Senin, 22 Oktober 2012

Kegunaan/Fungsi/Manfaat Dongeng Untuk Anak-Anak (Cerita Sebelum Tidur)

 

Dongeng adalah cerita-cerita fiksi yang diceritakan pendongeng kepada para pendengar secara lisan yang di dalamnya terdapat pesan moral positif yang mendidik. Dongeng biasanya didongengkan kepada anak-anak yang masih kecil, oleh orangtua, kakek, nenek, paman, bibi dan lain sebagainya. Dongeng bisa disampaikan kepada anak sebelum tidur hingga si anak tertidur pulas dengan cara bercerita langsung maupun dengan membaca buku dongeng.

Walaupun terlihat sederhana, namun anak-anak biasanya sangat serius mendengarnya jika ceritanya menarik. Dengan begitu maka alangkah baik jika cerita dongeng yang disampaikan memiliki efek positif yang tinggi bagi perkembangan mental anak-anak kita. Sebelum dibacakan kepada anak, sebaiknya kita baca dahulu agar kita bisa mengetahui apakah dengeng itu layak untuk dibacakan kepada anak atau tidak.

Menyampaikan dongeng yang menarik kepada anak memang membutuhkan keterampilan khusus. Mulai dari cara menyampaikan cerita, kontrol volume dan intonasi suara, hingga menirukan suara maupun perilaku tiap-tiap karakter yang ada dalam cerita perlu diperhatikan. Jika anak bisa memahami pesan di baliknya dan menikmati dongeng yang kita bawakan, maka itu tandanya bahwa kita sudah berhasil.


Berikut ini adalah beberapa Fungsi/Manfaat/Kebaikan dari Dongeng bagi Anak-Anak :

1. Mengajarkan Nilai Moral Yang Baik
Dengan memilih dongeng yang isi ceritanya bagus, maka akan tertanam nilai-nilai moral yang baik. Setelah mendongeng sebaiknya pendongeng menjelaskan mana yang baik yang patut ditiru dan mana-mana saja yang buruk dan tidak perlu ditiru dalam kehidupan sehari-hari. Berbagai tindak kenakalan dapat dikurangi dari menanamkan perilaku dan sifat yang baik dari mencontoh karakter ataupun sifat-sifat perilaku di dalam cerita dongeng. Mendongeng mungkin memiliki efek yang lebih baik daripada mengatur anak dengan cara kekerasan (memukul, mencubit, menjewer, membentak, dan lain-lain)

2. Mengembangkan Daya Imajinasi Anak
Sayang sekali saat ini jarang sekali kaset tape atau cd audio dongeng maupun cerita suara yang dijual di toko kaset dan cd. Atau mungkin sudah tidak ada sama sekali. Padahal cerita-cerita dalam bentuk suara dapat membuat anak berimajinasi membayangkan bagaimana jalan cerita dan karakternya. Anak-anak akan terbiasa berimajinasi untuk memvisualkan sesuatu di dalam pikiran untuk menjabarkan atau menyelesaikan suatu permasalahan.

3. Menambah Wawasan Anak-Anak
Anak-anak yang terbiasa mendengar dongeng dari pendongengnya biasanya akan bertambah perbendaharaan kata, ungkapan, watak orang, sejarah, sifat baik, sifat buruk, teknik bercerita, dan lain sebagainya. Berbagai materi pelajaran sekolah pun bisa kita masukkan pelan-pelan di dalam cerita dongeng untuk membantu buah hati kita memahami pelajaran yang diberikan di sekolah.

4. Meningkatkan Kreativitas Anak
Kreatifitas anak bisa berkembang dalam berbagai bidang jika dongeng yang disampaikan dibuat sedemikian rupa menjadi berbobot. Kita pun sah-sah saja apabila ingin menambahkan isi cerita selama tidak merusak jalan cerita sehingga menjadi aneh tidak menarik lagi.

5. Mendekatkan Anak-Anak Dengan Orangtuanya
Terjadinya interaksi tanya jawab antara anak-anak dengan orangtua secara tidak langsung akan mempererat tali kasih sayang. Selain itu tertawa bersama-sama juga dapat mendekatkan hubungan emosional antar anggota keluarga. Apabila sering dilakukan maka bisa menghilangkan hubungan yang kaku antara anak dengan orangtua yang mendongengkan.

6. Menghilangkan Ketegangan / Stress
Jika anak sudah hobi mendengarkan cerita dongeng, maka anak-anak akan merasa senang dan bahagia jika mendengar dongeng. Dengan perasaan senang dan mungkin diiringin dengan canda tawa, maka berbagai rasa tegang, mud yang buruk dan rasa-rasa negatif lain bisa menghilang dengan sendirinya.

Dari begitu banyak manfaat dongeng, tidak ada salahnya bila kita sisihkan sedikit waktu kita sebagai orangtua untuk memberikan dongeng yang mendidik kepada anak-anak kita. Mendongeng bisa dilakukan oleh salah satu maupun dua atau lebih orangtua (dengan suami, istri, kakek, nenek, paman, bibi, kakak, dsb dari si kecil) serta dapat diberikan kepada satu, dua atau bahkan banyak anak sekaligus. Pendongengan tidak harus diberikan pada malam hari, namun juga pada waktu-waktu lain.
SUMBER