat dan dinginkan.Bagi menjadi dua bagian.
- Campur satu bagian bumbu dengan daun singkong.Masukkan dalam rongga badan ayam, semat lubangnya dengan tusuk gigi. Lumuri sisa bumbu pada permukaan ayam dan di bawah kulit.
- Bungkus dengan beberapa lapis daun pisang, ikat erat dengan tali. Panggang dalam oven dengan panas 180°C, selama 2-3 jam sampai matang.
- Angkat, potong-potong dan hidangkan.
Langganan:
Postingan (Atom)